Finance post authorSutan 07 September 2016

Harga Ikan Patin di Putussibau, Kapuas Hulu Mencapai Rp 120 Ribu per Kilogram

Photo of Harga Ikan Patin di Putussibau, Kapuas Hulu Mencapai  Rp 120 Ribu per Kilogram Seorang pedagang ikan di Pasar Tradisional di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar. (SP/ AJU)
PUTUSSIBAU, SP - Sejumlah jenis ikan sungai paling digemari konsumen mengalami kenaikan harga satuan di pasar tradisional di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.  

Mahalnya harga jual di tingkat pedagang tradisional karena sulitnya mendapat pasokan dari nelayan di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum yang berhadapan langsung dengan Distrik Lubok Antu, Negara Bagian Sarawak, Federasi Malaysia.  

"Ketersediaan ikan di alam bebas di Taman Nasional Danau Sentarum terus berkurang, karena masifnya aktifitas penangkapan, tanpa dibarengi program restoking secara memadai," kata Silvester Romi,  warga Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu di Putussibau, Selasa (6/9).
 

Romi mengatakan ikan seladang, sejenis Ikan Patin yang sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram sekarang Rp120 ribu per kilogram.   Ikan Semah atau Tor Sambra yang dulunya Rp 80 ribu per kilogram naik jadi Rp180 ribu per kilogram. Itupun sangat jarang dijual karena ketersediaan di alam bebas semakin menipis.  

Romi menuturkan, lebih dari lima dasawarsa terakhir sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Kabupaten Hulu mengandalkan sektor perikanan, di samping lada, karet dan jadi pekerja di perkebunan kelapa sawit.  

"Dibutuhkan program restoking atau penaburan bibit ikan besar-besaran di areal Taman Nasional Danau Sentarum, agar proses perkembangbiakan dipercepat sehingga mampu mengimbangi langkah penangkapan yang masif," kata Silvester Romi.  

Viktor, Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu, mengatakan, Ikan Salai dan Ikan Lais mengalami kenaikan dari sebelumnya ribu per kilogram jadi Rp150 ribu per kilogram.
 

Dikatakan Viktor, suatu saat nanti Kabupaten Kapuas Hulu sebagai penghasil ikan tawar terbesar di Kalimantan, tinggal kenangan, apabila langkah restoking besar-besaran tidak segera dilakukan.
 

Dijelaskan Viktor, Kabupaten Kapuas Hulu sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan hutan, yakni Taman Nasional Danau Sentarum seluas 132 ribu hektar dan Taman Nasional Betung Kerihun seluas Rp 800 ribu hektar.
  Taman Nasional Betung Kerihun berbatasan langsung dengan Suaka Alam Lanjak Entimau di Negara Bagian Sarawak, Federasi.Malaysia.  

Diungkapkan Viktor, terbukanya jalan paralel di sepanjang perbatasan yang tengah dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Detasemen Zeni Tempur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat telah membuat gembira masyarakat.
 

"Masyarakat di perbatasan sekarang bisa dengan mudah berinteraksi sosial dengan masyarakat lainnya. Tapi akses menuju kedua taman nasional akan memicu percepatan  aktifitas bersifat non konservasi," ujar Viktor. (Aju/sut)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda