Landak post authorEliazer 03 Agustus 2023

FKUB Kabupaten Landak Gelar FGD Terkait Dampak Negatif Politik Identitas

Photo of FKUB Kabupaten Landak Gelar FGD Terkait Dampak Negatif Politik Identitas

LANDAK, SP - Dalam rangka mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang fenomena politik identitas, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Landak menginisiasi kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Aula Hotel Hanura Landak, Rabu (3/8).

Tema FGD yang diusung kali ini adalah Dampak Negatif Politik Identitas Dalam Persatuan dan Kesatuan Serta Keharmonisan di Kabupaten Landak.

Kegiatan yang bertujuan untuk mendiskusikan implikasi dan tantangan yang dihadapi sebagai akibat dari penerapan politik identitas menjelang Pemilu 2024 ini menghadirkan tiga narasumber dari Kesbangpol Kabupaten Landak, Kapolres Landak, serta Ketua Bawaslu Landak.


Ketua FKUB Kabupaten Landak, Pendeta Johan mengatakan pelaksanaan FGD merupakan wadah bagi partisipan untuk menyampaikan berbagai pandangan dan solusi terkait bagaimana mengatasi dampak negatif politik identitas.


Beberapa rekomendasi yang diajukan termasuk meningkatkan literasi politik masyarakat, mendorong partisipasi inklusif dalam proses politik, dan mempromosikan pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi.

“Kegiatan FGD ini menjadi langkah awal dalam mencari cara-cara untuk menghadapi tantangan politik identitas yang berdampak negatif. Melalui dialog terbuka dan kolaboratif, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan harmonis," ujarnya.

Pendeta Johan menjelaskan politik identitas adalah strategi politik yang didasarkan pada karakteristik kultural, etnis, agama, gender, atau sifat lain yang mencerminkan identitas kelompok tertentu.

Meskipun dalam beberapa kasus politik identitas dapat memperjuangkan kesetaraan dan keadilan sosial, namun dalam banyak situasi, ada dampak negatif yang perlu disoroti agar dapat mengatasi tantangan ini secara efektif.

Menurut Pendeta Johan Politik identitas yang ekstrem dapat menyebabkan konflik antar-kelompok, bahkan hingga ke tingkat ancaman bagi keamanan nasional dan stabilitas negara.

“Kita sudah pernah merasakan polarisasi di tengah masyarakat akibat praktik politik identitas pada Pemilu sebelumnya, sehingga kegiatan ini sebagai salah satu upaya menghindari hal tersebut,” tegasnya.

Kegiatan yang dihadiri oleh 50 orang peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, perwakilan dari ormas keagamaan serta ormas berbasis suku di Kabupaten Landak ini di akhiri dengan pembacaan komitmen bersama yang berisi:

Kami FKUB Kabupaten Landak bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta Ormas di Kabupaten Landak dengan ini berkomitmen;


1. Perbedaan yang ada dalam masyarakat Kabupaten Landak adalah kekayaan dan keniscayaan yang harus di hargai guna terwujudnya keharmonisan dan kemajuan bersama.

2. Menolak praktik politik identitas serta politisasi agama pada Pemilu 2024 karena dapat menyebabkan adanya perpecahan serta polarisasi di tengah masyarakat.


3. Mengajak masyarakat Kabupaten Landak untuk bersama-sama menolak politik identitas serta politisasi agama menjelang Pemilu 2024 demi persatuan dan kesatuan serta keharmonisan di Kabupaten Landak.

4. Mendukung aparat keamanan dan Pemerintah dalam mengawal proses demokorasi yang bersih, jujur, dan adil demi suksesnya Pemilu 2024 menuju Kabupaten Landak yang mandiri, maju, dan sejahtera. (rls)

Keywords

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda