PONTIANAK,
SP - Para penghobi
dan pengkoleksi motor-motor antik, akan semakin dimanjakan oleh produk terbaru
PT Astra Honda Motor (AHM). Pabrikan berlogo sayap mengepak tersebut, akan
meluncurkan Honda Monkey.
Walau model lawas, namun motor
ini kembali mulai digemari, termasuk di Indonesia. Motor bergaris klasik yang
didesain memang serba kecil, tetapi berotot, sudah dua kali ditampilkan oleh PT
AHM di pameran.
"Monkey memang sudah dua
kali display, kemarin sudah study
final. Mudah-mudahan semester kedua kita lihat hasilnya," kata Direktur
Marketing AHM, Thomas Wijaya.
Seiring janji tersebut, dalam
waktu dekat, tepatnya pada Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2019, yang akan
digelar, Honda Monkey dipastikan akan tampil lagi. PT AHM sendiri memang masih
mempelajari pasar terkait motor unik satu ini.
Sehingga, JFK 2019, bisa saja
jadi momen yang cocok untuk peluncuran Monkey, walau AHM sendiri belum bisa
memastikannya.
"Jakarta Fair? Kita masih
tunggu sebentar lagi, tinggal analisis finalnya. Jakarta Fair tunggu kan masih
ada beberapa hari lagi menjelang opening," ujar Thomas.
Honda Monkey sebenarnya sudah
dipasarkan di Indonesia melalui importir umum. Namun, pertimbangan harga masih
menjadi tantangan karena persoalan bea impor, sekalipun kendaraan ini hanya
bermesin 125 cc.
Motor klasik penuh kenangan ini,
sudah mengaspal di Negeri Gajah Putih, Thailand. Di sana, Honda Monkey
dibanderol Rp50 jutaan. Honda Monkey langsung mencuri perhatian banyak orang. Hal
ini wajar, karena Honda Monkey lawas, memang ternama di pelosok global. Tak hanya
di Asia, Eropa, dan juga Amerika.
Motor mungil dikenal sebagai
motor jalanan yang bisa dipakai di kawasan urban. Meski sarat nilai modern, tak
bisa ditampik kalau Honda Monkey baru berpenampilan retro. Bisa dilihat dari
banyak aspek dengan bentuk bundar maupun minim sudut.
Kelir dipermanis warna putih pada
tangki juga masuk desain retro.
Sedang kelir utama ada tiga, yaitu Pearl Nebula Red, Banana Yellow, dan Pearl Glittering Blue. Warna merah
sangat ikonik dan kuning sangat menarik.
Bobot motor mungil ini sekitar
107 Kg dan punya jarak sumbu roda 1.181 mm. Ketinggian jok 777 mm, serta
menggunakan material tebal nan empuk. Dengan itu, posisi berkendara tak terlalu
menyulitkan. Buat tinggi rata-rata orang dewasa Indonesia masih bisa menikmati.
Setang juga diposisikan agak
tinggi. Peleknya 12 inci 10 palang dan dibalut ban tebal, meningkatkan aura
retro sekaligus nilai fungsi pengendaraan dan pengendalian.
Dapur pacu 125 cc dengan
pendingin udara dan sudah menerapkan teknologi injeksi. Transmisi manual
4-speed dengan tuas kopling bakal merepotkan sejumlah pengguna yang ingin
berkendara santai dengan Monkey. Super Cub C125 saja tidak pakai tuas kopling.
Harga Honda Monkey di Indonesia
memang belum dirilis. Kemungkinan nasibnya mirip Super Cub C125 yang dijual Rp
55 juta di sini. Sebagai produk CBU juga, Monkey bisa punya banderol tak jauh
berbeda dari Super Cub. (mul)