Bengkayang, SP - Akademisi sekaligus Pengamat Komunikasi Politik Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi menuturkan setiap Paslon di Pilkada Bengkayang pastinya memiliki pendukung di setiap segmen, seperti segmen wanita, segmen milenial, segmen pedagang, segmen petani, segmen peladang atau berdasarkan basis dukungan.
Contohnya di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan, maka preferensi pemilih lebih ditujukan kepada sosok muslim. Demikian juga wilayah Kecamatan Jagoi Babang, preferensi politik banyak ditentukan oleh tokoh masyarakat setempat. Tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh bagi paslon yang disokongnya untuk meraih suara.
"Jika kita menganggap suara terdistribusi rata ke empat paslon, maka masing-masing calon meraup suara sama, yakni diangka 25 persen. Tetapi, yang menjadi pembeda akhir adalah sistem mesin partai yang digerakkan serta konsolidasi konstituen di hari-hari terakhir," ungkap Ari.
Sementara klaim paslon yang mengaku akan meraih suara bisa 70-75 persen tentu tidak bisa diakui kebenarannya, sebelum dilakukan survei secara obyektif dengan tingkat kepercayaan yang besar serta margin error yang kecil.
"Klaim kandidat calon Bupati soal sanggup meraup suara besar jika antara sistem kampanye yang dikerjakan sebangun dengan keinginan calon pemilih. Strategi mapping memegang peranan kunci, namun sayangnya tidak semua calon paham dan mengerti," tuturnya.
Selanjutnya ia menjelaskan, konstituen di Kecamatan Teriak (wilayah tengah) tentu akan berbeda aspirasinya dengan warga Capkala. Oleh karena itu, kerja akademis yang dibalut dengan pengalaman politis menjadi kunci kemenangan di Bengkayang. (nar)