BENGKAYANG, SP
-
Ketua Forum Relawan Kemanusiaan Provinsi (FRKP) Kalimantan Barat, Bruder
Stephanus Paiman OFM Cap menilai, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Bengkayang, Martinus Kajot menunjukkan sikap tidak bermoral.
“Sangat
tidak layak dijadikan panutan masyarakat,” kata Paiman, Jumat (11/3).
Hal
itu menanggapi Kajot dilaporkan ke Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten
Bengkayang, Antonius Akip, pukul 12.00 WIB, Kamis (10/3).
Kajot
dilaporkan karena mengunggah foto mesra dengan Putri L (26), guru honerer di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Bengkayang di akun Facebooknya. Foto itu pada
salah satu kamar hotel, Jumat, 12 Februari 2016.
Dalam
keterangannya, Kajot mengklaim akan mempersunting Putri sebagai istri ke-12.
Tapi sampai sekarang belum terealisasi, lantaran keluarga besar Putri menolak
niat Kajot.
Paiman
mengatakan, bukan saja keluarga Putri Lasiando yang berhak marah terhadap
tindakan Martinus Kajot, tapi masyarakat luas di Kalimantan Barat.
“Badan
Kehormatan DPRD Kabupaten Bengkayang dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
mesti segera bertindak tegas. PDIP mesti segera mencopot Kajot dari Ketua DPRD
Kabupaten Bengkayang,” ungkap Paiman.
Paiman
menilai, tindakan Kajot telah mencoreng nama DPRD Bengkayang secara
keseluruhan. Sehingga apapun alasannya, BK mesti segera bertindak.
Dewan telah menunjukkan sikap tidak peduli terhadap nasib
masyarakat, melalui tindakan yang dilakukan Kajot.
Andreas
Tuto, kuasa hukum keluarga besar Putri menegaskan, telah memberikan batas waktu
kepada BK DPRD Bengkayang, untuk menindaklanjuti laporan. Bila tak
ada tindak lanjut, keluarga besar Putri segera membuat laporan polisi.
Tindakan
Kajot mengunggah foto mesranya dengan Putri, dianggap telah mencemarkan nama
baik keluarga.
Ketua
BK DPRD Kabupaten Bengkayang, Antonius Akip menegaskan, “Kami akan tetap
memproses laporan Adrianus Tuto.”
Sementara itu, Kajot menjelaskan bahwa, semua mantan
istri dan anaknya sudah diberitahu mengenai hubungannya dengan Putri. Sebaliknya,
ia mengklaim Putri juga menerimanya apa adanya.
Kajot bercerita, awal mengenal Putri saat Open House
Natal di Rumah Dinas Ketua DPRD Kabuapten Bengkayang di Jalan Sentagi,
Bengkayang, 27 Desember 2015.
Setelah beberapa hari kemudian, Putri menelepon minta
Kajot datang ke rumah orangtua Putri, untuk silaturahmi dan Natalan bersama
para guru dan anak didik SMK Negeri 2 Bengkayang.
Setelah itu, Kajot pulang ke rumah.
Sesampai di rumah,
Putri menelepon Kajot bahwa Putri telah ditanyai orangtuanya mengenai acara itu.
Putri menjelaskan kepada orangtuanya bahwa Kajot
melamarnya. "Saya juga terkejut. Padahal saya datang sebagai tamu karena
diundang Putri," ujar Kajot.
Padahal Kajot belum pernah mengungkapkan kepada Putri
untuk melamarnya.
Berhubung Kajot tidak punya pasangan hidup lagi, diputuskan
menjalin hubungan dengan Putri.
Seiring waktu berjalan, kedua orangtua Putri masih
tidak merestui hubungan Kajot dengan Putri sampai sekarang. (cah/aju/lis)
BK DPRD Bengkayang Tindaklanjuti Laporan Foto Mesra Anggotanya dengan Guru Honorer SMAN di Kamar Hotel
Sabtu, 12 Maret 2016 08:48 WIB
|
Pembaca:
2177
Ketua DPRD Bengkayang Martinus Kajot