Mempawah post authorelgiants 04 Februari 2025

Pemprov Kalbar Turun Tangan, Perjuangkan Nasib Siswa SMAN 1 Mempawah

Photo of Pemprov Kalbar Turun Tangan, Perjuangkan Nasib Siswa SMAN 1 Mempawah

Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengambil langkah cepat memperjuangkan nasib siswa Sekolah Menengah Negeri Atas (SMAN) 1 Mempawah. Orang nomor satu di Kalbar itu menyurati Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Surat tersebut berisikan permohonan perpanjangan waktu pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Sehingga siswa-siswi SMAN 1 Mempawah dapat mengikuti SNBP untuk masuk perguruan tinggi.

"Saya telah melayangkan surat ke Menteri agar sistemnya dapat dibuka kembali, sehingga siswa SMAN 1 Mempawah dapat mengikuti SNBP," kata Pj Gubernur Harisson pada Selasa (4/2).

Hal itu dilakukan Pj Gubernur Harisson menyikapi gagalnya para pelajar SMAN 1 Mempawah mengikuti SNBP untuk masuk ke perguruan tinggi. Harisson menyadari kelalaian guru dalam menginput data tentunya tidak disebabkan oleh satu penyebab yang berasal dari kesalahan guru itu sendiri.

"Kita juga harus menyadari bahwa dalam tiga minggu terakhir Kabupaten Mempawah sedang dilanda banjir besar. Mungkin ini juga menjadi penyebab," jelasnya.

Meski demikian Harisson telah mengambil langkah cepat hingga memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalbar Rita Hastarita bersama Kepala SMAN 1 Mempawah untuk berkonsultasi langsung Kemendiktisaintek. Agar bisa dicarikan solusi permasalahan yang dihadapi para siswa tersebut.

"Saya sudah memerintahkan Kadisdikbud Provinsi dan Kepala Sekolah SMAN 1 Mempawah untuk langsung ke Kemendiktisaintek membicarakan masalah ini," ungkap Harisson.

Dikatakan Harisson, tidak dipungkiri diantara banyak SMA, SMk dan MA baik negeri maupun swasta pasti terdapat petugas penginputan yang melakukan kesalahan. Sehingga kejadian tersebut akan merugikan para siswa.

Namun semestinya Kemendikti memiliki sistem antisipasi atau mitigasi. Semacam peringatan awal secara sistem terhadap sekolah-sekolah yang belum lengkap sampai peringatan terakhir.

"Jadi tidak tiba-tiba langsung ditutup sistemnya sehingga ada sekolah yang masih kurang dalam menginput data siswanya lalu tidak bisa mengupload atau mengupdate data lagi," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Disdikbud Kalbar Rita Hastarita mengungkapkan permasalahan tersebut terjadi murni atas kelalain pihak sekolah. Untuk itu, Disdikbud Kalbar langsung melayangkan surat teguran kepada pihak sekolah, dan pihak terkait.

Karena memang terkait dengan SNBP, pihak sekolah masing-masing yang berhubungan langsung dengan sistem di Kemdiktisaintek RI. Pihak sekolah juga yang langsung memasukkan data-data para pelajar untuk mendaftar.

"Sudah saya panggil semua, kepala sekolah, operator, kami panggil menghadap (ke Disdikbud). Kalau sanksi, kami pakai proses teguran tertulis dulu. Kami menyurati kepala sekolah bahwa mereka melakukan kelalaian, jadi teguran, teguran tertulis," ungkapnya.

Terkait persoalan ini, Rita memastikan sejak awal Disdikbud Provinsi sudah sering mengingatkan seluruh sekolah di Kalbar. Terbukti di sekolah-sekolah yang lain tidak terjadi masalah yang demikian hal ini hanya terjadi di SMAN 1 Mempawah.

Rita berharap masih ada solusi untuk masalah tersebut. Sehingga para pelajar SMAN 1 Mempawah yang jumlahnya mencapai ratusan orang itu masih bisa tetap mendaftar ke perguruan tinggi melalui jalur SNBP.

"Sudah kami selalu ingatkan, mereka juga ada grup sekolah, dan di situ juga sudah diingatkan (untuk) pengisian. Karena sekolah yang lain selesai, tuntas (pengisian data). Hanya sekolah ini (SMAN 1 Mempawah) saja, karena ini sudah diingatkan berkali-kali. Waktunya juga lama sebenarnya dari 9-31 Januari 2025," pungkasnya. (din)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda