Melawi post authorBob 12 September 2021

Tes PPPK Guru Digelar di Dua Sekolah, Joko: Swab Antigen Diharapkan Dilakukan di Puskesmas Domisili 

Photo of Tes PPPK Guru Digelar di Dua Sekolah, Joko: Swab Antigen Diharapkan Dilakukan di Puskesmas Domisili  Tes PPPK Guru Digelar di Dua Sekolah, Joko: Swab Antigen Diharapkan Dilakukan di Puskesmas Domisili 

KAPUAS RAYA, SP - Seleksi Kompetensi Guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bakal digelar mulai Senin, 13 September mendatang. Panitia telah menyiapkan sarana pendukung seperti ruangan tes dan perangkat komputer. Total ada 962 guru di Melawi  yang telah terdaftar sebagai peserta tes PPPK.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi, Joko Wahyono, mengungkapkan persiapan pelaksanaan seleksi bagi PPPK guru sudah dilakukan, termasuk sarana dan prasarana.

"PPPK guru berbeda dengan CPNS, di mana seleksi dilaksanakan satu tahapan saja dan panitia langsung diketuai Kepala Disdikbud provinsi dan Kadisdikbud Kabupaten/Kota sebagai wakil ketua yang membantu pelaksanaan di masing-masing daerah," jelasnya.

Joko menuturkan, untuk di Melawi, pelaksanaan tes PPPK Guru digelar didua tempat yakni SMK Negeri 1 Nanga Pinoh serta SMA Negeri 1 Nanga Pinoh. Di SMKN 1 Nanga Pinoh tersedia 90 unit komputer yang dibagi dalam tiga ruangan. 

"80 komputer sudah ready dan 10 unit sebagai cadangan. Untuk SMAN 1 Nanga Pinoh, ada 25 unit dan 20 unit sudah ready dan lima untuk cadangan," katanya.

Joko mengungkapkan pelamar PPPK guru di Melawi sebanyak 962 untuk jenjang SD, SMP dan SMA sederajat. Tes PPPK dimulai sejak 13 September dengan dua sesi setiap harinya. Satu sesi diikuti 200 guru yang terdaftar sebagai peserta seleksi PPPK.

"Tes hanya dilakukan sekali saja. Ada standar atau passing grade, berbeda-beda tiap jenjang pendidikan. Setiap peserta mengerjakan soal lebih dari 100 soal selama 120 menit. Artinya, untuk lulus harus mencapai passing grade yang ditetapkan dalam Permen," tuturnya.

Joko melanjutkan, setiap peserta tes PPPK wajib menunjukkan surat keterangan hasil rapid tes antigen dari puskesmas atau Dinas Kesehatan maksimal 1x24 jam sebelum mengikuti seleksi. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinkes menyatakan siap untuk melayani rapid tes antigen secara gratis

"Hanya untuk mengurangi penumpukan, Dinkes berharap peserta bisa melakukan swab antigen di puskesmas domisili masing-masing di kecamatan. Harapannya, hari ini juga peserta sudah melaporkan ke puskesmas masing-masing, kalau akan melakukan swab antigen. Bila dia tes tanggal 14 September, maka swab antigen dilakukan pada 14 September atau sehari sebelumnya," terang Joko.

Bila ternyata didapati ada peserta yang positif covid-19 dari hasil swab, Joko mengungkapkan panitia telah menyiapkan ruangan khusus yang bisa digunakan oleh peserta tes PPPK yang positif covid-19. Hal ini dikarenakan tidak ada ujian ulang bagi PPPK guru.

"Dia tetap harus mengikuti sesuai jadwal. Tapi sudah disiapkan ruangan khusus yang positif. Kita juga menyediakan ruangan bagi peserta tes yang suhu tubuhnya tinggi. Karena seluruh peserta juga akan diperiksa suhu tubuhnya," papar Joko.

Joko juga berharap, tidak ada pemadaman listrik oleh PLN  Nanga Pinoh selama pelaksanaan seleksi PPPK guru selama 13 September hingga selesai, terutama di wilayah yang menjadi tempat digelarnya seleksi guru PPPK. Termasuk juga harapannya bagi Telkom bisa menjamin kestabilan jaringan internet di dua tempat pelaksanaan seleksi PPPK karena tahapan tes digelar secara online

"Begitu juga bagi peserta bisa menjaga kesehatan dan mengikut tes dengan maksimal dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Juga masyarakat ikut mendukung selama tes berlangsung, dengan memberikan situasi kondusif dan semua bisa berjalan lancar dan guru yang ikut tes bisa menjadi PPPK," harapnya. (eko/lha)

 

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda