KETAPANG, SP - Sejumlah masyarakat Kabupaten Ketapang, mempertanyakan janji pembangunan waterfront city oleh pemerintah daerah yang digaungkan Farhan saat menjabat sebagai Wakil Bupati Ketapang pada Oktober 2021 lalu. Pasalnya, janji tersebut hingga saat ini tidak pernah terealisasi.
Agus (38) satu diantara warga Ketapang mempertanyakan soal janji pembangunan waterfront city yang disampaikan oleh Farhan setahun setelah menjabat sebagai Wakil Bupati Ketapang kala itu.
"Saat itu Pak Farhan menggaungkan membangun waterfront, bahkan sudah rapat berkali-kali dan setahu saya dia juga sudah meninjau langsung lokasi titik pembangunan pada 4 November 2021," katanya, Senin (28/10/2024).
Namun sayangnya, hingga selesai masa jabatannya, jangankan pembangunan waterfront, tiang pertamanya pun tidak pernah berdiri. Hal ini tentu membuat kecewa dirinya sebagai masyarakat yang berharap pemerintah daerah melalui Farhan menunaikan janji pembangunan tersebut.
"Tapi kita masyarakat bisa apa, cuma bisa dengar janji. Mau nagih janji tidak mungkin didengar. Tidak tahu juga saat Pilkada sekarang, mungkin dijanjikan lagi bakal dilanjutkan rencana waterfront itu atau mungkin berkilah kalau itu bukan janji atau apalah, karena takut tidak terpilih dan lainnya mungkin," keluh Agus.
Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Ketapang Farhan - Leonardus Rantan secara resmi mendeklarasikan diri maju pada Pilkada 2024, di halaman Gedung Golkar Ketapang, pada Rabu (28/7/2024).
Sementara itu, Farhan yang kini maju mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Ketapang dalam Pilkada Serentak 2024, mengaku bahwa rencana pembangunan waterfront city bukanlah janji dirinya.
"Itu bukan janji pak, tapi ide saya, karena ide itu pihak pusat juga yang menawarkan ke daerah," kilahnya saat dikonfirmasi.
Menurut Farhan, dirinya sudah mengusulkan rencana (pembangunan waterfront) ke pemerintah pusat, namun masih belum dapat memenuhi beberapa syarat yang diminta pemerintah pusat.
"Masih ada beberapa syarat yang belum dapat dipenuhi, seperti pembebasan lahan masyarakat," akunya.
Namun demikian, ketika ditanyai kembali soal syarat atau indikator apa saja yang diminta pemerintah pusat dan belum terpenuhi, Farhan justru menjawab kalau itu sudah dipenuhi.
"Sesungguhnya sudah dipenuhi, cuma karena anggarannya APBN, kita tinggal menunggu saja," jelasnya.
Abdur, satu diantara warga Benua Kayong menilai bahwa pemerintah daerah tidak serius dalam membangun waterfront city. Pasalnya, selama dua hingga tiga tahun pasca wacana itu disampaikan, tidak ada tindak lanjut atau informasi yang disampaikan ke masyarakat.
"Lucu juga dengarnya, Pak Farhan bilang ada syarat yang belum terpenuhi tapi setelah bilang lagi kalau sesungguhanya sudah terpenuhi, jadi masyarakat bingung statmen mana yang bisa dipercaya," ketusnya.
Untuk itu, dirinya berharap agar hal ini tidak lagi terulang, lantaran terkesan ketika wacana itu berhasil maka diklaim sebagai ide, namun ketika gagal maka kemudian menyampaikan itu menunggu dari pemerintah pusat.
"Yang jadi pertanyaan, 2-3 tahun berjalan yang dilakukan agar syarat-syarat terpenuhi itu apa," jelasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Farhan yang saat itu menjabat Wajil Bupati Ketapang sempat memimpin rapat terkait pemutakhiran data readines criteria rencana pembangunan waterfront city dan mengatakan bahwa konsep pembangunan akan meniru Kota Pontianak.
"Saya harap konsep pembangunan waterfront city ini bisa mengikuti yang ada di kota Pontianak," kata Farhan saat memimpin rapat di Ruang Rapat Kantor Bupati, Kamis (28/10/2021).
Pada kesempatan itu, Farhan juga berharap pembangunan waterfront city kedepan bisa dimanfaatkan masyarakat.
"Semoga kita bisa menghasilkan pembangunan waterfront ini dengan memaksimalkan potensi sungai, dan masyarakat bisa memanfaatkannya sebagai tempat wisata dan aktivitas lainnya, juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," tuturnya.
Rapat tersebut juga dihadiri Sekretaris Daerah Ketapang, Asisten Sekda Ketapang, Kepala BPN, Direktur CV Vakar Designmas, dan Koordinator Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
Selain itu, Farhan juga sempat meninjau secara langsung lokasi pembangunan di bantaran Sungai Pawan di Kelurahan Kauman pada Kamis 4 November 2021.
"Kalau udah clear semua dalam konteks perencanaan, kita berkoordinasi dengan Kementerian PU. Kita mendapat bantuan di sana, kita sharing nanti berapa. Sepanjang tahun 2022 itu bisa goal kegiatan ini, berarti kita akan mulai di 2022. Tetapi kalaupun tidak, kita tetap akan berjuang, ini harus terwujud kami memimpin, setidak-tidaknya kami bisa meletakkan titik pertama dulu," tuturnya saat itu.
Untuk diketahui, Farhan maju sebagai Calon Bupati Ketapang berpasangan dengan Leonardus Rantan sebagai Wakil Bupati Kabupaten dalam Pilkada 2024.
Farhan-Leonardus Rantan sendiri mendapatkan nomor urut 1 saat KPU Ketapang menggelar rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilkada 2024 pada Senin (23/9/2024) lalu. (bob)