Nasional post authorelgiants 12 November 2025

Pelaku Ledakan SMAN 72 Terinspirasi Kasus LN

Photo of Pelaku Ledakan SMAN 72 Terinspirasi Kasus LN

JAKARTA, SP - Densus 88 Antiteror mengungkap pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, terinspirasi tindakan ekstrem di luar negeri. Nama-nama pelaku penembakan di Kanada hingga Selandia Baru ditulis di senjata mainan yang dibawa pelaku ledakan SMAN 72.

"Simbol-simbol tersebut bukan merupakan relasi komunitas atau relasi entitas atau ABH tidak berafiliasi dengan paham-paham atau tokoh-tokoh yang dicantumkan karena itu sekadar menginspirasi," ujar PPID Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, dalam jumpa pers, Selasa (11/11/2025).

AKBP Mayndra mengatakan pelaku sudah melakukan pencarian sejak awal 2025. Pelaku juga disebut memiliki motivasi dendam akibat perlakuan yang diterimanya.

"Di sini dia mencoba mencari bagaimana orang-orang itu meninggal dunia atau mengalami kecelakaan kekerasan secara keji maupun berbagai tingkatannya di situ yang menginspirasi yang bersangkutan," tuturnya.

Pelaku juga terinspirasi dari pelaku-pelaku penembakan di luar negeri. Bahkan siswa ABH ini menuliskan nama-nama pelaku penembakan di luar negeri pada senjata mainan yang dibawa saat beraksi.

"Di sini ada hal yang memprihatinkan ada beberapa yang menjadi inspirasi terkait figur, kita sebutkan ada 6 yg tercatat," terangnya.

Densus 88 kemudian menyebutkan 6 nama pelaku penembakan yang tulis siswa ABH pada senjata mainan yang dibawa saat beraksi. Tiga nama yang ditulis di mainan pelaku yakni Alexandre Bissonnete, pelaku penembakan di Quebec City pada 29 Januari 2017.

Kemudian ada Luca Traini pelaku penembakan enam migran asal Afrika di Kota Macerata pada Februari 2018. Lalu Brenton Harrison Tarrant, pelaku penembakan massal di dua masjid di Selandia Baru pada 15 Maret 2019.

Tiga kasus lainnya disebutkan Densus 88 menjadi inspirasi siswa ABH, yakni Eric Harris and Dylan Klebold pelaku penembakan di SMA Columbine. Lalu ada Dylann Roof, pelaku penembakan di salah satu gereja di Amerika Serikat.

"Yang bersangkutan hanya mempelajari kemudian mengikuti beberapa tindakan ekstremisme yang dilakukan bahkan posenya kemudian beberapa simbol-simbol yang ditemukan itu sekadar menginspirasi. Artinya kenapa banyak ideologi di sini, akan tetapi tak ada ideologi yang konsisten dia ikuti menunjukkan ini hanya sekadar inspirasi," jelasnya.

Sudah Terkendali dan Saling Jaga

Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, memastikan kondisi di SMAN 72 Jakarta sudah aman terkendali. Kegiatan belajar mengajar segera dilaksanakan secara normal.

"Perlu kami tegaskan, bahwa situasi saat ini telah sepenuhnya terkendali," kata Irjen Asep dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Dia mengatakan anggotanya akan akan berupaya maksimal menjalankan seluruh proses penegakan hukum secara profesional dan sesuai aturan yang ada. Kapolda juga meminta seluruh pihak untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan.

"Kami ingin mengajak seluruh pihak saling menjaga dan meningkatkan rasa kepedulian kepada lingkungan kita, keluarga kita, saudara-saudara kita, anak-anak kita," ungkapnya.

Polda Metro Jaya telah membersihkan setelah pemeriksaan dan penyisiran di SMAN 72 Jakarta. Dia mengatakan kegiatan di SMAN 72 akan dinormalkan dalam waktu cepat.

"Sebagaimana disampaikan Bapak Kapolri, kegiatan belajar mengajar di SMAN 72 ditargetkan kembali berjalan normal pada minggu ini. Dan insyaallah kegiatan belajar mengajar untuk bisa berlangsung secepatnya," ucap dia.

Dia percaya bahwa kepedulian bersama akan menjadi pelindung bangsa dari pengaruh negatif. Perhatian penuh, lanjutnya, juga untuk memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman sehat dan tertib.

"Peristiwa ini meninggalkan luka dan keprihatinan yang mendalam bagi kita semuanya. Kami semua turut merasakan kesedihan yang dialami para korban, serta para guru, serta keluarga besar SMAN 72 Jakarta," katanya.

Kepolisian bersama pemangku kebijakan lain (stakeholder) akan melakukan pendampingan dan langkah-langkah pencegahan, termasuk konseling agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.

Kronologi di SMA 72 Jakarta

Pada Jumat (7/11/2025) sekira pukul 12.15 WIB, terjadi ledakan di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, tepatnya dalam komplek Kodamar TNI Angkatan Laut (AL).

Menurut keterangan saksi, ledakan terjadi saat siswa dan guru sedang Shalat Jumat di masjid di sekolah tersebut. Letusan pertama pertama terdengar ketika khotbah sedang berlangsung, disusul ledakan kedua yang diduga berasal dari arah berbeda.

Ledakan itu menyebabkan para korban mengalami beragam cedera, termasuk luka bakar dan luka akibat serpihan, sekaligus menyulut kepanikan dari warga sekolah dan masyarakat sekitar.

Beberapa saat kemudian, petugas Kepolisian, termasuk unit Penjinak Bom (Jibom) dan tim lainnya dikerahkan ke lokasi untuk melakukan sterilisasi area dan olah tempat kejadian perkara (TKP) .

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebutkan setidaknya terdapat 54 orang yang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut. Asep menjelaskan, Kepolisian juga membuka posko terkait ledakan tersebut, yakni di RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Langkah-langkah membuat posko di Rumah Sakit Yarsi guna membantu keluarga-keluarga korban, untuk mencari anak-anak didiknya yang disini yang sedang dirawat," kata Asep.

Beberapa korban telah dipulangkan, namun sebagian masih menjalani perawatan di rumah sakit. Tujuh korban di antaranya masih ditangani di Rumah Sakit Yarsi.

"Ada enam orang yang masuk awal ke 'emergency' dan baru hadir satu lagi diantar oleh keluarganya," kata Direktur RS Yarsi dr Muhammadi di Jakarta, Jumat.

Berdasarkan investigasi awal, pelaku diduga merupakan salah satu siswa dari sekolah tersebut. Siswa itu dikabarkan mengalami perundungan (bullying) yang diduga menjadi motif untuk melakukan aksi tersebut.

Di lokasi juga ditemukan benda yang mirip senjata airsoft gun dan revolver yang setelah pemeriksaan dipastikan bahwa senjata itu adalah mainan.

"Mungkin rekan-rekan sudah melihat foto seperti senjata api dan pistol, itu diyakini dipastikan adalah mainan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Budi Hermanto saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus meminta masyarakat untuk tenang dan tidak mengambil kesimpulan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari serangan terorisme.

"Jangan dikatakan ini 'jumping conclusion' bahwa ini aksi teroris. Kita belum sampai ke sana," kata dia.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sudah turun tangan untuk mendalami kemungkinan unsur terorisme dalam insiden itu, meskipun belum ada kesimpulan final. (det/ant/pas)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda