KETAPANG, SP – Sejumlah pekerja di
Pelabuhan Sukabangun Ketapang, mengeluhkan buruknya dermaga. Pasalnya, kondisinya rawan ambruk dan mengancam keselamatan para buruh.
Jusmin (30) satu di antara supir truk angkutan barang mengatakan bahwa kondisi
dermaga yang kerap digunakan untuk kegiatan bongkat muat, sudah dalam rusak
berat dan terbengkalai.
"Setiap melewati jembatan dermaga kita merasa was-was, takut suatu ketika jembatannya
ambruk. Selain mengancam keselamatan pekerja, kita juga harus ganti rugi barang
bawaan yang rusak mengalami kerusakan," keluhnya, Kamis (30/6).
Jusmin mengungkapkan, ketika melintasi jembatan dermaga, pondasi bangunan terasa
bergoyang, seolah akan ambruk. Bahkan, tidak sedikit barang bawaan pekerja
jatuh. Kondisi ini pun sulit dihindari oleh para sopir angkutan. Pasalnya, tak
ada akses alternatif lain menuju dermaga.
"Kita terpaksa harus melewati jalan
tersebut, karena tidak ada jalan lain," katanya.
Untuk itu, Jusmin berharap kepada pihak terkait, agar segera memperbaiki dermaga yang kian memprihatinkan. "Jangan buat nyawa para pekerja
selalu jadi taruhan. Terlebih, jelang lebaran seperti saat ini, aktivitas bongkat muat semakin banyak,” harapnya. "Jangan tunggu ada korban jiwa baru
diperbaiki atau diperhatikan," ketusnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Koperasi Tenaga Buruh Bongkar Muat (TKBM) Serba Usaha
Pelabuhan Ketapang, Koni Taha bahwa kondisi pelabuhan memang kian memprihatinkan.
Jembatan dermaga sudah tidak layak dilintasi. Meskipun
demikian, jalan tersebut tetap digunakan oleh para pekerja, karena tak ada
jalan alternatif lain yang dapat dilalui.
"Sudah beberapa tahun belakang kondisinya memprihatinkan, namun sampai
saat ini belum ada kejelasan kapan jembatan ini diperbaiki," ungkapnya.
Padahal, dirinya sudah pernah mempertanyakan persoalan ini kepada pihak PT
Pelabuhan Indonesia II Cabang Pontianak Kawasan Ketapang, yang merupakan
penanggung jawab Pelabuhan Sukabangun. Ihwal masa perbaikan, hingga kini, pihaknya sama sekali belum pernah mendapat kepastian.
Dalam pantauannya, setidaknya ada tiga
dermaga pelabuhan yang mengalami rusak parah.
"Bahkan, dermaga dua sudah tidak
bisa digunakan lagi. Jadi terpaksa menggunakan dermaga tiga yang kondisinya
sudah tidak layak digunakan," terangnya.
Koni mengaku, tak dapat berbuat banyak atas kondisi ini. Ia mengatakan, para
pekerja harus rela mempertaruhkan nyawanya, ketimbang sama sekali tidak memperoleh
penghasilkan.
"Tidak ada dermaga lain. Mau tidak
mau kita lintasi dermaga yang rusak, dari pada para pekerja menganggur. Di sini
ada 180 orang pekerja di bawah naungan koperasi," ungkapnya.
Selain itu, ia pun berharap kepada pemda, dapat mendesak pihak
PT Pelindo untuk segera memperbaiki kondisi dermaga Pelabuhan Sukabangun. "Ini
semata demi keselamatan masyarakat, khususnya para pekerja pelabuhan," pungkasnya. (teo/bob)
Sulit
Dapatkan Material
Kepala Manajer PT Pelindo II Cabang
Pontianak Kawasan Ketapang, Zis Kandar enggan memberikan komentar lebih panjang
mengenai persoalan tersebut. Namun, dirinya mengaku sempat mendapatkan keluhan
dari masyarakat dan pekerja, terkait kondisi dermaga pelabuhan.
Ia pun membantah, pihaknya telah mengabaikan kondisi dermaga pelabuhan
yang kian memprihatinkan. Zis mengaku, kerap melakukan perbaikan dan perawatan
terhadap sejumlah fasilitas pelabuhan, sebagai contoh renovasi dermaga dua.
Material bangunan yang menggunakan kayu,
dikatakannya menjadi salah satu penyebab mudahnya dermaga dihantui kerusakan.
Selain itu, sulitnya memperoleh bahan material kayu, juga menjadi faktor
lambannya upaya perbaikan.
"Mau cari kayu di mana. Zaman
sekarang sulit mencari kayu yang berkualitas untuk pondasi dermaga," katanya.
(teo/bob/sut)
Kondisi Dermaga Pelabuhan Sukabangun Ketapang Rusak Parah
KetapangEditor sutan 2016-07-01 01:58:00 am Dibaca : 1397
