Ketapang post authorKiwi 16 Oktober 2020

Dinilai Tak Masuk Akal, Gaji Direktur Ketapang Mandiri Lebih Besar dari Setoran Pendapatan ke Pemda Ketapang

Photo of Dinilai Tak Masuk Akal, Gaji Direktur Ketapang Mandiri Lebih Besar dari Setoran Pendapatan ke Pemda Ketapang

KETAPANG, SP - Dianggap tak mampu memaksimalkan pendapatan daerah, Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ketapang, Abdul Aen menyoroti kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni Ketapamg Mandiri yang bergerak di bisang penjualan bahan bakar minyak (BBM) Ketapang. Ketapang Mandiri dinilai tak memberikan kontribusi maksimal bagi Pemda lantaran hanya mampu menyetorkan keuntungan dari penjualan BBM sebesar Rp 120 juta setahun.

"Sampai hari ini bagi hasil dari Ketapang Mandiri sangat minim untuk Pemda, bahkan untuk tahun 2021 terdata hanya Rp 120 juta, jika dibandingkan dengan SPBU lain di Ketapang pemasukan mereka rata-rata pertahun bisa Rp 500 juta, kan jauh berbeda,” katanya.

Anggota Dewan Partai Gerindra menilai, seharusnya Ketapang Mandiri bisa menyetor atau bagi hasil dari penjualan BBM sekitar Rp 50 sampai 60 juta perbulan jika dibandingkan dengan pendapatan SPBU lain di Ketapang.

“Bahkan kalau bisa mencapai Rp 1 Miliar setiap tahun agar memberikan manfaat bagi Pemda,” jelasnya.

Untuk itu, ia mengaku guna mendongkrak pendapatan daerah khususnya dari BUMD maka DPRD akan memanggil Direktur Ketapang Mandiri untuk memberikan penjelasan kepada DPRD terkait kinerja serta bagi hasil yang dianggap masih sangat kecil.

“Perbulan yang disetor ke Pemda berarti hanya Rp 10 juta sedangkan gaji direkturnya saja perbulan belasan juta, masa gaji direktur lebih besar dari yang didapat Pemda, itu tidak masuk akal dan tidak rasional sekali, makanya akan kami panggil pihak Ketapang Mandiri secepatnya," ketusnya.(teo)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda