Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Kelautan Universitas OSO melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Masbangun Kecamatan Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara. Selama satu pekan, mereka menjalankan tiga program utama yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungandan membantu administrasi desa, bekerja sama dengan masyarakat setempat.
Program pertama diawali dengan wawancara dan diskusi bersama masyarakat, khususnya para nelayan. Fokus utama diskusi ini adalah pemanfaatan hutan mangrove yang melimpah di Desa Masbangun. Apalagi masyarakat menganggap mangrove sebagai elemen penting dalam kehidupan mereka.
Selain menjadi habitat ikan, mangrove juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber pendapatan, seperti bahan baku arang dan ekowisata. Namun, masyarakat juga menyampaikan bahwa kurangnya edukasi dan pengelolaan sering menjadi hambatan utama.
Program kedua melibatkan kegiatan pemetaanlima dusun di Desa Masbangun. Dalam kegiatan ini, mahasiswa mendokumentasikan batas-batas wilayah serta memotret fasilitas umum, seperti balai dusun, masjid, dan area publik lainnya.
Dokumentasi ini diharapkan dapat membantu pemerintah desa dalammemperbarui data administratif dan merencanakanpengembangan fasilitas ke depan.
Koordinator lapangan Shihab Hidayat Al Fikri, menjelaskan pemetaan ini tidak hanya bermanfaat untuk administrasi tetapi juga menjadilangkah awal meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan desa. Program terakhir adalah pemasangan plang batas dusun.
"Setiap plang diberi nama kedua dusun yang berbatasan dan ditempatkan di titik strategis. Masyarakat menyambut baik program ini, karenasebelumnya tidak ada penanda jelas yang memisahkan wilayah antar-dusun," ungkapnya.
Dirinya menambahkan melalui wawancara dengan masyarakat, beberapai su penting terungkap. Salah satunya adalah kondisi jalan utama desa yang rusak parah. Masyarakat mengeluhkan bahwa jalan yang berlubang dan berlumpur menyulitkan aktivitas harian, terutama ketika harus membawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Selain itu, para nelayan juga menghadapitantangan besar akibat pencemaran limbah sawit yang mencemari pesisir. Limbah ini memaksa ikan-ikan berpindah ke laut yang lebih dalam, sehingga hasiltangkapan mereka menurun drastis," jelasnya.
Shihab Hidayat Al Fikri menyebut masyarakat berharap pemerintah dapat mengambil langkah tegas dalam menangani pencemaran ini, sekaligus memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove sebagai upaya perlindungan jangka panjang.
Dikatakannya, program KKN Tematik ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat langsung bagi masyarakat Desa Masbangun, tetapi juga menjadi pengalamanberharga bagi para mahasiswa.
"Kami berharap program ini dapat memberikan dampak nyata, baik dari segi edukasi maupun pembangunan. Selain itu, ini juga menjadi pelajaran bagi kami sebagai mahasiswa untuk lebih memahami kebutuhan masyarakat," ungkap Shihab.
Dirinya berhsrap melalui kegiatan ini terjalin kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desamemiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif.
"Semoga langkah-langkah kecil ini menjadwal dari pengembangan Desa Masbangun menuju kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan," pungkasnya. (din)