Nasional post authorAju 14 Januari 2022

TNI AL Operasikan Kapal Perang Fregat Standard NATO dari Inggris 2023

Photo of TNI AL Operasikan Kapal Perang Fregat Standard NATO dari Inggris 2023 Fregat Arrowhead 140 produksi Inggris dirakit PT PAL Indonesia di Surabaya, dilengkapi berbagai rudal pertahanan udara, Navy Recognition.

SURABAYA, SP – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) akan mengoperasikan kapal perang fregat standard North Atlantic Treaty Organization (NATO) tahun 2023.

            PT PAL Indonesia sudah mengantongi lisensi merakit Fregat Arrowhead 140 dari Inggris, dengan sejumlah keunggulan. Selain kostumisasi, desain dasar Frigate memiliki keistimewaan di bagian bentuk lambung, yang telah terbukti dan diuji di lingkungan operasional medan nyata.

            Menurut PT PAL Indonesia, Fregat Arrowhead 140 sudah digunakan negara-negara NATO dan gugus tugas koalisi serta operasi regional dan penyebaran nasional. Kapal Frigate dapat dijadikan kapal induk mini untuk helikopter Angkatan Laut.

            Keunggulan ini penting dalam misi antar-jemput personel atau operasi Search And Rescue (SAR). Teknologi militer buatan Inggris ini tercanggih saat ini. Arrowhead 140 dilengkapi rudal antipesawat dan torpedo anti-kapal selam.

            PT PAL Indonesia telah mendapatkan kontrak lisensi pembuatan untuk kapal fregat Arrowhead 140 dengan perusahaan pertahanan Inggris, Babcock pada acara Defense and Security Equipment International (DSEI) 2021 di London.

            Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan pemerintah Indonesia resmi memboyong kapal perang Arrowhead 140 atau dengan nama lain kapal perang frigat Type 31.

            Kapal perang Arrowhead 140 atau kapal Frigat Type 31 yang dibeli dari Babcock International Inggris ini dipergunakan TNI-AL.

            Pembangunan kapal perang Arrowhead 140 atau kapal Frigat Type 31 dilakukan PT PAL di galangan kapal yang ada di Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

            Sepesifikasi fisik kapal perang Frigat Arrowhead 140 atau Type 31 dari Inggris

Panjang 138,7 meter, lebar 19,8 meter, kapasitas 160 rang, operator 100 orang kru, berat total 5.700 ton.

            Fungsi, yaitu operasi penyelamatan, pengawasan wilayah perairan, pengawalan dan misi kemaritiman lain, produksi pertama kali di Inggris tahun 2018, negara pemesan pertama kali Inggris lima unit dengan masing-masing unit seharga GBP 250 juta, dan Indonesia 2 unit.

            PT PAL Indonesia beberapa spesifikasi dari kapal perang Arrowhead 140 atau kapal Frigat Type 31.

            Kapal perang Arrowhead 140 atau kapal Frigat Type 31 mengusung Main Engine dengan spesifikasi 4 x 9.100 kW.
            Kapal perang Arrowhead 140 atau kapal Frigat Type 31, mampu memacu kapal dengan maximum speed sampai dengan 28 knot dengan kondisi MCR (full boad).

            Endurance kapal perang Arrowhead 140 atau kapal Frigat Type 31 pada kisaran 18 knot sebesar 9.000 NM. 

            Kapal perang Arrowhead 140 atau kapal perang Frigat Type 31nantinya juga akan dilengkapi dengan Diesel Generator 4×1360 kW dan emergency D/G 1X180 kW. 

            Kemudahan manuver, kapal perang Arrowhead 140 atau kapal Frigat Type 31 akan ini dilengkapi dengan  Bow Thruster sebesar 925 kW.

            Babcock International, saat melakukan transaksi penjualan kapal sejenis dengan Kementerian Pertahanan Inggris, pada 12 September 2019, harga masing-masing unit kapal Fregat Arrowhead 140 atau Fregat Type 31 yang dipesan untuk Angkatan Laut Kerajaan Inggris GBP 250 juta per kapal.

            Kementerian Pertahanan Inggris, saat itu memesan sebanyak 5 unit kapal perang Fregat Arrowhead 140 atau kapal Fregat Type 31.

            Menurut jadwal pesanan kapal perang Fregat Arrowhead 140 serah terima pada 2023, artinya butuh waktu sekitar empat tahun untuk penyelesaiaan kontrak pembangunan kapal perang ini.

            Harga di kisaran GBP 240 juta Poundsterling per unit ini setara dengan Rp4.906.985.397.500 (dengan kurs Rp 19.627,94/ Pounsterling).

            Dengan membeli dua unit kapal perang Arrowhead 140 atau Frigat Type 31 artinya Indonesia harus merogoh kocek sekitar Rp9,8 triliun.

            Namun perlu di catat, harga sebesar GBP 250 juta per unit tersebut tidak dijelaskan perinciannya apakah termasuk untuk persenjataan maupun perlengkapan lain seperti radar atau hanya unit kapalnya saja. 

            Pembangunan dua unit kapal perang Arrowhead 140 atau Frigat Type 31 ini akan dibangun oleh perusahaan perkapalan pelat merah asal Indonesia yakni PT PAL.

            Karena itulah PT PAL resmi mendapatkan lisensi dari perusahaan Inggris pemegang lisensi kapal perang Frigat Type 31 atau Arrowhead 140 yakni Babcock International.

            Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto menghadiri langsung penandatanganan Kontrak Kapal Frigat Type 31 pesanan TNI AL yang akan digarap oleh PT PAL setelah mendapatkan lisensi dari Babcock Internasional pada pameran DSEI di London, Inggris, 16 September 2021.

            Penandatanganan lisensi Frigat Type 31 atau Arrowhead 140 dilakukan di atas kapal HMS Argyll, oleh Chief Executive Officer (CEO) Babcock International David Lockwood Babcock dan Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod.

            Hadir Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Inggris, Rt Hon Ben Wallace MP.

            Babcock telah mendapatkan kontrak pertama untuk kapal fregat Arrowhead 140 dengan perjanjian lisensi desain pada perusahaan PT PAL Indonesia yang berbasis di Surabaya Jawa Timur. 

            Babcock International menyebutkan dengan lisensi desain ini memungkinkan PT PAL membangun dua kapal perang Frigat Type 31 atau fregat Arrowhead 140 di Indonesia dengan modifikasi desain khusus untuk Angkatan Laut Indonesia (TNI AL). 

            Meski begitu, komponen kapal perang Fregat Type 31 atau frigat Arrowhead 140 ini sepenuhnya tetap di datangkan dari Babcock Inggris.

            Chief Executive Officer (CEO) Babcock International, David Lockwood, menyatakan, produk ekspor Babcock desainnya mudah dialihkan yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.            

“Ini sebagai bagian dari portofolio frigat Arrowhead kami yang kuat. Terlebih lagi, lisensi desain dan program pembangunan selanjutnya akan menjadi katalis yang signifikan bagi kemakmuran di Indonesia," kata David Lockwood.

            Tim Babcock International akan bekerja dengan tim PT PAL di Indonesia, untuk membuat frigat Arrowhead 140 atau Fregat Type 31 agar bisa dibangun di Indonesia.

            David menegaskan Arrowhead 140 atau Frigat Type 31 ini pengerjaanya oleh tenaga kerja lokal Indonesia, sehingga berkontribusi langsung pada nilai sosial dan ekonomi komunitas pembuat kapal bagi negara yang berdaulat secara keseluruhan.

            "Kami menantikan kesempatan lebih lanjut untuk mendukung PAL saat program ini matang," kata David Lockwood.

            Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, menyatakan, “Saya senang bisa menghadiri penandatanganan kontrak antara Babcock dan Indonesia di atas kapal HMS Argyll hari ini, mewakili desain dan rekayasa maritim terbaik Inggris kepada mitra internasional kami," kata Ben Wallace.

            Selain itu Ben Wallace kerjasama ini menandakan kekuatan hubungan Inggris dengan Indonesia di bidang pertahanan.

            "Kedua Angkatan Laut kita akan mengoperasikan fregat terkemuka dunia ini di masa depan dan akan bekerja sama secara erat untuk melindungi kepentingan bersama kita di seluruh dunia,” kata Ben Wallace, sebagaimana dikutip website PT PAL Indonesia.

            Desain fregat Arrowhead 140, mendapat manfaat dari bentuk lambung terbukti yang telah dicoba dan diuji di lingkungan operasional dunia nyata dari negara negara North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan gugus tugas koalisi hingga operasi regional dan penyebaran nasional. 

            Desain dasar Arrowhead 140 dapat dikonfigurasi untuk memenuhi berbagai persyaratan operasional dan profil fregat global dapat diminta untuk melakukan dan mengadopsi dan dengan semakin banyak pengguna juga dapat mendukung interoperabilitas antara sekutu angkatan laut.

            Pada kesempatan itu Menhan Prabowo Subianto mengunjungi berbagai stan alutsista serta bertemu pimpinan perusahan dari industri pertahanan yang meliputi bidang Pertahanan Udara, Kendaraan Autonomous, Pesawat Udara, Meriam Kapal, Kendaraan Lapis Baja, Senjata Perorangan serta Amunisi. 

            Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan pengagas dalam industri alutsista yang telah digunakan oleh Angkatan Bersenjata di berbagai negara.*

Sumber: PT PAL Indonesia

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda