NGABANG, SP - Babinsa Koramil 1201-12/Air Besar, Sertu Sarjo bersama tim Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Polhut Kabupaten Landak, melakukan pengecekan pada Hutan Adat yang barada di Dusun Bacang, Desa Tenguwe, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Rabu (25/8/2021).

Sertu Sarjo menyatakan, patroli bersama BKSDA dilakukan melihat adanya titik Hotspot yang terpantau satelit di seputaran Desa Tenguwe, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, di mana satu titik lahan yang terbakar tepatnya di Dusun Bacang.

Sebelum menuju lokasi, dilaksanakan koordinasi dengan Perangkat Desa Tenguwe. Kemudian tim langsung meluncur kelokasi sumber titik hotspot, sesuai pantauan berada di Desa Tenguwe.

"Lokasi terbacanya titik hotspot tersebut merupakan lahan milik salah satu warga Desa Tenguwe, dengan luas 1,2 Hektar, yang rencananya digunakan untuk lahan pertanian ditanami padi dan jagung,” katanya.

Setelah dilakukan pencarian titik koordinat lahan tersebut berdekatan dengan Hutan Adat dan tim gabungan tetap monitoring wilayah tersebut serta berkoordinasi dengan unsur terkait.

“Untuk mencari solusi sehingga kedepannya tidak terjadi lagi kegiatan membuka lahan baru sampai merembet ke Hutan Adat," papar Sarjo.

Ia berharap kepada warga agar tidak membuka lahan baru dan membakarnya mengingat himbauan sudah terus dilakukan oleh pihaknya dan berharap kejadian ini tidak terjadi lagi diwilayah binaannya.

Sementara itu Ketua Tim BKSDA Kabupaten Landak, Renus, mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menebang pepohonan di sekitar Hutan Adat, selain merupakan kegiatan melanggar hukum, juga akan menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan dan keselamatan hidup masyarakat itu sendiri.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan yang melanggar Hukum, untuk keamanan dan kebaikan kita semua," katanya. (*)