Internasional post authorPatrick Sorongan 26 Desember 2022

Ketua Liga Muslim Dunia: Islam tak Larang Bertukar Salam Natal dengan non-Muslim!

Photo of Ketua Liga Muslim Dunia: Islam tak Larang Bertukar Salam Natal dengan non-Muslim! Ketua Liga Muslim Dunia Sheikh Dr Mohammed Al-Issa.(Foto: Moslem Wolrd League)

DUBAI, SP-  Ketua Liga Muslim Dunia Sheikh Dr Mohammed Al-Issa menegaskan,  Islam tidak melarang umat untuk bertukar salam Natal dengan umat Kristen. 

Demikian wawancara khusus Sheikh Dr Mohammed Al-Issa dengan koran Arab Saudi Arab News, sebagaimana dilansir Suara Pemred, Senin, 26 Desember 2022. 

Dilaporkan dari Dubai, Sheikh Dr Mohammed Al-Issa secara khusus menegaskan kembali bahwa tidak ada teks dalam hukum Syariah yang melarang Muslim menyampaikan salam kepada orang Kristen.  

Dia mencatat bahwa fatwa tentang pertukaran ucapan selamat hari raya dengan non-Muslim dikeluarkan oleh ulama senior di dunia Islam. 

Tidak Dibolehkan Tolak Yurisprudensi Syariah

"Jadi, tidak diperbolehkan untuk menolak masalah apa pun yang terkait dengan yurisprudensi Syariah," tambahnya.

Sheikh Dr Mohammed Al-Issa menambahkan, keberatan hanya pada isu-isu dengan konsensus definitif, bukan dugaan. 

Menurut Sheikh Dr Mohammed Al-Issa, tidak ada teks agama yang melarang salam seperti itu. 

"Dan, ketika seorang Muslim menyapa non-Muslim lainnya pada hari libur (Natal), ini tidak berarti dia mengakui keyakinan lain," tegasnya. 

Sheikh Dr Mohammed Al-Issa menunjukkan bahwa memberi selamat kepada non-Muslim pada hari libur mereka 'adalah kepentingan nyata yang melayani reputasi Islam'.

“Tujuan dari salam ini adalah untuk mempromosikan koeksistensi dan harmoni di dunia yang sangat membutuhkan itu,” katanya.

Sheikh Dr Mohammed Al-Issa Al-Issa juga menunjukkan bahwa Islam mengizinkan makan makanan 'Ahlul Kitab' dalam referensi untuk orang Kristen dan Yahudi, dan tidak mengizinkan makanan orang lain.  

Picu Perdebatan Bertahun-tahun

Sheikh Dr Mohammed Al-Issa adalah kepala organisasi nonpemerintah Muslim World League, yang berbasis di Makkah, yang bertujuan untuk mengklarifikasi pesan Islam yang sebenarnya.  

Beberapa cendekiawan Muslim selama bertahun-tahun telah memicu perdebatan dengan menyebut ucapan Natal sebagai tidak Islami, dan karenanya dilarang.(pat)

 

 

 

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda