SINTANG, SP
– Bupati Sintang Jarot Winarno turut
prihatin dengan semakin marak dan beragamnya jenis obat-obat terlarang yang
sering kali dikonsumsi oleh anak-anak muda. Terlebih baru-baru ini muncul jenis
obat bernama PCC yang membuat heboh masyrakat karena prilaku orang yang
mengkonsumsinya.
“Pil PCC ini berbahaya karena sama dengan
mengkonsumsi narkoba, bisa membuat orang yang mengkonsumsinya menjadi
bertingkah aneh,” ujarnya saat ditemui
usai mengresmikan lapangan futsal baru di Desa Monbai, Kecamatan Kayan
Hilir, Sabtu (16/9) malam.
Hal
ini dikarenakan ada pihak
tertentu yang memberikan barang tersebut secara masal, maka dari itu Jarot berharap aparat Kepolisian, BNN dan BPOM bisa
mengawasi dan mengantisipasi agar jangan sampai berang tersebut masuk di Kota Sintang sehingga dapat merusak generasi muda.
“Pengawasan bisa dimulai di toko-toko obat dan apotik,
obat PPC ini sudah dilarang beredar. Artinya jangan sampai ada yang kedapatan
menjual. Kalau ada langsung tindak saja,” tegasnya.
Sejauh ini diakui Jarot dirinya belum ada menerima
laporan terkait PCC, maka dari itu dirinya
berharap jangan sampai ada kejadian PCC
ini ditengah masyarakat Sintang.
“Saya juga meminta
masyarakat, khusunya para orang tua untuk waspada dalam hal ini,” katanya.
Jarot
mengatakan orangtua harus benar-benar mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai terjerumus dalam hal-hal negatif, karena
anak-anak muda biasanya rentan dan mudah terpengaruh.
“Peran keluarga
sangat penting sebagai benteng pertama untuk mendidik anak agar bisa mengetahui
dan menilai mana yang baik dan tidak baik,” pungkasnya.
Sementara itu anggota DPRD Sintang, Wardoyo menilai bahwa
ditengah
kondisi perkembangan dan kemajuan seperti saat sekarang ini, maka tidak sulit bagi para pelaku dan penjual obat-obat terlarang untuk
memasarkan barangnya.
“Apalagi di Kayan Hilir ini sedang maju-majunya. Gedung
sekolah mulai banyak, demikian juga dengan para pelajar yang
kian bertambah. Para pengedar obat ini biasanya menyasar kalangan pelajar yang
memang masih labil,” kata pria asal Kayan Hilir ini.
Karena trend PCC terbilang baru, maka Wardoyo berharap agar BNN bisa memberi edukasi kepada masyarakat
sebagai bentuk antisipasi masuknya barang
tersebut ke wilayah Kabupaten Sintang. Sebab
potensi
penggunaan barang jenis obat terlarang selalu muncul kapan dan dimana saja.
“Anak-anak terutama remaja tanggung biasa mudah sekali
untuk ikut-ikutan, biasanya mereka menganggap itu trend. Inilah yang seringkali
dimanfaatkan oleh para pengedar. Semoga BNN
bisa memberi edukasi kepada masyarakat dan para pelajar untuk mencegah masuk
barang ini,” pungkasnya. (nak/pul)
Jarot Minta Aparat Awasi Peredaran PCC di Sintang
SintangEditor Kiwi 2017-09-18 18:56:17 pm Dibaca : 415
