Bengkayang,SP- Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang bersama siswa-siswi dan guru di Korwil 6 Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan dan Capkala melakukan aksi Bersih-bersih Pantai (Bersantai).
Dalam aksi Bersih-bersih Pantai ini dilakukan di pantai Umang-Umang, Desa Sungai Keran, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Jumat (21/2).
"Hari ini, kita bukan hanya bersilaturahmi, tetapi juga bersinergi mewujudkan komitmen bersama melalui kegiatan bersih-bersih pantai. Ini bentuk kolaborasi dari pendidikan untuk Bengkayang bersih," kata Bupati Bengkayang melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono.
Menjaga kebersihan lingkungan kata dia, adalah tanggung jawab moral sebagai insan yang diberi amanah untuk melestarikan bumi. Kegiatan bersih-bersih ini bukan sekadar seremonial, melainkan aksi nyata yang mencerminkan kesadaran kolektif.
" Ini adalah langkah edukatif untuk menanamkan budaya hidup sehat, peduli lingkungan, dan jiwa gotong royong khususnya bagi generasi muda yang akan mewarisi masa depan Kabupaten Bengkayang. Melalui aksi ini, kita mengimplementasikan nilai-nilai bermasyarakat yang terkandung dalam Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, seperti peduli terhadap sesama, mencintai lingkungan, dan bertanggung jawab terhadap kebersihan sekitar," ujarnya.
Heru menyatakan, lewat aksi tersebut, pemerintah sedang membentuk generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga berkarakter kuat, disiplin, dan mencintai alam.
" Kita ingin menanamkan dalam diri anak-anak kita bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama," ujarnya.
Pantai menjadi objek dikarenakan pantai dan laut adalah jantung ekonomi masyarakat pesisir, tempat nelayan mencari nafkah, destinasi wisata yang mendatangkan berkah, serta ekosistem vital bagi keanekaragaman hayati. Menjaga pantai bukan sekadar soal keindahan, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap sumber mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada laut yang bersih. Dari hasil laut ini, nelayan mampu menyekolahkan anak-anaknya sehingga menjadi anak yang sehat, cerdas dan religius.
"Sebagai kabupaten yang dikaruniai pantai nan memesona, kita memiliki tugas mulia untuk menjaga kelestariannya. Jika kita lalai, bukan hanya alam yang merana, tetapi masa depan anak cucu kita juga terancam," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga memberikan pesan kepada siswa-siswi bahwa kebersihan lingkungan adalah komitmen bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, jadikan bersih-bersih sebagai tradisi, bukan hanya di pantai, tetapi di setiap sudut wilayah Bengkayang.
Kepada para pelajar, dia ingatkan, setiap sampah yang kalian pungut hari ini adalah investasi untuk udara bersih, air jernih, dan bumi yang lestari esok hari. Mulailah dengan hal sederhana, kurangi plastik, pilah sampah, dan ajaklah keluarga untuk menjaga lingkungan.
"Saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat, tokoh adat, pelaku usaha, komunitas pemuda, dan relawan untuk bersinergi dalam gerakan hijau berkelanjutan. Pemerintah daerah akan terus memperkuat regulasi, menyediakan infrastruktur pengelolaan sampah, dan mendorong inovasi berbasis kearifan lokal. Mari kita buat Bengkayang sebagai contoh kabupaten bersih, hijau, dan berdaya sain," ujarnya.
Dia berharap kegiatan ini menjadi pemantik perubahan menuju Bengkayang yang lebih bersih, sehat, dan harmonis dengan alam.
Hadir juga Camat dan Forkopimca, Kadis Porapar, Kadis PerkimLH, dan Kades SE Kecamatan Sungai Raya Kepulauan.