Ketapang post authorKiwi 07 Mei 2025

Membangun Mimpi dari Pelosok: Langkah Nyata Alexander Wilyo untuk Pendidikan Ketapang

Photo of Membangun Mimpi dari Pelosok: Langkah Nyata Alexander Wilyo untuk Pendidikan Ketapang Bupati Ketapang, Alexander Wilyo saat menyambangi SMP Negeri 4 Sungai Laur.

KETAPANG,SP - Pagi masih basah oleh embun ketika deru kendaraan rombongan Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP, M.Si, membelah jalan tanah menuju Desa Sei Daka, Kecamatan Sungai Laur. Jauh dari pusat kota, desa ini menjadi saksi langkah kecil yang mengandung dampak besar bagi masa depan pendidikan di pelosok Kabupaten Ketapang.

Hari itu, Selasa (6/5/2025), bukan sekadar kunjungan kerja rutin. Bupati Alexander datang langsung menyambangi SMP Negeri 4 Sungai Laur. Ia menyapa siswa-siswi yang tengah bersiap mengikuti Ujian Sekolah kelas IX, memeriksa ruang kelas, memperhatikan bangku dan papan tulis, serta berdialog dengan para guru. Di balik senyumnya yang hangat, tersimpan tekad kuat: memastikan bahwa pendidikan berkualitas tak hanya milik anak-anak kota.

“Saya ingin melihat langsung bagaimana proses belajar-mengajar berlangsung di sini. Apa yang kurang, apa yang perlu dibenahi, dan bagaimana kita bisa segera mengambil tindakan,” ujarnya tegas namun bersahaja.

Kunjungan ini selaras dengan visi pembangunan Kabupaten Ketapang: maju, mandiri, dan berkeadilan. Pendidikan menjadi salah satu fondasi utama dalam mewujudkan visi tersebut.

Bagi Bupati, membangun pendidikan bukan hanya soal angka partisipasi sekolah atau indeks kelulusan. Ini tentang menghadirkan keadilan, bahwa anak di desa terpencil berhak mendapat guru yang layak, fasilitas yang memadai, dan harapan akan masa depan yang cerah.

Salah satu fokus utama dalam kunjungan ini adalah rencana pembangunan rumah dinas bagi guru dan kepala sekolah. Di tengah keterbatasan fasilitas, kehadiran rumah dinas bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan mendesak.

Guru-guru yang harus menempuh jarak jauh dengan akses terbatas kerap menjadi tantangan tersendiri. Dengan adanya rumah dinas, mereka tak hanya mendapat tempat tinggal layak, tetapi juga ruang untuk lebih fokus mendidik.

“Ini investasi jangka panjang,” ujar Alexander.

“Ketika guru sejahtera, mereka akan lebih berdedikasi. Dan anak-anak akan merasakan langsung dampaknya,” tambahnya.

Pembangunan rumah dinas ini dijadwalkan mulai direalisasikan pada tahun 2026. Tak berhenti di situ, upaya meningkatkan sarana dan prasarana lain di sekolah-sekolah daerah akan terus digulirkan. Setiap langkah dipantau dan dievaluasi agar kebijakan tak sekadar janji, tetapi berbuah perubahan nyata.

Di tengah ruang kelas sederhana, suara murid-murid yang mengucap salam dan menyanyikan lagu kebangsaan menyambut hari dengan semangat. Mereka tak tahu banyak soal visi dan program, tapi mereka merasakan kehadiran pemimpin yang peduli.

Dan mungkin, dari ruang-ruang kelas sederhana itulah akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan yang terinspirasi dari teladan hari ini, pemimpin yang percaya bahwa keadilan dimulai dari pendidikan, dan pendidikan harus sampai ke ujung negeri. (Teo/*)

Keywords

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda