Gaya Hidup post authorKiwi 08 November 2022

Farmasi Untan Melatih Pembuatan Minuman Instan Tanaman Obat di Pulau Lemukutan

Photo of Farmasi Untan Melatih Pembuatan Minuman Instan Tanaman Obat di Pulau Lemukutan

Rimpang kunyit (Curcuma domestica) sangat dikenal oleh masyarakat sebagai bumbu masakan. Kandungan senyawa kimia penting yang terkandung dalam rimpang kunyit diantaranya alkaloid, flavonoid, kurkumin, minyak atsiri (sineol dan zingiberen), saponin, tanin, dan terpenoid. Kurkumin adalah salah satu kandungan kimia yang paling menarik dalam rimpang kunyit dan termasuk senyawa fenolik yang memberikan warna kuning. Senyawa kurkumin menunjukkan aktivitas sebagai antioksidan yang kuat sebanding dengan Vitamin C dan Vitamin E.

Daun kelor menjadi sumber antioksidan alami yang baik karena kandungan dari berbagai jenis senyawa seperti flavonoid, fenolik maupun karotenoid yang membuatnya menjadi suplemen makanan yang hampir ideal. Kuersetin yang terkandung dalam kelor adalah flavonoid vital dengan sifat anti virus yang meminimalkan gejala pernapasan dan masalah sinus dan juga dapat membantu memperbaiki kolagen tubuh dan menjaga kesehatan kulit. Kelor mengandung sitokinin yang ditemukan mampu meningkatkan aktivitas antioksidan untuk melawan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas selama proses penuaan sel dan melindungi sel-sel sehat dari stres kehidupan sehari-hari. Kelor juga ditemukan kandungan senyawa triptofan dan lisin. Senyawa triptofan tersebut mendukung sistem kekebalan tubuh, meredakan insomnia, dan gejala sakit kepala. Senyawa lisin menjamin tubuh dapat menyerap kalsium dalam jumlah yang tepat, membantu produksi antibodi dan hormon serta meningkatkan keseimbangan nutrisi yang mengurangi pertumbuhan virus.

Tanaman meniran (Phyllanthus niruri L.) yang dikenal dengan nama “Ambing Buah” merupakan tanaman obat yang mudah tumbuh liar di sawah maupun di pinggir jalan. Meniran merupakan salah satu jenis tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat di Indonesia sebagai Obat Asli Indonesia (OAI). Tanaman ini di Indonesia terkenal sebagai agen imunomodulator. Produk tanaman meniran di Indonesia termasuk dalam kategori produk fitofarmaka yaitu “STIMUNO”. Tanaman ini secara tradisional digunakan untuk mengobati penyakit pada manusia seperti hipertensi, sakit perut, batuk, batu ginjal dan jantung. Ekstrak dan senyawa dari tanaman ini dilaporkan mempunyai efek farmakologi seperti antioksidan dan hepatoprotektif, immunomodulator dan antiviral terhadap hepatitis B, antimutagenik dan antikanker, antiplasmodial, antibakteri, antidiabetes dan antikolesterol. Kandungan senyawa dalam tanaman meniran telah banyak dilaporkan diantaranya golongan flavonoid, lignan, steroid, alkaloid, fenol, tanin dan saponin. Ekstrak tunggal tanaman ini telah beredar dalam bentuk sediaan tablet dan sirup.

Terapi kombinasi dua senyawa atau lebih dapat berefek sinergis yang dipengaruhi oleh faktor jumlah ekstrak, dosis maupun berbagai kombinasi senyawa karena dapat mempengaruhi pengikatan dan interaksi kimia. Senyawa golongan flavonoid yang terkandung di dalam      meniran apabila dikombinasikan dengan kurkumin memberikan efek sinergis sedang kombinasi ekstrak meniran dan daun kelor memiliki efektivitas diuretik. Penggunaan kombinasi ekstrak tanaman meniran, kunyit, dan kelor yang beredar di kalangan masyarakat, saat ini telah ditemukan tersedia dalam produk suplemen seperti kaplet Imugard.

Berdasarkan uraian manfaat ketiga tanaman tersebut melatarbelakangi Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diketuai oleh Apt. Sri Luliana, M.Farm dengan anggota tim Apt. Dr. Isnindar, M.Sc; apt. Dr. Sri Wahdaningsih, M.Sc; apt. Dr. Siti Nani Nurbaeti, M.Sc., apt. Pratiwi Apridamayanti, M.Sc.; apt. Rafika Sari, M.Farm.; apt. Desy Siska Anastasia, M.Si.; apt. Hadi Kurniawan, M.Sc.; apt. Apt. Robby Najini, M. Farm, untuk melaksanakan kegiatan PKM di Desa Pulau Lemukutan, mengingat desa tersebut jauh dari fasilitas kesehatan. Selain itu kurangnya informasi mengenai jenis tanaman dan cara pengolahan tanaman untuk menjadi  produk obat atau jamu berkualitas juga menjadi permasalahan di masyarakat setempat.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahun masyarakat Desa pulau lemukutan Kabupaten Bengkayang mengenai manfaat tanaman kunyit, kelor dan meniran serta melatih masyarakat dalam membuat produk Minuman Instan kunyit, kelor dan meniran yang disingkat “KEKUME”. Luaran dari kegiatan PKM ini diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan ilmu yang diberikan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan masyarakat dalam menggunakan obat tradisional serta sebagai peluang usaha jamu instan untuk ibu-ibu setempat.

Kegiatan PKM ini dilaksanakan pada hari senin 29 September 2022 di Balai Desa Pulau Lemukutan Kabupaten Bengkayang. Masyarakat yang hadir dalam kegiatan PKM ini merupakan ibu-ibu PKK Desa Pulau Lemukutan.

Ketua Tim PKM Sri Luliana mengatakan, kegiatan PKM ini terdiri dari acara pembukaan, penyampaian materi dan pelatihan atau demontrasi cara pembuatan serbuk instan KEKUME, tanya jawab, dan penyerahan tanaman obat (TOGA) secara simbolis kepada ketua PKK.

“Saat pelaksanaan kegiatan masyarakat terlihat sangat antusias mendengarkan penjelasan dan menyaksikan proses pembuatan produk minuman jamu instan “KEKUME”," katanya.

Ketua tim PKM menjelaskan peserta kegiatan juga diberikan paket produk minuman instan “KEKUME” yang sudah jadi, gelas mug yang berlogo lambang produk “KEKUME” dan baku saku tentang pembuatan minuman instan “KEKUME” agar dapat dipraktekan di rumah.

“Pembuatan Produk Minuman Instan “KEKUME” ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah proses pembuatannya mudah, bahan yang digunakan mudah didapat dan murah, praktis untuk digunakan, memberikan khasiat yang baik bagi tubuh dan bisa dimanfaatkan sebagai peluang usaha,” jelasnya.

Selain itu, masyarakat merasa senang atas kehadiran Tim PKM dari Prodi Farmasi Universitas Tanjungpura di Desa Pulau Lemukutan.

“Kami sangat senang sekali Tim PKM dari Prodi Farmasi Universitas Tanjungpura bisa hadir disini memberikan pengetahuan tentang cara pembuatan minuman instan yang bermanfaat untuk tubuh dan menyehatkan,” ucapnya.

Berdasarkan evaluasi kegiatan melalui kuisioner sebanyak 90,47 persen peserta berharap kegiatan PKM yang bermanfaat seperti ini dapat dilaksanakan lagi di tahun berikutnya. (*)

 

 

 

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda