Internasional post authorPatrick Sorongan 17 Februari 2021

Tak Henti Dianiaya dan Meratap, Bayi Ini akhirnya Tewas di Tangan Ibu Tiri!

Photo of Tak Henti Dianiaya dan Meratap, Bayi Ini akhirnya Tewas di Tangan Ibu Tiri! Kenangan terakhir Leiland Corkill bersama sang ibu saat terakhir kali menjenguknya. Bayi berusia belum setahun ini terlihat bahagia karena selama ini dianiaya kedua orang tua angkatnya.(FOTO: CHENEWS)

TAK ada manusia yang minta dilahirkan. Semuanya semata atas kehendak dan takdir Ilahi. Itu sebabnya, anak adalah titipan Allah. Harus dirawat penuh kasih sayang, tidak ditelantarkan apalagi dianiaya, sekalipun 'hanya' anak tiri, sebagaimana yang dialami Leiland Corkill.

Bayi berusia hampir setahun ini, selama hidup bersama kedua orang tua angkatnya, nyaris tanpa henti dianiaya. Leiland diadopsi hanya 48 jam setelah dilahirkan oleh sang ibu, Laura (37). Tak jelas alasan Laura membiarkan anaknya diadopsi. Pun tentang bagaimana anak itu bisa dianiaya sepanjang hidupnya yang notabene baru seumur jagung.

Leiland telah wafat. Jika pun masih hidup, mustahil anak sekecil itu bisa meceritakan tentang bagamana dirinya hampir setiap hari ditampar atau dipukul. Terakhir, kepala Leiland cedera berat.

Hantaman benda tumpul yang mustahil ditanggung oleh fisik anak manusia seusia itu, membuat Leiland wafat selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Anak (RSA) Alder Hey di kawasan Liverpool, 7 Januari 2021. Sehari sebelumnya, Leiland dirawat di Rumah Sakit Umum Furness, tapi esoknya dipindahkan ke RSA Alder Hay yang peralatan medisnya jauh lebih lengkap.

Pada Sabtu, 13 Februari 2021 malam, sepasang lelaki dan perempuan, masing-masing berusia 34 dan 37 tahun, dicocok tanpa perlawanan oleh pihak kepolisian dari rumah mereka di Barrrow, kabupaten yang jaraknya tidak jauh dari Liverpool. Kedua orang ini dicurigai sebagai pembunuh.

Keduanya dikenai dakwaan melakukan pembunuhan, menyebabkan kematian seorang anak, serta dakwaan penyerangan, perlakuan buruk, dan penelantaran anak sehingga cedera. 

Nenek: Dia Anak Kecil yang Ceria

Laura sendiri enggan diwawancarai oleh media kecuali ibunya, Yvonne Corkill. "Dia  anak kecil yang ceria, dan kami tidak percaya apa yang sudah terjadi," katanya.

Yvonne mengaku bahwa dia dan Laura bergegas ke RSA Alder Hey begitu cucunya dilaporkan dirawat di situ. Di rumah sakit itu pula Leiland lahir, hampir setahun silam. "Saya ada di sana ketika dia lahir, dan saya ada di sana pada akhirnya (ketika Leiland wafat). Saya tidak percaya bahwa keduanya (saat Leiland lahir dan wafat) hanya berjarak satu tahun," lanjutnya.

Mem-posting fotonya dan Leiland belum lama ini di Facebook, Laura menulis tentang penyesalannya karena membiarkan anaknya diadopsi.  Posting ini muncul setelah pihak kepolisian  lewat media menyatakan telah menangkap sepasang pria dan wanita karena dicurigai membunuh Leiland.  

Pihak Dewan Wilayah Kabupaten Cumbria sendiri menggambarkan kematian Leiland sebagai 'kasus yang sangat menyedihkan'.

Ditangkap setelah Terbukti

Leiland tinggal bersama orang tua angkatnya di kawasan Cumbria, Barrow. Selama itu, para tetangga sering mendengar suara bentakan dan tangisan bayi dari rumah tersebut. Tak tahan lagi, mereka melapor ke Layanan Ambulans North West mengenai insiden yang sering terdengar dari rumah itu.

Keduanya kemudian digelandang ke kantor polisi, tapi belakangan dibebaskan dengan jaminan pengawasan dari Dewan Wilayah Kabupaten Cumbria.Mereka dibebaskan sambil menunggu penyelidikan.    

Belakangan, kelakuan mereka tak berubah. Mereka masih saja melakukan penganiayaan. Hingga akhirnya, Leiland dilarikan ke rumah sakit karena cedera berat dan dua hari kemudian wafat. Pihak kepolisian menemukan sederet bukti yang menguatkan untuk akhirnya bisa menahan kedua pelaku.

Menurut Dean Holden, Kepala Satuan Kejahatan dan Penjagaan Polres Cumbria,  kedua pelaku sedang menjalani  penyidikan terkait dugaan penganiayaan dan pembunuhan anak tiri yang menggegerkan seantero Amerika Serikat.(daily mail/the sun/001)

 

 

 

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda