PUTUSSIBAU, SP -
Sejumlah jenis ikan sungai paling digemari konsumen mengalami kenaikan harga
satuan di pasar tradisional di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu,
Provinsi Kalimantan Barat.
Mahalnya
harga jual di tingkat pedagang tradisional karena sulitnya mendapat pasokan
dari nelayan di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum yang berhadapan langsung
dengan Distrik Lubok Antu, Negara Bagian Sarawak, Federasi Malaysia.
"Ketersediaan
ikan di alam bebas di Taman Nasional Danau Sentarum terus berkurang, karena
masifnya aktifitas penangkapan, tanpa dibarengi program restoking secara
memadai," kata Silvester Romi, warga Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas
Hulu di Putussibau, Selasa (6/9).
Romi
mengatakan ikan seladang, sejenis Ikan Patin yang sebelumnya Rp 50 ribu per
kilogram sekarang Rp120 ribu per kilogram.
Ikan
Semah atau Tor
Sambra yang dulunya Rp 80 ribu per kilogram naik jadi Rp180
ribu per kilogram. Itupun sangat jarang dijual karena ketersediaan di alam
bebas semakin menipis.
Romi
menuturkan, lebih dari lima dasawarsa terakhir sebagian besar mata pencaharian
masyarakat di Kabupaten Hulu mengandalkan sektor perikanan, di samping lada,
karet dan jadi pekerja di perkebunan kelapa sawit.
"Dibutuhkan
program restoking atau penaburan bibit ikan besar-besaran di areal Taman
Nasional Danau Sentarum, agar proses perkembangbiakan dipercepat sehingga mampu
mengimbangi langkah penangkapan yang masif," kata Silvester Romi.
Viktor,
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab Kapuas
Hulu, mengatakan, Ikan Salai
dan Ikan Lais
mengalami kenaikan dari sebelumnya ribu per kilogram jadi Rp150 ribu per
kilogram.
Dikatakan
Viktor, suatu saat nanti Kabupaten Kapuas Hulu sebagai penghasil ikan tawar
terbesar di Kalimantan, tinggal kenangan,
apabila langkah restoking besar-besaran tidak segera dilakukan.
Dijelaskan
Viktor, Kabupaten Kapuas Hulu sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan
hutan, yakni Taman Nasional Danau Sentarum seluas 132 ribu hektar dan Taman
Nasional Betung Kerihun seluas Rp 800
ribu hektar.
Taman
Nasional Betung Kerihun berbatasan langsung dengan Suaka Alam Lanjak Entimau di
Negara Bagian Sarawak, Federasi.Malaysia.
Diungkapkan
Viktor, terbukanya jalan paralel di sepanjang perbatasan yang tengah dibangun
Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, serta Detasemen Zeni Tempur Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat telah membuat gembira masyarakat.
"Masyarakat
di perbatasan sekarang bisa dengan mudah berinteraksi sosial dengan masyarakat
lainnya. Tapi akses menuju kedua taman nasional akan memicu percepatan
aktifitas bersifat non konservasi," ujar Viktor. (Aju/sut)
Breaking News
- Windy Arungi Sungai Antarkan Bantuan ke Warga Sepuk Laut
- Pemkab Sanggau Gencarkan Operasi Pasar Dalam Rangka Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H
- Desa Tinggal Bhakti Kecamatan Kembayan Terpilih jadi Kampung Moderasi Beragama
- Kejari Sanggau Sita Aset Terpidana Jono Pinem dari Anak Terangena Pinem Terkait Kasus Penggelapan Pajak
- Kanwil Kemenkumham Kalbar Dukung DPD RI dalam Penyusunan Draft Prolegnas
- Prajurit Lanud Supadio Peringati Nuzulul Quran
- Pertamina Pastikan BBM dan LPG Kalbar Aman Selama Ramadan hingga Idulfitri 1445 H
- IKAHI dan Dharmayukti Singkawang Gelar Baksos, Peringati IKAHI Ke-71
- Polsek Singkawang Timur Tangkap Terduga Pelaku Curanmor
Harga Ikan Patin di Putussibau, Kapuas Hulu Mencapai Rp 120 Ribu per Kilogram
Seorang pedagang ikan di Pasar Tradisional di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar. (SP/ AJU)