WASPADA! ISIS Incar Ledakkan Masjid Suci Mekkah dan Madinah, UEA dan OKI 'Siaga Merah'!

Photo of  WASPADA! ISIS Incar Ledakkan Masjid Suci Mekkah dan Madinah, UEA dan OKI 'Siaga Merah'! DAFTAR TERORIS ISIS- Inilah daftar sembilan teroris paling dicari Pemerintah Arab Saudi. Delapan telah tewas, dan satunya masih diburu.(Gulf News)

GEROMBOLAN ISIS kian gelap mata. Pasca kematian 'masuk surga' seorang  anggotanya di Jeddah,  Kerajaan Arab Saudi, para bandit Daesh  ini nekat menyusun rencana untuk meledakkan masjid suci di Mekkah dan Madinah.

Temuan intelijen Kerajaan Arab Saudi ini pun ikut memicu siaga penuh dari semua negara Arab atau Uni Emirat Arab (UEA) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sejak Sabtu, 13 Agustus 2022.

Di Saudi sendiri, keamanan terus ditingkatkan  menyusul serangan bom bunuh diri tyang gagal dari seorang bandit Daesh bernama  Abdullah Al-Shehri.

Pada Jumat, 12 Agustus 2022 di Kota Jeddah, buronan keempat dalam daftar sembilan teroris yang paling diburu oleh Saudi ini, mendadak panik, kemudian meledakkan diri dengan rompi bom bunuh dirinya.

Dari serangan gagal itu,  terungkap bahwa ISIS, yang notabene mengklaim diri beragama Islam dan pembela Islam ini,  tega akan beraksi di masjid-masjid suci di Saudi. 

Arab News melaporkan pada Sabtu, Al-Shehri  terlibat bersama delapan jahanam lainnya dalam operasi pada 2015, yang menargetkan sebuah masjid di Saudi.  

Sejak itulah,  mereka terdaftar sebagai gerombolan bandit  yang paling oleh pihak berwenang di Saudi selama tujuh tahun terakhir, menurut pernyataan otoritas setempat. 

Pada Jumat lalu, Al-Shehri meledakkan rompi bunuh diri,  ketika pihak berwenang berusaha menangkapnya di Jeddah, melukai seorang warga Pakistan, dan tiga petugas keamanan.

Pernyataan Siaga Merah UEA dan OKI

Dalam sebuah pernyataan,  UEA mengutuk ledakan itu, dan menegaskan kembali pendiriannya terhadap semua ancaman terhadap keamanan dan stabilitas Saudi.

Kementerian luar negeri negara itu memuji efisiensi pasukan keamanan Saudi selama operasi, dan langkah-langkah untuk menjaga keselamatan publik. Disampaikan pula  harapan untuk pemulihan cepat bagi mereka yang terluka dalam ledakan itu.

Bahrain adalah negara Teluk lain yang menegaskan kembali 'solidaritas tak tergoyahkan' dengan Saudi. Negara ini  memuji upaya tanpa henti Saudi untuk menjaga keamanan nasional.

Bahrain juga memuji kewaspadaan aparat keamanan Saudi dalam menangani buronan tersebut.

Kuwait menegaskan kembali dukungannya pada upaya Saudi untuk melawan ancaman keamanan.

"Kuwait mendukung Arab Saudi, dan juga mendukung semua tindakan untuk menjaga keamanan dan keselamatan rakyat Saudi," kata Kemenlu Kuwait dalam sebuah pernyataannya lewat  kantor berita negara, KUNA.

Kementerian ini memuji operasi keamanan yang efisien,  dan upaya yang ditargetkan pihak berwenang untuk memblokir semua ancaman bagi stabilitas Kerajaan Saudi.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita negara, PETRA, Yordania menyampaikan dukungan kepada Kerajaan Saudi.

Juru Bicara Kemenlu Yordania Haitham Abu Alfoul memuji upaya pasukan keamanan Saudi dalam mengatasi ancaman terhadap stabilitas dan keamanan kerajaan.

Mesir juga menyuarakan dukungan untuk perjuangan Saudi melawan segala bentuk terorisme, dan segala pelanggaran yang mengancam keamanan nasional.  

Dalam sebuah pernyataan resmi, Kemenlu Mesir memuji tindakan, dan kemampuan proaktif Saudi untuk melacak teroris, dan melindungi nyawa.

Senada itu, OKI mengutuk pemboman itu, dan memuji tindakan tegas kerajaan terhadap setiap ancaman yang merusak keselamatan dan keamanannya. Sementara itu,

Ketua Parlemen Arab Adel Al-Asoumi menekankan kepercayaannya pada kewaspadaan kerajaan untuk melindungi fasilitas vitalnya.

Juga pernyatan salut disampaikan terkait upaya Saudi dalam memerangi terorisme, dan memastikan keselamatan warga dan ekspatriatnya. 

Sementara itu, Juru bicara Kepresidenan Keamanan Negara Saudi menyatakan bahwa sebelm serangan pada Jumat lalu, pihaknya berhasil melacak orang nomor empat dalam daftar pencarian, yakni Al-Shehri.  

Al-Shehri didekati oleh petugas keamanan pada Rabu lalu, pukul 10:00 malam di lingkungan Al-Samer di Jeddah.  

Sembilan Teroris paling Dicari Saudi

Selain Al-Shehri, delapan bandit teroris lainnya, yakni   pertama, Saeed Aaidh Al-Dair Al-Shahrani, yang terbunuh dalam serangan di Mekah pada Mei 2016. 

Kedua, Taya Salem Eslam Al-Saiari,  terbunuh dalam serangan di rumahnya di lingkungan Al-Yasmeen di Riyadh pada 2017. 

Ketiga, Mutee Salem Islaam Al-Saiari dibunuh oleh sesama organisasi teroris. Juga diyakini bahwa saudara perempuannya, Taya, memenggalnya di sebuah rumah di lingkungan Al-Harazat di Jeddah. 

Pemenggalan kepala ini  mengikuti perintah dari para pemimpin Daesh alias ISIS setelah mereka meragukan niatnya untuk menyerah kepada otoritas keamanan saudi pada November 2016. 

Keempat, Abdulaziz Ahmed Mohammed Al-Bakri Al-Shehri,  tewas dalam pengepungan dengan buronan lainnya di daerah Barah di provinsi Bisha pada April 2016. 

Kelima, Aqab Moajab Fazaan Al-Otaibi, yang ditangkap di Bisha pada Mei 2016. 

Keenam,  Mohammed Suleiman Rahyan Al-Saqri Al-Anzi,  tewas dalam serangan di Wadi Numan di Makkah pada Mei 2016. 

Ketujuh, Mubarak Abdullah Fahad Al-Dosari,  tewas dalam serangan di Wadi Numan di Makkah pada Mei 2016. 

Kedelapan, Majid bin Zayed Al-Bakri Al-Shehri yang masih bersembunyi.  

Sembilan teroris yang berafiliasi dengan Daesh ini terlibat dalam serangan teroris yang menargetkan jamaah di Masjid Komando Pasukan Darurat Khusus di Asir pada 6 Agustus 2022. 

Serangan  tersebut menewaskan 11 pejabat keamanan,  dan empat pekerja asal Bangladesh di lokasi tersebut, sedangkan 33 lainnya terluka.  

Kepresidenan Keamanan Negara menyatakan, operasi itu menegaskan tekad Saudi untuk menindak teroris, dan memastikan keselamatan semua warga dan penduduk.***

 

Sumber: Arab News

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda