Bengkayang post authorKiwi 14 September 2021

Antusiasme Perempuan Pesisir ikut pelatihan e-marketing dari PPMN

Photo of Antusiasme Perempuan Pesisir ikut pelatihan e-marketing dari PPMN Pelatihan e-marketing di Aula Serba Guna Desa Sungai Duri, Kabupaten Bengkayang, Sabtu (11/9).

BENGKAYANG, SP - Perempuan Pesisir yang tergabung dalam beberapa kelompok UMKM antusias ikut kegiatan yang dilaksanakan oleh Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), Sabtu (11/9). Pelatihan e-marketing yang dilaksanakan merupakan rangkaian kegiatan dari program Citradaya Nita 2021, yang mengusung tema "Dampak Covid-19 terhadap Perempuan dan Kaum Marjinal".

Kegiatan pelatihan ini dipusatkan di Aula Serba Guna Desa Sungai Duri, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang. Hadir 12 pelaku UMKM perempuan, narasumber, kepala desa, dan beberapa media massa lokal di Bengkayang.

Kepala Bagian Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Yustina Ita Wurni mendorong agar UMKM perempuan terkhusus yang berada di wilayah pesisir untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mendongkrak ekonomi keluarga.

Pasalnya, saat ini situasi pandemi covid-19 berpengaruh sangat besar pada perekonomian keluarga. Untuk tetap bertahan, ia menyarankan agar UMKM dapat memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar.

"Apapun bisa dilakukan oleh kelompok perempuan untuk tetap bertahan, dan ekonomi keluarga tetap stabil. Perempuan itu lebih jeli sebenarnya, hanya saya kesempatan yang sempit membuat mereka tidak berdaya. Apalagi sekarang ini, di situasi saat ini mau ga mau harus pintar baca peluang yang ada," jelas Ita.

Ketua UMKM Bumi Sebalo ini juga berharap, lebih aktif dalam membantu ekonomi keluarga. Selain memang perempuan memiliki beban yang lebih banyak, namun perempuan juga harus mampu menjadi merdeka untuk dirinya sendiri dan keluarganya.

"Kaum perempuan mesti kreatif dan mahir melihat peluang usaha didepan mata,"ungkapnya.

Dirinya mengapreasiasi kegiatan pelatihan yang difasilitasi oleh pihak Desa Sungai Duri yang diinisiasi oleh Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) dalam Program Citradaya Nita 2021, yang memberikan pemahaman kepada Kelompok UMKM perempuan terhadap mekanisme strategi pemasaran online pada produk UMKM.

Hal itu dikatakannya, sangat penting dilakukan. Karena melihat segmentasi pasar online sangat menjanjika, tinggal bagaimana mengemas produk UMKM lebih menarik versi digital sehingga dapat memikat konsumen.

"Saya mendorong kepada pemerintah daerah dan lembaga lain, untuk melakukan hal yang sama kepada masyarakat agar lebih produktif dan mampu memaksimalkan potensi daerah yang dimiliki,"ucapnya.

"Semoga UMKM di Kabupaten Bengkayang dapat tumbuh dan berkembang, sehingga mampu menopang perekonomian didaerah, timpalnya.

Kepala Desa Sungai Duri, Reza Herlambang mengatakan, untuk mendukung UMKM diwilayah Desa Sungai Duri pihaknya telah mengambil langkah inisiatif menyediakan galeri dan produk khas Bengkayang. Dan beberapa UMKM perempuan yang dibina secara khusus, dan tetap hidup.

"Kita sediakan tempatnya, kemudian kreatifitas dan inovasi UMKM akan disalurkan ditempat tersebut," Kat Reza.

Kata Reza, UMKM setempat terus berjuang menampilkan berbagai jenis produk usaha, termasuk di sektor kuliner bernilai ekonomis di masa pandemi. Tak hanya itu, pengadaan berbagai pelatihan juga disokong untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan UMKM.

"Kita dari pihak desa sangat senang dan bersyukur, ada lembaga yang memberikan pelatihan kepada kelompok UMKM di desa kita. Sehingga kita harapkan dari pelatihan ini pelaku UMKM kota tak hanya mengandalkan lapak saja, tetapo lebih mengoptimalkan penjualan secara digital, " harapnya.

Ditambahkannya, kegiatan tersebut didorong agar produk UMKM tetap mampu bersaing dan menjadi percontohan di era digitalisasi pada masa pandemi covid-19. Selain melatih pemasaran online dalam kegiatan ini juga memberikan pengarahan dan motivasi inspirasi kepada pelaku UMKM perempuan untuk tetap strong dan eksis meskipun di masa sulit.

Beberapa program untuk merespon kegiatan tersebut, pertama, Sungai Duri ditetapkan sebagai percontohan Desa Pangan Aman dan telah dibentuk Kader Keamanan Pangan yang akan segera aktifkan. Kedua, Program Kelompok Usaha Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (UP2K) PKK akan dilanjutkan. Ketiga, Bumdes akan menggandeng UMKM dalam hal packaging produk, Perpustakaan Desa Tunas Mandiri (yg sudah dilengkapi dgn Komputer dan akses internet) sebagai wadah untuk sumber informasi sekaligus Pasar Online bagi UMKM.

Keempat, Galeri UMKM dan Produk khas Kabupaten Bengkayang di lokasi Sungai Duri Food Center (SDFC) yang baru di launchingkan (9/9/2021), sekaligus sebagai loket pendampingan Perizinan UMKM. Kelima, Menyelenggarakan Pelatihan pelatihan lainnya seperti Manajemen Produksi, Manajemen Keuangan, Perizinan, Peningkatan Kualitas Produk Kuliner, akses permodalan dan sebagainya.

Sementara itu, peserta Ningsih mengaku antusias mengikuti pelatihan tersebut. Karena selama pandemi belum ada kegiatan pembekalan untuk pelaku UMKM.

" kegiatan ini yang kami tunggu-tunggu. Karena selama pandemi tidak ada sama sekali kegiatan untuk pembekalan UMKM. Alhamdulillah dengan kegiatan ini kami bisa mengetahui apa itu marketplace dan bagaimana cara pemanfaatan media sosial dengan baik dan maksimal," ucapnya.

Dirinya menceritakan, pandemi memang sangat terasa dan berdampak bagi usaha yang ia rintis. Sebelum adanya pandemi, usahanya lancar. Ia mengolah makanan ringan, seperti ada keripik kelapa krispi, jelly pepaya, singkong pedas manis, stik bayam dan stik ubi jalar.

"Sebelum pandemi usaha kami lancar, tetapi semenjak pandemi jadi berkurang. Karena memang kita akui pemasaran kita masih kurang. Kita berharap dengannya ada pelatihan ini dpaat menambah ilmu kami, dan bisa bermanfaat untuk kami kedepan," ucapnya.

Realisasi KUR untuk Pelaku UMKM

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bengkayang akan memfasilitasi realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp76,1 milyar rupiah untuk tahun 2021 ini. Penerima KUR tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha agar tetap eksis di tengah pandemi.

"Dana sebesar Rp 76,1 milyar rupiah tersebut memang dianggarkan untuk keperluan KUR yang dikucurkan untuk pelaku UMKM tahun 2021, khususnya di kabupaten Bengkayang," jelas Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis.

Darwis mengatakan, bahwa KUR yang disalurkan tersebut tak sembarang diberikan kepada semua pihak. Melainkan diprioritaskan bagi pelaku UMKM yang usahanya saat ini terdampak akibat pandemi.

Dirinya menuturkan, bahwa langkah tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam rangka memulihkan pemerataan ekonomi masyarakat selama pandemi secara nasional.

"Terutama agar UMKM yang ada jangan sampai gulung tikar," ucapnya.

Dia juga membeberkan untuk besaran dana pinjaman yang bisa direalisasikan untuk KUR bagi pelaku UMKM tersebut, yakni minimal Rp50 juta rupiah. Nominal tersebut berlaku untuk setiap UMKM.

"Sementara untuk pendanaannya, KUR tersebut dikucurkan melalui berbagai lembaga keuangan atau Bank yang ada di kabupaten Bengkayang. Baik milik pemerintah maupun swasta, yang dalam hal ini telah ditunjuk secara resmi oleh pemda Bengkayang," tutupnya. (Nar)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda