SUKADANA, SP - Barisan Ganjar Nusantara (Bagarnusa) Ganjar-Mahfud Kabupaten Kayong Utara (KKU), Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), menggelar Pasar Murah.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Bagarnusa Kalbar Kayong Utara, Rupinus Erly, kegiatan ini dilakukan untuk membantu masyarakat kecil dan dilaksanakan di dua tempat, yaitu Desa Rantau Panjang dan Desa Penjalaan beberapa waktu lalu.
"Kegiatannya kami selenggarakan selama dua hari, yang pertama di lokasi transmigrasi Desa Rantau Panjang, satunya lagi di daerah Transmigrasi Desa Penjalaan," ungkap Rupinus.
Dikatakannya lebih jauh, dalam kegiatan tersebut sebanyak 400 paket Sembako yang dijual dengan harga murah, dengan rincian Beras 5 Kg, Gula Pasir 1 Kg, Minyak Goreng 1 Kg, senilai Rp50 ribu.
Apresiasi terbaik disampaikan seorang warga Desa Rantau Panjang, Jumlah, yang mengungkapkan rasa bahagianya bisa membeli harga sembako dengan harga yang sangat murah, terutama pada saat ini, yang mana ekonomi cukup sulit.
Untuk itu dirinya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak penyelenggara, khususnya Oesman Sapta Odang (OSO), dan juga Ganjar -Mahfud yang sangat peduli akan kesulitan masyarakat kecil.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bagarnusa Ganjar-Mahfud serta Oesman Sapta Odang selalu Ketua Umum partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang banyak membantu masyarakat kecil di Kabupaten Kayong Utara," ucap Jumlah.
Dirinya juga mendoakan supaya OSO bisa duduk di DPR, dan Ganjar-Mahfud terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia selanjutnya.
DAD Titipkan 3 Aspirasi
Sebelumnya, saat Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo bertemu masyarakat dan Dewan Adat Dayak (DAD) di Kota Pontianak, Kalbar, pada Minggu (26/11/2023), ia mendapat titipan sejumlah aspirasi yang mesti dituntaskan oleh pasangan Ganjar-Mahfud jika terpilih memimpin Indonesia.
“Mereka menyampaikan banyak hal yang terutama hak masyarakat adat. Ini biasanya ada di pertambangan dan perkebunan,” kata Ganjar Pranowo.
Persoalan itu, bakal menjadi salah satu fokus pasangan Ganjar-Mahfud untuk dibahas, terutama bagaimana mengembalikan hak masyarakat adat, dengan melibatkan pengelolaan terhadap tanah.
“Satu itu hak atas tanahnya, kemudian keterlibatan masyarakatnya. Maka kemudian dibutuhkan pembangunan SDM yang bisa diakselerasi,” ujarnya.
Hal tersebut, kata Ganjar, mesti didukung oleh peningkatan akses pendidikan yang mumpuni bagi masyarakat adat atau di daerah. Intervensi pusat dibutuhkan agar program itu dapat selaras. “Dan kuncinya adalah akses pendidikan,” jelas Ganjar.
Selain masalah hak ulayat, Ganjar juga membahas persoalan rentang kendali serta pengelolaan pemerintahan daerah di Kalbar, mengingat Kalbar memiliki cakupan wilayah yang cukup luas melebihi Pulau Jawa.
“Mana area yang dalam rentang kendali itu butuh disempitkan. Dalam artian dipendekkan. Apakah menggunakan teknologi atau pemekaran. Ini yang kita lihat,” papar dia.
Oleh karena itu, Ganjar menegaskan, persoalan ini perlu didukung dengan adanya sumber daya manusia (SDM) yang baik serta afirmasi, sehingga masyarakat adat dapat merasakan hasil dari tata kelola pemerintahan yang bagus.
“Untuk siapa, untuk masyarakat asli, sehingga mereka juga mendapatkan kesejahteraan di wilayahnya sendiri,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga berterima kasih telah diberi kehormatan oleh masyarakat adat Dayak. Dia diberikan pakaian kebesaran dan penutup kepala khas sub suku Dayak Kanayatn serta senjata tradisional Mandau.
“Saya terima kasih diberikan baju bagus banget. Sebagai simbol dari keluarga Dayak. Terima kasih,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar Mahfud mendapat dukungan dari organisasi DAD Kalbar. Dukungan disampaikan langsung Ketua DAD Kalbar, Cornelius Kimha.
Bersama puluhan pengurus DAD se-Kalbar, Cornelius mantap menyatakan dukungan masyarakat adat Dayak untuk Ganjar.
“Selamat datang di Bumi Khatulistiwa Pak Ganjar. Saya lihat senyum bapak, membuat kami yakin bapak jadi presiden di Pilpres 2024. Meski kami masyarakat adat Dayak Kalbar ini berasal dari berbagai partai, kami tak ada pilihan lain selain Pak Ganjar,” ucap Cornelius Kimha disambut teriakan Ganjar presiden dengan lantang para tokoh Dayak.
Oleh karena itu, Cornelius berani menyatakan sikap bahwa DAD Kalbar mendukung Ganjar. Ia langsung menitipkan tiga aspirasi yang selama ini menjadi problem masyarakat adat di Kalbar.
“Kami titip tiga aspirasi kami pada bapak. Kalau Pak Ganjar jadi presiden dan saya yakin pasti jadi, bapak bisa menindaklanjuti aspirasi kami,” katanya.
Cornelius kemudian menerangkan tiga aspirasinya itu dengan gamblang dan jelas. Pertama terkait konflik agraria dan juga perkembangan SDM.
“Sampai saat ini, banyak masyarakat adat Dayak yang kesulitan mengakses pendidikan,” katanya.
Aspirasi ketiga lanjut Cornelius adalah peningkatan ekonomi masyarakat adat Dayak. Ia mencontohkan, banyak kebijakan yang diambil pemerintah saat ini tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat Dayak.
Misalnya, terkait hak guna usaha (HGU) selama 90 tahun dan dapat diperpanjang selama 90 tahun.
Dukungan Kepala Suku
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengklaim kepala suku di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Saya ketemu dengan seluruh kepala-kepala suku se-Kalimantan Barat. Mereka sepakat mendukung Ganjar dan Mahfud MD,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (28/11).
Kata dia, para tokoh adat itu telah berkomitmen berada dalam satu barisan dengan PDI Perjuangan, Hanura, PPP, dan Perindo untuk memperjuangkan pasangan Ganjar-Mahfud.
Selain itu, dukungan itu tidak hanya berasal dari empat partai, tetapi juga dari relawan di berbagai daerah yang tidak tergabung dalam partai politik.
“Masih ada lagi, relawan yang belum masuk partai," ujarnya.
Sebelumnya, pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menghadiri kegiatan Senam Sehat bersama masyarakat Kalimantan Barat yang digelar di Alun-alun Balai Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (26/11/2023).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO, yang merupakan tokoh politik nasional asal Kalbar. (rif/din/dok)