Landak,SP- Lembaga Survei Nusakom Pratama meluncurkan hasil survei yang dilakukan lembaganya pada Pemilihan Kepala Daerah di kabupaten Landak tahun 2024.
Nusakom Pratama sendiri telah menggelar survei Elektabiity, Likeabiliy dan Popularitas Kandidat Jelang Pemilihan Bupati Landak 2024.
Survei itu berlangsung sejak 15-26 Juni 2024 menjaring 1.200 orang responden secara proporsional di 156 Desa dan 13 Kecamatan di Kabupaten Landak.
Dari survei yang dilakukan Nusakom, Pilkada Landak 2024 diprediksi memunculkan tokoh-tokoh baru yang bisa menjadi ’kuda hitam’. Politisi yang selama ini tak banyak muncul di radar, namun menyeruak menjadi kunci kemenangan.
Fenomena itu juga terjadi di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Nama Ambrosius Mawardi alias ’Ongkok’ layak diperhitungkan karena selalu masuk dalam tiga besar berbagai simulasi survei menjadi calon wakil Bupati Landak 2024-2029 mendampingi Karolin Margaret Natasa.
”Sebagai politisi yang sebelumnya tak terlalu diperhitungkan, popularitas Ongkok menembus 68,70 persen bersama Siyus 70,12 persen, dan Erani 67,36 persen,” kata Direktur Nusakom Pratama Ari Junaedi.
“Sementara dari sisi elektabilitas, Ongkok jika disandingkan dengan 13 nama kandidat Wakil Bupati, menempati pegingkat 3. Lebih “moncer” lagi jika dikerucutkan menjadi simulasi 3 nama diantara Siyus dan Erani, nama Ongkok bertengger di posisi dua. Jika Erani di posisi 1 dengan 34, 89 persen, Siyus di peringkat buncit dengan 16,78 persen maka Ongkok di posisi dua dengan28,84persen,” jelas Ari Junaedi yang juga pengajar di Sekolah Partai PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta.
Staf Khusus Presiden Megawati Soekarnoputeri periode 2004-2010 ini menerangkan, keunggulan Ongkok dibanding Erani dan Siyus adalah kader tulen Banteng. Ongkok “menguasai” lumbung- lumbung suara seperti di Kecamatan Sengah Temila, Jelimpo, Sebangki. Sedangkan di Ngabang, Mandor, Menpawah Hulu nama Ongkok berada di posisi dua.
“Demikian pula dengan simulasi pasangan, nama Ongkok sangat berpotensi memiliki kemenangan jika digandengkan dengan Karolin Margreth Natasha," ucap Ari.
Karolin sambung Ari, seperti mendapat sparring partner yang saling melengkapi jika berduet dengan Ongkok ketimbang dengan Erani. Daya pikat politik Ongkok ini adalah belum bergerak di akar rumput, tidak memasang baliho dan sosialisasi masif sudah memiliki elektability, likeability hingga popularity yang mengungguli calon-calon Wakil Bupati lain.
"Bayangkan, Erani sudah berkampanye masif selama dua tahun terakhir ini bahkan setahun sebelumnya sudah intens menggalang dukungan ternyata pergerakan elektabilitasnya cenderung stagnan," ungkap CEO Nusakom Pratama - salah satu lembaga survei resmi yang ditunjuk DPP PDI Perjuangan di Pilkada Serentak 2024 ini.
Sebagai adik kandung wakil Bupati dua periode Herculanus Heriadi, Ongkok mendapat keuntungan karena persepsi public terhadap kepemimpinan Karolin-Herculanus sangat baik.
“Apalagi Ongkok sudah tiga kali menjabat anggota DPRD Landak dan sekarang menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Landak. Modal ini sangat tepat bagi Ongkok untuk maju sebagai Cawabup pada Pilkada 27 November 2024 mendatang,” lanjut Ari.
Konsultan politik yang banyak memenangkan pasangan calon pada banyak Pilkada di Indonesia itu menyebut, baik secara pengenalan maupun kesukaan, populariras Ongkok lebih baik dari pada Erani, Vinsensius, Andreas Lani, Anjiu, Cahyatanus, Suprianto, Laurensius Aliuk, Markus Amid, Jakius Sinyor, dan bakal calon wakil bupati Landak lainnya. (Ril).