Bengkayang post authorKiwi 19 November 2021

Tiga Bulan Terakhir Ekonomi Mulai Bergeliat di Bengkayang

Photo of Tiga Bulan Terakhir Ekonomi Mulai Bergeliat di Bengkayang Amad Badar

BENGKAYANG, SP - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkayang mencatat sejumlah pengaruh berlangsungnya pandemi covid-19 di wilayah kabupaten Bengkayang. Dimana salah satu sektor yang paling terdampak adalah pada jumlah stok, supply, distribusi, hingga harga barang.

Hal tersebut dikatakan oleh Plt. Kepala BPS kabupaten Bengkayang, Amad Badar. Ia menyebutlan, bahwa dampak pandemi di kabupaten Bengkayang sendiri cukup terasa di sektor penjualana maupun ketersediaan barang. Namun demikian, dia memastikan untuk kabupaten Bengkayang selama pandemi sampai saat ini belum sampai ke arah inflasi.

"Dimana ketika supply lancar dan barang ada, pengaruh dari harga barang tidak terlalu menonjol. Itu yang tentunya dirasakan saat pandemi sedang tinggi-tingginya," jelasnya.

Dia mencotohkan, seperti saat ini di Kabupaten Bengkayang banyak masyarakat yang menjual tanah bakar khusus sawit. Sementara dilain sisi, untuk harga jual sawit sendiri di Kalbar termasuk paling tinggi.

Artinya, sambung dia, bagi mereka yang punya sawit dan dengan situasi harga jual sawit yang relatif tinggi maka akan mendapatkan keuntungan besar. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa pendapatan tiap keluarga (yang memiliki sawit) juga meningkat.

"Disamping itu juga mungkin saya rasa untuk hasil bumi lain, seperti karet dan lain sebagainya juga lumayan tinggi," tuturnya.

Sementara pengaruh lain pandemi di Kabupaten Bengkayang, lanjutnya, dirasa belum terlalu besar. Hal tersebut bisa dilihat berdasarkan situasi pasar, dimana penjualan sayur mayur lancar, distribusi sembako juga lancar, begitu lainnya.

"Jadi untuk pengaruhnya tetap ada, namun tidak terlaku signifikan," ungkapnya.

Sementara terkait kondisi pandemi dengan perekonomian masyarakat, dirinya mengatakan tentu tak memungkiri bahwa terdapat gejolak selama pandemi yang berlangsung sejak 2020, bahkan sampai sepanjang tahun 2021 ini.

"Karena sejak awal tahun kondisi perekonomian juga belum stabil. Karena kita ketahui bersama bahwa di tahun sebelumnya (2020) Kalbar, bahkan Indonesia dan dunia diterpa pandemi covid-19," ungkapnya.

"Nah seiring berjalannya waktu, dengan semakin banyaknya vaksinasi dan masyarakat juga rata-rata sudah melakukan vaksin tentu berdampak. Terutama pada kondisi catatan kasus terkonfirmasi covid-19 yang terus melandai," timpalnya.

Dengan kondisi seperti itu, ekonomi masyarakat dirasa mulai kembali menggeliat. Hal ini bisa dilihat dengan kunjungan ke Hotel maupun kegiatan yang sebelumnya harus di tunda, namun sekarang berangsur pulih.

"Itu tentunya menjadi indikasi kalau perekonomian mulai kembali menggeliat, untuk tiga bulan terakhir ini. Jadi bisa dikatakan semakin kesini tren perbaikan (perekonomian) semakin baik," pungkasnya. (Nar).

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda