Bisnis post authorBob 13 Juli 2021

Produsen Susu Olahan Kebanjiran Permintaan, Omzet hingga Rp10 Juta Per Bulan

Photo of Produsen Susu Olahan Kebanjiran Permintaan, Omzet hingga Rp10 Juta Per Bulan Produsen Susu Olahan Kebanjiran Permintaan, Omzet hingga Rp10 Juta Per Bulan

JAKARTA, SP - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat Jawa-Bali telah berlangsung lebih dari sepekan. Regulasi ini dikeluarkan seiring dengan melonjaknya kasus positif covid-19 pada akhir bulan lalu.

Aturan tersebut tidak selalu berdampak negatif. Beberapa pedagang atau produsen makanan dan minuman tetap bisa untung lewat inovasi dari produk yang dikembangkan, khususnya yang berhubungan dengan peningkatan imunitas.

Salah satu pendiri olahan susu sapi Sukondang, Helmi Shemi, mengaku permintaan masyarakat untuk konsumsi susu meningkat. Biasanya dalam seminggu hanya memproduksi 100 liter, kini naik hingga 150 liter.

"Penjualan Sukondang stabil tiap minggu 100 liter. Dua minggu terakhir justru meningkat dengan permintaan mencapai 120-150 liter (per minggu)," kata Shemi, di Jakarta, Senin (12/7).

Omzet penjualan saat ini mencapai Rp8 juta sampai Rp10 juta per bulan. Meningkat drastis dari beberapa bulan sejak produk susu pasteurisasi diluncurkan.

"Kalau dibanding saat awal beroperasi itu mungkin cuma Rp1,2 juta per bulan. Sekarang bisa Rp8 juta - Rp10 juta per bulan," katanya.

Selama PPKM Darurat ini, Shemi mengaku sempat waswas karena pemerintah kembali memperketat beberapa wilayah menuju Jakarta. Dia khawatir tidak bisa mengirimkan susu ke para pelanggan karena proses pengolahan susu di Jalan Winong Dalam, Ciledug, Tangerang. Sementara para pelangganya banyak yang dari luar Ciledug.

"Tidak ada hambatan meski sempat waswas (karena penyekatan)," ucap Shemi.

Untungnya, lanjut dia, pemerintah sudah menjamin untuk sektor esensial dan krusial seperti makanan dan minuman tetap bisa beroperasi. Sehingga proses pengiriman susu bisa setiap minggu tetap berjalan lancar meski ada penyekatan.

"Susu kami antar mulai Minggu dan Senin menggunakan kurir pribadi dan salah satu jasa pengiriman online," tuturnya.

Shemi mengatakan, susu merk Sukondang memiliki delapan varian rasa. Varian almond, full cream, dan stroberi menjadi yang paling dicari pelanggannya beberapa waktu terakhir.

"Almond tetap peringkat satu dengan penjualan hampir 25 persen dibanding rasa lainnya," terangnya.

Rasa yang Diminati

Para pelanggannya menyebut varian almond Sukondang memiliki rasa yang khas. Shemi menilai, varian ini dicari kemungkinan karena belum banyak di pasar yang menjual susu rasa almond.

Selain itu, Shemi menyebut beberapa pelanggan sempat ada yang mengonsumsi susu pasteurisasi ini saat terinfeksi covid-19. Berkat mengkonsumsi susu ini, proses penyembuhan bisa menjadi lebih cepat dari pasien pada umumnya.

"Klaim temen gue yang pernah kena covid, karena mereka minum Sukondang ini pulihnya lebih cepat. Ada yang dua minggu, ada yg cuma satu minggu udah fit," ungkap Shemi.

Ia menambahkan, pada dasarnya karena susu Sukondang diolah secara pasteurisasi, masih ada bakteri baik yang ada dalam susu. Berbeda sama UHT yang bakterinya hilang semua. (lip/lha)

 

 

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda