Bengkayang,SP– Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif 645/Gardatama Yudha menerima penyerahan satu unit senjata api (senpi) rakitan jenis bomen secara sukarela dari salah seorang masyarakat berinisial SPM (40) asal Desa Risau, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, kemarin.
Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/Gardatama Yudha, Letnan Kolonel Inf Hudallah mengatakan penyerahan senpi rakitan secara sukarela oleh masyarakay ini menjadi bukti kedekatan anggota Satgas Pamtas Yonif 645/GTY dengan warga perbatasan yang merupakan hasil dari kegiatan teritorial, yang setiap hari gencar dilakukan.
"Ini tak terlepas dari kepercayaan terhadap TNI dan wujud dari Terjalinnya hubungan yang sangat baik antara anggota dengan warga masyarakat perbatasan yang berada di sekitar Pos Koki Jagoi Babang," terang Dansatgas.
“Kami akan terus berusaha memelihara kepercayaan yang telah diberikan masyarakat kepada satgas kami, kami akan berbuat yang terbaik untuk Negara serta membantu kesulitan masyarakat di perbatasan,” sambung dia.
Dia juga membeberkan kronologis penyerahan senpi rakitan jenis bomen dari warga perbatasan tersebut, berawal saat personil Pos Koki Jagoi babang melaksanakan anjangsana ke rumah warga yang dipimpin oleh Pratu Andrian Zahry besama Prada Aldie Kristiandie.
Disela-sela anjangsana, lanjur Dansatgas, Pratu Andrian Zahry besama Prada Aldie Kristiandie hendak melakukan imbauan tentang bahayanya kepemilikan Senpi dan muhandak illegal yang dapat mengancam jiwa.
Adapun, salah satu rumah yang jadi tujuan adalah milik SPM (40), yang kala itu memang menyimpan sepucuk senpi rakitan laras panjang jenis bomen.
"Dengan adanya pembinaan teritorial yang baik dengan berinteraksi sosial dengan masyarakat serta kepercayaan warga terhadap TNI, kemudian atas kesadaran sendiri tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun, yang bersangkutan dengan sukarela menyerahkan senpi rakitan jenis bomen tersebut kepada anggota Satgas Pamtas Yonif 645/Gty," ungkapnya.
Selanjutnya, senpi rakitan tersebut di terima oleh Pratu Andrian Zahry, yang kemudian dilaporkan pendahuluan melalui pesan via handphone kepada Danki SSK II Jagoi Babang Lettu Inf Prayudy.
Atas capaian itu, Dansatgas mengungkapkan bahwa keberhasilan komunikasi sosial secara dialogis dan kepercayaan masyarakat terhadap TNI harus terus di pertahankan dan dilaksanakan oleh semua jajaran personil satgas pamtas yonif 645/Gty.
Hal ini, lanjutnya, perlu dilakukan demi memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan senjata api rakitan ilegal.
"Bukan mustahil nantinya masyarakat juga akan memberikan kontribusi positif laporan apa bila ada barang-barang illegal yang masuk ke wilayah Indonesia tanpa ijin," tegas Dansatgas.
Lebih jauh, dia memastikan upaya yang sama akan terus dilakukan oleh jajaran satgas pamtas yonif 645/Gty di wilayah penugasan operasi sektor barat Kalimantan Barat yang berbatasan langsung antara Indonesia dengan serawak malaysia.
"Terutama dalam mengajak masyarakat perbatasan secara sadar dengan bersama-sama menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia di wilayah perbatasan,” pungkas Letnan Kolonel Inf Hudallah. (Nar).