Gaya Hidup post authorPatrick Sorongan 22 Oktober 2021

Ditemukan, Hantu Jomblo Berjenggot sangat Pemarah dari Iran Kuno!

Photo of  Ditemukan, Hantu Jomblo Berjenggot  sangat Pemarah dari Iran Kuno! ROH PEMARAH KESEPIAN - Roh kesepian yang dituntun menuju kebahagiaan abadi oleh seorang kekasih di atas lempengan tanah liat Babilonia.(© James Fraser & Chris Cobb for The First Ghosts by Irving Finkel/Photo: British Museum)

MANUSIA yang wafat atau tewas saat patah hati atau menjoblo hingga dijemput ajal diyakini bisa menjelma menjadi hantu penganggu manusia. Hantu ini juga bakal tampil pemarah.

Bahkan si hantu gemar  menjerit, memaki, menggeram, pura-pura tertawa terkikik-kikik  tanpa tersenyum. Akibatnya, bukan hanya bulu kuduk manusia yang dihantui meremang. Saking mengerikan, rambut di kepala dan 'segala jenis rambut' pun bisa berdiri tegak sebelum..pingsan!

Menjadi hantu pemarah karena kemungkinan si hantu ketika masih menjadi manusia, mengidap hipertensi alias darah tinggi lantaran faktor keturunan. Bisa juga karena  semasa hidup suka menyantap makanan berlemak semisal daging kambing atau babi panggang curian, tanpa lepas dari arak.

Hantu1

Dituntun Wanita ke Dunia Bawah

Dalam legenda Mesopotamia, wilayah Irak kuno, hantu beginian yang paling mengerikan diyakini adalah jenis lelaki. Hal ini terungkap lewat temuan di British Museum di London.

Kurator Irving Finkel menemukan sebuah tablet tanah seukuran telapak tangan dari era Babel, kota kuno yang terletak sekitar 100 kilometer selatan Baghdad, Ibukota  Irak modern.

Dirangkum Suara Pemred dari majalah ilmiah Live Science dan majalah Inggris The Guardian, Jumat, 22 Oktober 2021, Finkel telah menemukan gambar hantu tertua yang pernah diketahui di sebuah tablet Babilonia kuno,  berusia 3.500 tahun yang juga berisi instruksi tentang cara mengusir roh yang tidak diinginkan.

Gambar di tablet tanah liat menunjukkan tentang hantu laki-laki berjanggut yang tampak pemarah. Si hantu pengidap 'darah tinggi'  dibawa ke dunia bawah dengan tali oleh seorang wanita.

Sebuah ritual yang terukir di samping sketsa menjelaskan bahwa solusi untuk menghilangkan hantu laki-laki sial adalah dengan memberi mereka kekasih.

Saat memeriksa tablet yang berhubungan dengan hantu di lemari besi British Museum, kurator senior Departemen Timur Tengah di museum ini menemukan gambar,  dan menerjemahkan ritual yang menyertainya, The Guardian pertama kali melaporkan.

British Museum memperoleh tablet itu pada abad ke-19, bersama dengan ribuan tablet lainnya dari Babel. Tablet tersebut memberikan wawasan tentang seperti apa kehidupan di Babel dan wilayah yang lebih luas, yang disebut Mesopotamia. 

Tablet ini cukup kecil untuk muat di satu tangan, dan setidaknya setengahnya hilang.

Finkel tahu bahwa teks paku tablet itu — sebuah sistem penulisan kuno dari Timur Tengah — menggambarkan ritual hantu, tetapi dia tidak memeriksa tablet itu dengan benar hingga dia mulai melakukan penelitian untuk buku barunya, The First Ghosts (Hodder & Stoughton , 2021), yang akan dirilis pada 11 November 2021. 

Setelah diperiksa lebih dekat, Finkel menemukan gambar halus, yang hampir tidak terlihat dengan mata telanjang, dan dia mengidentifikasi tentang hantu dan wanita itu.  

"Karakter-karakter ini tiba-tiba keluar dari mitos," kata Finkel. "Itu sangat menarik. Gambar ini berfungsi sebagai bantuan visual untuk ritual, yang akan dilakukan oleh pengusir setan."

"Ritual tersebut menginstruksikan pembaca untuk membuat patung-patung pria dan wanita, dan melengkapinya dengan barang-barang tertentu, termasuk perlengkapan perjalanan untuk pria dan perabotan untuk wanita," lanjutnya.

Hantu 2

Minta Restu Dewa Matahari

Patung-patung itu kemudian dikubur bersama saat matahari terbit,  sementara pengusir setan membacakan mantra.

Mantra di tablet itu tidak lengkap, tetapi dimulai dengan memanggil dewa matahari, Shamash, yang bertanggung jawab atas pergerakan hantu ke dunia bawah. 

"Ini bukan ritual simbolis, tapi literal," kata Finkel. "Pengusir setan itu dimaksudkan untuk memindahkan hantu  ke dalam patung sehingga dia bisa lewat atas restu Dewa Shamash. Baris terakhir dari ritual memperingatkan  bahwa 'jangan melihat ke belakang."

Finkel percaya bahwa peringatan ini dimaksudkan untuk patung-patung itu saat mereka memasuki dunia bawah, tapi dia tidak yakin. Sebab, kemungkinan  pesan itu ditujukan untuk pengusir setan saat mereka meninggalkan patung-patung itu.

Tablet itu kemungkinan berasal dari perpustakaan pengusir setan atau kuil.

"Seorang pengrajin ahli,  kemungkinan menciptakan gambar langka, karena tanah liat adalah media yang tak kenal ampun untuk menggambar,  dan membutuhkan keterampilan yang luar biasa,"ujarnya.

Finkel berharap bahwa buku barunya akan membantu pencerahan di Mesopotamia terkait sejarah hantu,  dan menyoroti bagaimana budaya Mesopotamia kuno dapat diakses saat ini.*** 

 

Sumber: The Guardian, Live Science 

 

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda