Memajukan
kawasan kepulauan, jelas tidak cukup
hanya mengandalkan uang dari APBD Kabupaten Kayong Utara. Ada banyak permasalahan yang harus dibenahi dari
kabupaten yang memiliki ratusan pulau ini.
“Tapi,
semua itu bisa dilakukan bila ada niat untuk maju baik,” tutur Bupati Kayong
Utara, Hildi Hamid, kepada Suara Pemred. Satu di antaranya, memperjuangkan
Kayong Utara menjadi tuan rumah dan bagian dari Sail Selat Karimata 2016.
Sail Selat
Karimata sendiri adalah program bahari bertaraf internasional. Ini adalah
program dari pemerintah, tujuannya, untuk memberikan dampak kepada daerah dalam
percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah tertinggal, dengan cara
menggalang keterpaduan dan sinergi program lintas Kementerian, lembaga dan
daerah guna mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Sail
Karimata adalah acara ke tujuh digelar. Tahun lalu Sail Tomini di Sulawesi
Tengah. Kita sudah melihat, sekarang Tomini, pulau terluar itu infrastrukturnya
sudah maju,” kata Hildi. “Di pulau kita ini, berharap bias menyusul,”tambahnya.
Tapi untuk
mengarah ke sana, Hildi mengaku, kala itu sempat terjadi perebutan tuan rumah
Sail Karimata 2016 antara Provinsi Jambi, Provinsi Riau, Provinsi Bangka
Belitung dan Provinsi Kalimantan Barat.
Namun, karena dari empat provinsi tersebut, Kabupaten Kayong Utara memiliki PAD
kecil, maka pemerintah pusat memutuskan untuk menyelenggarakannya di sini.
Pemkab Kayong Utara pun telah mengajukan dana Rp 3,4 triliun. Anggaran tersebut nantinya akan digunakan
untuk membangun tata kota dan infrastuktur dasar, seperti jalan, infrastruktur
air bersih dan rumah bagi nelayan.
1 Juni
2016. Hildi sempat terharu, menghadiri undangan ke Jakarta. Kala itu, Mantan
Menko Rizal didampingi oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, resmi meluncurkan
Sail Selat Karimata ditandai dengan memukul rebana bersama-sama.
Mantan
Menko Rizal, saat itu mendesak kepada kementerian dan lembaga yang terlibat
agar bersungguh-sungguh berkoordinasi dalam persiapannya.
"Saya tidak ingin sekali even ini selesai terus tidak ada apa-apa
setelahnya, harus ada impact (dampak) yang dirasakan rakyat," ujar Rizal
di Jakarta.
Lebih jauh, Menko Rizal meminta kepada para gubernur yang terlibat agar
benar-benar memanfaatkan even Sail Karimata untuk menciptakan even pendukung.
Dan even dalam Sail Karimata harus berbentuk kompetisi.
“Saya
terharu dan bangga, daerah kepulauan saya akan mendunia,” tutur Hildi.
Sebentar
lagi, Oktober 2016, nama Kayong Utara bakal mendunia. Bahkan Arief Yahya
menargetkan, akan ada empat belas ribu wisatawan datang dan penasaran dengan
suguhan dari Sail ini. Panitia bahkan mengundang 70 kapal yacht, yang akan
melakukan perjalanan ke perairan Indonesia, sehingga dijadwalkan kapal Yacht
ini juga akan melintas di perairan Karimata dan dapat berlabuh di sekitar lokasi acara puncak
Sail Selat Karimata.
“Saya
berharap pulau yang sepi dan minim akses ini bisa padat dengan kehadiran
wisatawan luar ke sini,” kata Hildi. (Tim
Redaksi)
Breaking News
- Sosok Kartini Kalbar, Kiprah Windy Perempuan Tangguh Bantu Pembangunan Daerah
- 1000 Peserta Bakal Terlibat Peringati Hari Kartini di Kalbar
- Guru SMP di Pontianak Hamili Siswi SMA
- Ramai-ramai Ajukan Diri jadi 'Amicus Curiae' MK
- Peringatan HBP Ke-60, Kanwil Kemenkumham Kalbar Bersama PMI Gelar Donor Darah
- Babinsa Koramil Laur Rutin Laksanakan Patroli Karhutla di Wilayah
- Babinsa Koramil Manismata Apresiasi Lomba Balap Sampan Tradisional Warga
- Suasana Hari Raya, Batuud Koramil Sandai Tingkatkan Sinergitas dan Solidaritas Tripilar di Wilayah
- Kakanwil Muhajirin Yanis Monitoring Pembangunan Gedung Kantor Kemenag Kabupaten Mempawah
Silau Mata di Sail Karimata (5)
Menjemur ikan hasil tangkapan nelayan Pulau Karimata