Bisnis post authorAju 28 Februari 2021

Tor sambra, Ikan Konsumsi Paling Mahal di Borneo

Photo of Tor sambra, Ikan Konsumsi Paling Mahal di Borneo Ikan semah (tor sambra). Foto dokumentasi Sriyono.

PONTIANAK, SP – Foto seorang nelayan tradisional Suku Dayak menggendong ikan semah (tor sambra) hasil tangkapan secara tradisional di pehuluan Sungai Katingan, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, ini, dishare Sriyono (41 tahun).

Tor sambra, merupakan ikan konsumsi paling mahal di Pulau Borneo (Kalimantan), bisa dijual di atas Rp150 ribu per kilogram, karena sulit diperoleh.

Di sejumlah restoran, baik di Kuching, Sarawak, dan di Pontianak, Kalimantan Barat, per porsi ikan semah harganya mencapai Rp200 ribu. Paling digemari konsumen, karena rasanya gurih dan manis.

Seseorang menggendong ikan semah, dishare Sriyono di sejumlah media sosial komunitas, dan memang sampai sekarang belum ada larangan bagi masyarakat, menangkapnya untuk kemudian diperjualbelikan.

Sriyono, warga Kota Sintang, Ibu Kota Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, Minggu, 28 Februari 2021, mengatakan, tor sambra masih banyak dijumpai di pehuluan sungai wilayah Kecamatan Momaluh (Ambalau) dan Sorabai (Serawai) di Kubupaten Sintang.

Menurut penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 1996, saat melakukan riset bersama Malaysia di wilayah Taman Nasionl Betung Kerihun, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, ikan semah, selain ditemui di Borneo, juga ditemui di Sumatera, Sulawesi, dan Papua.

Di Pusat Pembibitan Ikan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, sudah ada pembibitan ikan tor sambra, tapi belum maksimal karena kondisi air kolamnya tidak sesuai hatitat aslinya.

Warga Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Tobias Ranggie, mengharapkan, ada langkah inovasi masyarakat di dalam membudidayakan tor sambra, karena harga satuan di pasaran sangat menjanjikan.

Menurut Tobias Ranggie, tor samba bisa ditemukan di sejumlah di wilayah pehuluan Taman Nasional Betung Kerihun, yaitu di sumber resapan air Sungai Tekelan dan Sungai Embaloh, Banua Martinus, Ibu Kota Kecamatan Embaloh Hulu.

“Di pehuluan Sungai Kapuas, terutama di wilayah Desa Tanjung Lokang, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, warga masih mudah menangkap ikan tor sambra, dengan melalui pemancingan atau pasang pukat. Ini peluang ekonoi baru,” kata Tobias Ranggie. *

Wartawan: Aju

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda