Bengkayang,SP- Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal tidak membenarkan jika dirinya ada melakukan kampanye di TPS pada hari pemungutan suara 27 November.
Hal itu dikatakan Rizal usai video dirinya mendatangi TPS 01 di Desa Rukma Jaya Kecamatan Sungai Raya Kepulauan dengan mobil dinas.
Terkait hal itu, Rizal menyatakan, saat itu dirinya menjalankan tugas sebagai wakil Bupati dalam monitoring disejumlah TPS di daerah Sungai Raya Kepulauan sebagai pejabat daerah.
"Saat itu monitoring sebagai wakil Bupati Bengkayang, karena kami sudah kembali lagi bertugas sebagai pimpinan daerah mengingat selama kampanye kami cuti, dan masa cuti sudah selesai," jelas Rizal pada wartawan, Jumat atas postingan yang menyatakan dirinya menggunakan mobil dan atribut dinas ke TPS.
Terkait dengan videonya yang viral, dia menganggap memang ada yang sengaja memprovokasi tanpa melihat fakta dilapangan seperti apa.
"Bagi tim yang memprovokasi silahkan, tapi kita harap Bengkayang ini harus aman. Bahwa pelaksanaan pilkada berjalan aman dan lancar, dan dapat menghasilkan pemimpin yang baru," ujarnya.
Namun ia menekankan, bahwa narasi yang menyatakan dirinya menyalahgunakan wewenang sebagai pejabat daerah dan berkampanye keliling TPS menggunakan fasilitas daerah misalnya mobil dinas dan baju dinas, serta adanya mengangkat simbol atau isyarat dua jari pada hari pemungutan suara tidaklah benar. Dia menjelaskan, bahwa itu dia lakukan ketika memastikan saksi setiap Paslon khusus untuk Pilgub yang hadir di TPS sudah ada apa belum.
"Jika berkaitan dengan angkat dua jari itu, itu saya bertanya pada mereka apakah saksi dari calon gubernur urut 1,2 dan 3 hadir di TPS. Bukan saya meminta orang memilih nomor 2 Paslon Darwis-Rizal. Karena posisi saya di luar, jadi saya menggunakan isyarat tangan," katanya.
Dalam monitoring di TPS itu juga dalam rangka memastikan kecukupan surat suara, jumlah pemilih dan berapa yang sudah memilih.
Oleh sebab itu, Rizal berharap opini dan narasi liar terkait itu tidak dilebih-lebihkan. Dan jangan sampai ada unsur memprovokasi masyarakat. Yang pasti kata dia, saat itu hanya sedang menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah dalam memantau proses pilkada di beberapa TPS. Tak hanya dia, ada beberapa pejabat lainnya turut melakukan monitoring dihari yang sama.
"Karena kebetulan saya juga habis nyoblos. Setelahnya saya mantau situasi yang ada di Desa Rukma Jaya. Sementara pak Bupati monitoring di daerah perbatasan," katanya.
Sementara itu, perwakilan masyarakat yang mengatasnamakan barisan kotak kosong, Suryadman Gidot melaporkan dugaan pelanggaran ini ke Bawaslu Bengkayang, Jumat (29/11).
Pelanggaran yang dilaporkan terkait penyalahgunaan wewenang dalam penggunaan atribut aparatur negara.
"Untuk bukti berupa video sudah kita serahkan ke Panwascam, dan hari ini kita menambahkan informasi-informasi dan dokumen itu ke Bawaslu," kata Gidot.
Kata Gidot, pihaknya juga menindaklanjuti laporan yang sebelumnya sudah dilaporkan ke Bawaslu.
"Yang saya sayangkan ada pejabat negara yang mendatangi TPS-TPS yang ada di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan dengan fasilitas daerah dan atribut aparatur negara," kata Gidot.
Menurutnya adanya unsur politik mengingat hari itu (27/11) hari pemungutan suara dan hari libur nasional.
"Jadi saya mendampingi kawan-kawan yang melaporkan ke Bawalsu, dan kita harap ini menjadi perhatian. Karena menurut saya ini sudah jelas ada undang-undangnya dan PKPU nya. Dan kita juga sudah katakan ke Bawalsu melalui Gakkumdu untuk di telaah, jika memang melanggar aturan tegakkan aturan, jika tidak katakan juga tidak kepada masyarakat," kata Gidot.
Gidot pun meminta agar masyarakat tetap menjaga keamanan dan ketertiban di Bengkayang, jikapun ada pelanggaran yang terjadi silahkan dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ada.
"Tidak boleh melakukan tindakan-tindakan yang membuat daerah kita tidak aman," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bengkayang, Santi menuturkan, jika pihaknya sudah menerima satu laporan dugaan pelanggaran dari barisan kotak kosong.
"Bawaslu sudah menerima laporan tersebut dan saat ini sedang di tangani. Jika unsurnya dipenuhi akan ditindaklanjuti," kata Santi. (Nar)