Nasional post authorKiwi 09 Juli 2020

Produksi Massal Vaksin Covid-19, Kementan Gunakan Swasta Distribusi Kalung Antivirus

Photo of Produksi Massal Vaksin Covid-19, Kementan Gunakan Swasta Distribusi Kalung Antivirus

JAKARTA, SP - Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan kabar gembira terkait perkembangan pembuatan calon vaksin virus Corona. Dia mengatakan sudah ada beberapa jenis calon vaksin yang mulai diujikan kepada manusia.

"Setidaknya ada beberapa vaksin dalam tahap uji klinis saat ini. Ada lima calon vaksin di tiga negara, yakni di China, 3 di Amerika Serikat, dan 2 di Inggris. Dan dua uji coba dilakukan dengan mengambil tempat di Australia, Jerman, dan Rusia," kata dr Reisa dalam siaran langsung yang disiarkan saluran YouTube BNPB, Selasa (7/7).

Dr Reisa mengatakan Indonesia juga tengah memproduksi calon vaksin Corona. Diperkirakan vaksin bisa diproduksi massal tahun depan. Menurutnya, yang paling penting adalah peran Indonesia dalam penelitian dan pengembangan.

“Negara kita tengah mengembangkan pembuatan vaksin virus Corona. Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek Prof Ali Ghufron Mukti memprediksi vaksin lokal akan diproduksi massal dan akan tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021," ujar dia.

Wanita cantik alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) ini, mengajak masyarakat mendukung upaya pembuatan vaksin ini. Nantinya, jika sudah diproduksi secara massal, vaksin akan diberikan kepada masyarakat yang berisiko, yaitu kaum lansia atau dan mereka yang punya penyakit penyerta (komorbid).

Dia mengatakan perusahaan vaksin Indonesia juga bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan. Menurutnya, hal tersebut sebagai bukti seluruh masyarakat dunia bergotong royong melawan pandemi Corona.

"Kita patut optimistis bahwa Indonesia dapat menghasilkan vaksin COVID-19 sendiri dalam waktu secepatnya. Dari 15 tahapan yang harus dipenuhi, saat ini calon vaksin Indonesia telah melewati delapan tahapan. Dan akan menuju tujuh langkah berikutnya, di mana proses yang berikut ini membutuhkan proses lebih lama," ujarnya.

Dr Reisa mengatakan penemuan vaksin akan berguna untuk menumbuhkan kekebalan tubuh. Tapi dia mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan sebelum vaksin benar-benar ditemukan.

"Namun, perlu diingat, sebelum vaksin itu ada, kita perlu melindungi diri kita dan sekitar dari Covid-19 dengan cara yang lebih sudah kita ketahui bersama, cara yang mudah, cara yang singkat, yakni jaga jarak aman 1-2 meter, pakai masker yang benar, dan cuci tangan sesering mungkin dengan air dan sabun paling tidak 20 detik," imbaunya.

Vaksin corona buatan negera Indonesai sendiri ini, akan diproduksi massal pada pertengahan 2021 dan siap dipakai untuk melawan virus corona Covid-19. Saat ini sudah ada 5 vaksin dalam tahap uji klinis atau diujikan ke manusia yakni milik China, Amerika Serikat dan Inggris. Indonesia sendiri juga sedang mengembangkan vaksin Covid-19 buatan sendiri.?

Reisa mengajak masyarakat mendukung upaya pembuatan vaksin ini. Nantinya, jika sudah diproduksi secara massal, vaksin akan diberikan kepada masyarakat yang berisiko yaitu kaum lansia atau dan mereka yang punya penyakit penyerta (komorbid).

Vaksin Covid-19 buatan Indonesia ini dikembangkan oleh Lembaga eijkman, PT Bio Farma dan Kalbe Farma bekerja sama dengan perusahaan dalam dan luar negeri.

"Kita optimis Indonesia bisa menghasilkan vaksin sendiri. Dari 15 tahapan vaksin, Indonesia sudah delapan tahapan, dan masih proses tujuh lagi yang butuh waktu lama," jelasnya.

"Vaksin yang ditemukan di negara lain juga akan bermanfaatkan untuk membentuk kekebalan tubuh. ini berita baik namun perlu diingat sebelum vaksin ada kita wajib melindungi diri dari Covid-19," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda