Iptek post authorPatrick Sorongan 16 Desember 2021

Heteropoda Maxima, Laba-laba Raksasa Pemburu: Alamak, Bisa Menyusup ke Loteng Rumah!

Photo of Heteropoda Maxima, Laba-laba Raksasa Pemburu: Alamak, Bisa Menyusup ke Loteng Rumah!

LABA-LABA yang satu ini sangat menyeramkan, tak bisa seenaknya dikejar-kejar atau dihalau dengan sapu lidi dari loteng. Betapa tidak, ukuran Laba-laba Raksasa Pemburu  (Heteropoda maxima) ini adalah sebesar piring makan, dan...berbisa!

Jika bertemu dengan laba-laba normal, yang uukurannya tak lebih besar dari gigi manusia, pasti Heteropoda maxima akan tega melecehkan 'kaumnya' yang ukurannya sangat kecil, bahkan si laba-laba seram ini bakal tertawa terbahak-bahak karena membanggakan postur tubuhnya yang raksasa.

Bukan hanya itu, laba-laba ini juga berkarakter mengerikan dan cerdas. Dilansir Suara Pemred dari Live Science, Senin, 13 Desember 2021, laba-laba pemburu adalah laba-laba besar dan cepat, yang hidup di iklim hangat di seluruh dunia.

Diberi nama itu untuk menyebut caranya menangkap mangsa.

"Tidak seperti banyak spesies laba-laba, laba-laba pemburu tidak membangun jaring untuk menangkap mangsa. Sebaliknya, laba-laba ini memburu mangsanya," kata Christy Bills, ahli entomologi dan manajer koleksi invertebrata di Museum Sejarah Alam Utah, AS.

Laba2 Pemburu5
Ada ribuan subspesies dalam famili ini (Sparassidae). Rata-rata spesies laba-laba pemburu memiliki panjang sekitar 2,5 sentimeter, dengan rentang kaki hingga 12,7 sentimeter, tulis artikel di Jurnal Biodiversity and Conservation terbitan tahun  2009.

Heteropoda maxima, bagaimanapun, memiliki rentang kaki hingga 30 sentimeter, menjadikannya laba-laba terbesar berdasarkan diameter, menurut Prosiding Royal Society B terbitan tahun 2017.

Hal ini sering digambarkan sebagai 'ukuran piring makan'. Laba-laba terbesar berdasarkan beratnya, mungkin adalah tarantula pemakan burung Goliath (Theraphosa blondi),  menurut American Association for the Advancement of Science.

Peter Jager, kepala departemen araknologi di Senckenberg Research Institute Frankfurt, Jerman, menemukan pemburu raksasa di sebuah gua di Laos pada 2001, menurut penelitiannya yang diterbitkan dalam Jurnal Zoosystema.

Hanya sedikit orang di dunia yang pernah melihat Arakhnida raksasa ini.

Karena ukurannya, laba-laba pemburu terkadang salah diidentifikasi sebagai Tarantula.  Salah satu cara untuk membedakan pemburu dari Tarantula adalah dengan posisi kaki makhluk itu.

Sebagian besar kaki laba-laba menekuk secara vertikal di bawah tubuhnya. "Laba-laba pemburu biasanya memiliki kaki yang terentang ke samping, seperti kepiting," kata Bills.

Bahkan, laba-laba pemburu juga disebut sebagai laba-laba kepiting raksasa.

Kaki laba-laba pemburu memiliki sendi yang bengkok, memanjang ke depan seperti kaki kepiting,  dan penyelarasannya memungkinkan laba-laba ini bisa bergerak dari sisi ke sisi, juga mirip dengan kepiting.  

Laba2 Pemburu2

Jantannya  memiliki kaki yang lebih panjang, meskipun betina memiliki tubuh yang lebih besar. "Warna dan polanya bervariasi. Kaki laba-laba biasanya berwarna abu-abu atau coklat, dan berpita," kata Bills.   

Banyak tubuh spesies laba-laba pemburu memiliki penampilan yang rata, ideal untuk dijepit di tempat yang sempit, menurut Museum Australia.

Habitat Laba-laba Raksasa Pemburu

Laba-laba raksasa pemburu ditemukan di Laos, dan sebagian besar spesies pemburu berasal dari Asia.

Mahluk ini juga lazim ditemukan di Afrika, Australia dan Amerika Selatan, menurut Science Alert.  

'Kaum' Heteropoda maxima juga tinggal di beberapa negara bagian di AS yang hangat,  seperti Florida, California dan Texas, dan menurut University of Florida, laba-laba ini diperkirakan datangkan dari Asia.  

Cerita rakyat mengklaim,  laba-laba ini melakukan perjalanan dari Asia dalam kotak pisang, dan karena itu, mereka kadang-kadang disebut laba-laba pisang.  

Bills pun memuji kecepatan laba-laba pemburu: "Mereka sering kali bisa sangat besar dan sangat cepat. Bahkan, laba-laba pemburu bisa bergerak hingga satu yard (hampir satu meter) dalam satu detik, dan biasanya hidup di bawah kulit kayu yang longgar di pohon, di bawah batu, di celah-celah,  dan di bawah dedaunan." 

Laba-laba raksasa pemburu, terutama spesies di Australia, kerap  memasuki rumah dan mobil.

Menurut Museum Australia, Heteropoda maxima biasa ditemukan bersembunyi di balik pelindung matahari,  atau berlari melintasi dasbor.   

"Laba-laba ini bisa bersosialisasi, dan lusinan terkadang duduk bersama di pohon mati atau tunggul," tambahnya. 

Laba2 Pemburu3

Makanan Heteropoda Maxima

Heteropoda maxima memburu, mengejar atau menyergap mangsan kemudian membunuhnya dengan racun dan mulut yang kuat, yang disebut chelicerae.  

Setelah ditangkap, mangsanya akan disuntik dengan racun mematikan dari kelenjar di dalam tubuhnya. 

Menurut penelitian Universitas Florida, AS, si peburu juga bisa menjadi laba-laba yang berharga karena memakan kecoak, selain laba-laba lain, dan juga hama serangga domestik. 

Laba-laba raksasa pemburu diklaim tidak mematikan bagi manusia.

Menurut Taman Reptil Australia, meskipun  Walaupun Heteropoda maxima berbisa, dan gigitannya bisa menyakitkan bagi manusia, laba-laba ini tidak menyebabkan sesuatu yang lebih serius selain rasa mual ringan atau sakit kepala.  

Laba2 Pemburu6

Biasanya pembengkakan dan rasa sakit yang terlokalisasi adalah satu-satunya gejala gigitan laba-laba ini. 

Dalam banyak kasus, laba-laba raksasa pemburu akan berusaha melarikan diri dari manusia daripada menggigit mereka, menurut Museum Australia.

Namun, laba-laba betina lebih cenderung menggigit,  ketika mereka melihat ancaman bagi anak-anak mereka. 

Orang yang  digigit harus berusaha untuk tetap setenang mungkin. Ini untuk mencegah detak jantung meningkat yang dapat menyebarkan racun lebih cepat ke seluruh tubuh.  

Menerapkan kompres es dapat mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh gigitan, tetapi perban imobilisasi tekanan tidak diperlukan, menurut Australia Wide First Aid. 

Laba2 Pemburu4

Cara Heteropoda Maxima Bereproduksi

Dibandingkan dengan spesies laba-laba lain yang memakan pasangannya, laba-laba raksasa pemburu benar-benar romantis.  

Menurut Museum Australia, ritual kawin mereka dapat berlangsung selama beberapa jam, yang melibatkan belaian panjang, dan demonstrasi menarik lainnya.   

Pejantan menempelkan pedipalpusnya - pelengkap seperti antena di dekat mulut - ke batang pohon sebelum memasukkannya ke betina untuk membuahi telurnya. 

Setelah kawin, betina bertelur hingga 200 butir dan membungkusnya dalam kantung sutra pintal besar berbentuk oval. "Beberapa pemburu adalah ibu yang berdedikasi. Mereka dengan keras menjaga kantung telurnya," kata Billa.

Menurut Departemen Entomologi dan Nematologi Universitas Florida, beberapa betina membawa kantung di bawah tubuh sehingga sangat membatasi gerakan mereka.  

Laba-laba sejenis lainnya menempatkan kantung di bawah batu atau sepotong kulit kayu dan berdiri di atasnya, tanpa makan, hingga tiga minggu.  

Dalam kedua kasus tersebut, betina bisa menjadi agresif saat menjaga kantung telurnya. 

Menurut Australian Reptile Park, pada saat melahirkan, induknya mungkin merobek kantung telur untuk membantu anak-anak laba-labanya muncul.

Si betina kemudian akan tinggal dengan bayi selama beberapa minggu.  Bayi laba-laba ini berwarna pucat dan menjadi gelap setiap berganti kulit. Laba-laba pemburu bisa hidup lebih dari dua tahun.*** 

 

Sumber: Live Science, Prosiding Royal Society B (2017),  Jurnal Biodiversity and Conservation, American Association for the Advancement of Science, Jurnal Zoosystema, Jurnal Zoosystema. Science Alert

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda