Kapuas Hulu post authorelgiants 05 Maret 2024

Windy Jadi Orang Tua Asuh 10 Anak Stunting di Sanggau dan Kapuas Hulu

Photo of Windy Jadi Orang Tua Asuh 10 Anak Stunting di Sanggau dan Kapuas Hulu Foto bersama Pj Gubernur Harisson didampingi Pj Ketua TP-PKK Windy Prihastari bersama keluarga stunting.

KAPUAS HULU, SP - Penjabat (Pj) Ketua Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Windy Prihastari Harisson terus getol menggencarkan beragam upaya dalam menekan stunting. Salah satunya Windy memastifkan program orang tua asuh di 14 kabupaten kota.

Di Kabupaten Kapuas Hulu dan Sanggau, Windy menjadi orang tua asuh bagi total 10 anak stunting. Masing-masing lima pada setiap kabupaten hal tersebut diungkapkannya saat mengunjungi rumah keluarga yang anaknya mengalami stunting di Kampung Prajurit, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu pada Selasa (5/3/2024).

Pj Ketua TP-PKK Kalbar Windy Prihastari Harisson menyebut strategisnya program orang tua asuh untuk menekan angka stunting. Lewat program tersebut akan diberikan pendampingan kepada anak-anak agar mereka dapat keluar dari status stunting. Dengan memperhatikan dan memberikan pendampingan gizi mereka.

“Kami akan melanjutkan program menjadi orang tua asuh di 14 kabupaten kota,” ucap Pj Ketua TP-PKK Kalbar Windy Prihastari Harisson.

Dalam kesempatan tersebut Windy mengingatkan menekankan kepada seluruh TP-PKK kabupaten kota se-Kalbar untuk menjalankan program orang tua asuh dalam membantu anak-anak yang terkena stunting untuk mendapatkan gizi yang cukup.

Hal ini dilakukan agar beban orang tua dari anak stunting tersebut dapat berkurang dengan uluran tangan dari Pemerintah.

“Kemarin kita juga sudah memberikan bantuan kepada lima anak asuh stunting di Kabupaten Sanggau dan ini di Kapuas Hulu,” kata Windy.

“Memang sebelumnya kita juga mengunjungi posyandu di 14 kabupaten kota dengan memberikan pengetahuan terkait kebutuhan gizi bagi ibu hamil, menyusui dan ibu baduta,” tambahnya.

Windy menyebutkan program ini diharapkan dapat berjalan dengan efektif, karena langsung menyasar kepada bayi yang sedang mengalami stunting dan membutuhkan perawatan yang ekstra selama 3 bulan ke depan. Dengan skema anak tersebut akan diberikan bantuan 25 ribu rupiah perhari selama tiga bulan.

“Kami berharap kepada TP PKK Kabupaten Kapuas Hulu, petugas kesehatan dan kader posyandu  untuk rutin memantau perkembangannya dan disampaikan secara berkala kepada kami,” ujar Windy.

Windy berharap lewat gerakan orangtua asuh dalam mengentaskan stunting, diharapkan dapat benar-benar efektif dan semoga program orang tua asuh ini juga bisa dilanjutkan oleh TP PKK dan perangkat daerah kabupaten kota serta pihak pihak lainnya, agar bisa bersama-sama mengentaskan stunting di Kalbar.

“Jadi dengan gerakan orang tua asuh, anak anak stunting bisa benar-benar diawasi perkembangan dan pertumbuhannya, terutama pola asuh dan pemberian makan. Mari bersama-sama kita entaskan stunting di Kalbar,” harap Windy.

Sebelum mengunjungi rumah anak-anak asuh stunting, Windy juga berbelanja di Pasar Dogom Permai Kecamatan Putussibau Utara untuk membelikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bagi keluarga anak-anak berupa beras, minyak goreng, telur dan lain-lain.

“Tadi saya belanja dulu untuk keperluan MPASI mereka untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat berupa beras putih, lemak berupa minyak goreng, margarin dan protein hewani berupa ikan, telur ayam dan daging,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Pj Gubernur Harisson juga berkomunikasi langsung bersama orang tua dari baduta yang mengalami stunting tersebut. Dirinya ingin memastikan bahwa anak-anak itu benar - benar mendapatkan gizi yang selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Jadi kesempatan itu di 1000 Hari Pertama Kehidupan. Lewat dari situ kita sudah tidak bisa apa-apa lagi, jika sudah lewat dua tahun kalau anak sudah stunting maka kita tidak bisa apa-apa lagi,” ucap Harisson.

Ia juga berkomunikasi dengan Lurah dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang menangani keluarga anak stunting tersebut untuk mengetahui intervensi yang diberikan. Dirinya ingin memastikan penanganan yang telah dilakukan selama ini bisa maksimal.

Sejalan dengan apa yang disampaikan, Pj Gubernur Harisson juga mengingatkan tiga komponen penting yang harus terkandung didalam MPASI tepat gizi, yakni karbohidrat, protein hewani dan lemak.

“Harus ada langkah yang konkret dari semua pihak guna percepatan penurunan stunting. Karena ini bisa berdampak pada kemampuan kognitif anak-anak. Yang mengakibatkan kemampuan anak untuk berpikir lebih komplek dan mengembangkan nalarnya dalam memecahkan masalah lebih rendah. Sehingga nanti hal tersebut akan menghambat mereka pada saat menyerap ilmu pengetahuan di sekolah,” tutupnya. (din)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda