Nasional post authorBob 07 Juli 2020

Bersama 11 Provinsi, Kalbar Nihil Kasus Baru Covid-19 Per 6 Juni

Photo of Bersama 11 Provinsi, Kalbar Nihil Kasus Baru Covid-19 Per 6 Juni Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro

PONTIANAK, SP – Kalimantan Barat, menjadi salah satu dari 11 Provinsi di Kalbar, yang tidak ada tambahan kasus baru Covid-19 pada Senin (6/7). Sehingga, pada kemarin, kondisi perkembangan status Covid-19 di Kalbar statis, di mana ada konfirmasi positif 399 orang, sembuh 300 orang, dan 4 di antaranya meninggal.

"Ada 11 provinsi yang melaporkan hari ini tidak ada penambahan kasus baru," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam siaran BNPB.

Adapun 11 provinsi yang melaporkan tak ada penambahan kasus baru atau 0 kasus baru positif Covid-19, antara lain Aceh, Bengkulu, Jambi, Kepulauau Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku Utara.

Sedangkan lima provinsi dengan penambahan kasus terbanyak disebutkan. Di antaranya Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan

Sementara secara nasional, jumlah pasien positif virus corona atau Covid-19 pada Senin (6/7) bertambah sebanyak 1.209 pasien. Dengan begitu, total pasien positif hingga hari ini berjumlah 64.958 orang. Adapun kesembuhan hari ini sebanyak 814 orang, sehingga total akumulasi kesembuhan  menyentuh angka 29.919 orang.

“Masih ada kasus psoitif Covid-19 yang belum terindentifikasi,” ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.

Dia menuturkan, pasien sembuh mencapai 29.919 orang. Ada penambahan 814 dibandingkan sebelumnya 29.105 orang. Sementara pasien meninggal dunia sebanyak 3.241 orang. Ada penambahan 70 dibandingkan sebelumnya sebanyak 3.171 orang.

"Disiplin dengan mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, menggunakan masker saat ini menjadi acara untuk mencegah penularan virus tersebut," ucapnya.

Data Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia hingga Senin (6/7) mencapai 64.958 kasus. Itu didapatkan dari pemeriksaan tes spesimen yang telah dilakukan jejaring laboratorium Kemenkes didukung mitra laboratorium lainnya.

"Dari pemeriksaan ini terjadi penambahan konfirmasi positif 1.209 orang, sehingga sekarang kumulatifnya jadi 64.958 orang," kata Yurianto.

Dari data tersebut, ada peningkatan angka sembuh jadi 814 sehingga total per hari ini jadi 29.919. Sementara untuk kasus positif yang meninggal bertambah 70, jadi total ada 3.241 jiwa.

Data tersebut merupakan data yang dihimpun Gugus Tugas Penanganan Covid-19 hingga pukul 12.00 WIB siang ini.Yuri mengatakan per pukul 12.00 tadi selama 24 jam terakhir telah diperiksa 12.756 spesimen, sehingga total akumulasi pemeriksaan spesimen sudah mencapai 928.238.

Jumlah kasus positif itu meningkat dibandingkan kemarin. Pada Minggu (5/7), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif mencapai menjadi 63.749. Dari jumlah tersebut, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 29.105 orang, dan 3.171 orang lainnya meninggal dunia.

Untuk diketahui, kata Yuri, perkembangan kasus harian ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia. Ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.

Yuri mengatakan bahwa hasil data tersebut didapatkan dari penelusuran pelacakan kontak terhadap kasus positif yang dirawat di rumah-rumah sakit. Rata-rata, dari data tersebut merupakan mereka yang positif namun tidak menunjukkan keluhan klinis atau minimalis. Sehingga mereka yang terdata dengan konfirmasi positif tersebut tidak kemudian semuanya dirawat di rumah sakit.

Penularan virus SARS-CoV-2 masih terjadi hingga hari ini di wilayah nusantara. Untuk mengantisipasi kembali penyebaran virus corona, ada beberapa langkah-langkah penting, menuju zona aman Covid-19. Gugus tugas nasional dan daerah bersinergi untuk mengajak semua komponen bangsa untuk menjadikan wilayah-wilayah aman virus corona atau Covid-19.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan bahwa dinamika perubahan zonasi berdasarkan tingkat risiko sangat dipengaruhi berbagai indikator.

Gugus Tugas Nasional menetapkan pemetaan zonasi dengan warna hijau, kuning, oranye dan merah. Kategorisasi warna tersebut mewakili pencapaian indikator epidemiologi, dan data kesehatan masyarakat. Warna hijau menunjukkan wilayah tanpa penularan Covid-19, sedangkan warna lain menunjukkan tingkat risiko penularan sedang hingga tinggi.

“Namun mesti diingat, perubahan atau dinamika zonasi kabupaten-kota sangat tinggi. Bisa saja sebuah wilayah berpindah dari zona risiko rendah menjadi zona risiko tinggi. Biasanya, apabila ada yang tidak lagi disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ujar dr. Reisa. (cnn/rilis bnpb)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda