KETAPANG,SP - Didorong oleh kesadaran sosial yang diwujudkan melalui Bumitama Berdaya (Beri Dukungan dan Upaya), PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) meluncurkan Sekolah Desa Berdaya, sebuah inisiatif strategis untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa di wilayah operasional perusahaan.
Program ini diresmikan di dua lokasi, yaitu Metro BGA Region Nanga Tayap untuk acara seremoni, dan lokasi Sekolah Desa Berdaya untuk peninjauan fasilitas seperti gedung sekolah, media praktek dan kegiatan penanaman jagung.
Program ini bertujuan membangun kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya dan kearifan lokal, mendorong pertumbuhan local champion dan entrepreneur, serta meningkatkan kualitas SDM berdaya saing dan menjaga kelestarian lingkungan.
Acara peresmian dihadiri oleh jajaran manajemen BGA, perwakilan kementerian desa, pemerintah daerah, instansi pendidikan, mitra strategis, serta masyarakat setempat. Momentum ini menjadi simbol kolaborasi berbagai pihak dalam menciptakan ekosistem pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.
"Melalui Sekolah Desa Berdaya, kami tidak hanya membantu meningkatkan kapasitas masyarakat desa, tetapi juga mengintegrasikan potensi lokal untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan mendorong perubahan nyata dalam kualitas hidup masyarakat sekitar kebun," ujar Rizki Munadhil, Head of CSR BGA.
Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) strategis dengan BumDes, Bank Syariah Indonesia (BSI), kelompok tani sawit, serta Kelompok Tani Peduli Api (KTPA).
MoU ini mencakup pengembangan ekonomi produktif, akses pendanaan, penguatan kapasitas BUMDes, dan inisiatif desa rendah karbon. Sejak diluncurkan, Sekolah Desa Berdaya telah melibatkan 450 peserta dari 21 batch dengan fokus pada pengembangan produktifitas petani sawit swadaya dan potensi local seperti budidaya pertanian, kerajinan tangan, dan pengolahan hasil kebun.
Salah satu simbol komitmen terhadap keberlanjutan adalah kegiatan penanaman jagung di demplot Sekolah Desa Berdaya oleh tamu undangan. Penanaman ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional melalui praktik pertanian berkelanjutan yang melibatkan masyarakat lokal.
Selain mendukung pemberdayaan ekonomi, Sekolah Desa Berdaya juga menjadi bagian dari komitmen BGA terhadap pelestarian lingkungan. Program ini terintegrasi dengan Bumitama Biodiversity & Community Program (BBCP) yang mengelola lahan konservasi seluas 7.000 hektar di area berhutan dan bergambut. Inisiatif ini telah memperoleh RSPO Conservation Leadership Award 2023 berkat kolaborasi dengan IDH Belanda dan EarthQualizer.
Hingga kini, 86% dari 114 desa di sekitar wilayah operasional BGA telah masuk kategori Desa Maju dan Mandiri menurut Indeks Desa Membangun 2024. Data ini menunjukkan kontribusi positif BGA terhadap pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat desa.
"Kami berharap Sekolah Desa Berdaya dapat menjadi katalisator perubahan, meningkatkan pendapatan masyarakat setara UMR, mengurangi kesenjangan sosial, dan menciptakan ekosistem wirausaha yang mandiri. Program ini juga diharapkan mendukung terciptanya desa rendah karbon yang selaras antara aspek ekonomi dan lingkungan," tambah Rizki Munadhil. (Teo)