JAKARTA,SP - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Noor Achmad, menegaskan komitmen bangsa Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Indonesia tidak akan pernah lelah untuk membantu rakyat Palestina hingga saat ini. Dimana hingga kini bantuan yang disalurkan Indonesia ke Palestina mencapai Rp120 miliar.
Hal itu disampaikan Noor Achmad dalam acara Public Expose 'Membasuh Luka Palestina' di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu (15/1/2025). Hadir Ketua MPR RI Ahmad Muzani, duta besar Republik Indonesia untuk Mesir, Duta Besar Republik Indonesia untuk kerajaan Yordania dan Palestina, Perwakilan kedutaan Mesir untuk Republik Indonesia, Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia, Dubes Jordan untuk Republik Indonesia, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan para mitra Baznas yang hadir.
Lebih Lanjut Noor Achmad mengatakan bahwa bantuan Indonesia semuanya sangat berpengaruh pada lembaga-lembaga donatur di seluruh dunia. Dengan demikian seluruh rakyat Indonesia mem-backup betul bangsa Palestina, mem-backup betul Gaza dan mem-backup betul kemerdekaan Palestina.
Meski demikian dia menilai bantuan yang telah diberikan Indonesia tidak berbanding lurus dengan kerusakan yang dialami oleh masyarakat Palestina. Tapi, menurut Noor Achmad, antusias masyarakat RI untuk membantu bangsa Palestina sangat tinggi.
"Mungkin apa yang kita kumpulkan ini belum seberapa dibandingkan dengan kerusakan dan kehancuran Palestina dan 46 ribuan korban jiwa yang dialami. Tapi, bantuan kita selama ini sangat besar, dan sangat membanggakan," ujarnya.
Noor Achmad kembali menjelaskan jika BAZNAS telah mengumpulkan lebih dari Rp303 miliar untuk Palestina. Bantuan itu terbagi dari dana Natura (paket) hingga titipan dana dari rakyat RI.
"Jadi, kami semuanya telah mengumpulkan dana sampai sekarang ini Rp303.965.765.878 miliar, yang merupakan pengumpulan dana Rp155.574.976.099 miliar, pengumpulan Natura Rp3.107.000.000 miliar, dan kemudian dana titipan. Itu dana yang dari Ibu Bapak semua sampaikan termasuk dari BAZNAS daerah," jelas Noor Achmad.
Dikatakan, bantuan dana yang telah disalurkan Indonesia ke Palestina mencapai Rp120 miliar. Adapun penerima manfaat meliputi 407.350 orang, dan total bantuan Natura sebanyak 59,5 ton. "Sekarang berapa yang sudah kita salurkan, yaitu sebesar Rp120.000.000.000 miliar, yaitu penyaluran Rp78.538.528.776 miliar, yang berupa dana. Kemudian Natura Rp3.107.000.000 miliar, dan kemudian kita juga memberikan satu proses dalam proses penyaluran yang Rp38.353.000.000 miliar," kata Noor.
Noor Achmad mengisahkan demikian susahnya mengirim bantuan kemanusiaan kepada kaum muslim di Gaza. "Ada dua pintu masuk bantuan yakni perbatasan Rafah dari Mesir lalu masuk ke wilayah Israel sebelum ke Gaza. Sedangkan pintu satunya dari Yordania, namun tetap saja harus melalui wilayah Israel sehingga sangat dijaga ketat. Bahkan tentara Israel tak segan-segan menembaki relawan yang mengirimkan bantuan ke Gaza," tuturnya.
Bahkan lanjut Noor, ribuan truk sampai kini antre untuk bisa masuk ke Gaza. Semua bantuan sudah disortir Israel tapi tetap saja belum bisa masuk. BAZNAS sendiri berupaya membuka blokade bantuan itu melalui bantuan dengan pesawat Hercules bekerja sama dengan TNI AU.
"Kami juga mengirimkan bantuan dengan kapal militer milik TNI. Sampai sekarang sebagian bantuan masih tertahan di gudang dan siap kirim bila pintu ke Gaza dibuka," pungkasnya.
Sementara itu Ketua MPR RI Ahmad Muzani meminta
masyarakat muslim Indonesia untuk terus mensupport apa yang diberikan oleh bangsa Indonesia terhadap Palestina.
"Dari hampir semua sisi kita berikan; dari sisi politik tidak pernah kurang, dari sisi kemanusiaan tidak pernah lentur, dan dari sisi kemanusiaan tidak pernah berkurang, dan hari ini kita saksikan itu adalah bantuan yang diberikan oleh Baznas ditambah lagi lembaga-lembaga lain yang diberikan secara mandiri dan berbagai macam lembaga-lembaga yang ada di Indonesia," tegas Sekjen Partai Gerindra itu.
Selain itu menurut Muzani, bantuan kemanusiaan terhadap Palestina juga tidak pernah lelah dan tidak pernah merasa kalah dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Karena itu ia berharap kepada Ketua BAZNAS Prof. Dr. KH. Noor Achmad untuk tetap sehat agar beliau bisa melihat Palestina merdeka.
Muzani menanyakan kenapa kita begitu bersemangat memperjuangkan Palestina secara politik, karena secara politik adalah amanat sejarah tahun 55 ketika Bung Karno dalam Konferensi Asia Afrika 22 negara di Bandung, ketika itu Indonesia baru 10 tahun merdeka, tapi Presiden Republik Indonesia mengadakan Konferensi Asia Afrika dan melibatkan negara-negara besar dari Afrika dan Asia datang ke Indonesia, termasuk dari Republik Rakyat Cina (RRC), bangsa Arab Mesir, dan Palestina sendiri sebagai negara pertama yang mengakui Republik Indonesia merdeka setelah Mesir.
"Jadi, bukan hanya karena faktor keagamaan tapi karena kemanusiaan itulah yang membuat bangsa ini memiliki semangat besar terhadap perjuangan rakyat Palestina. Maka, kita merasa luka ketika rakyat Palestina terluka, kita merasa hancur ketika mereka hancur, dan apa yang sudah disampaikan oleh Ketua BAZNAS bahwa uang BAZNAS sekitar Rp200 miliar untuk merehabilitasi sekolah, masjid, dan rumah sakit Indonesia di Palestina, sedangkan yang dibutuhkan Rp500 miliar. Untuk itu perlu dilakukan donasi kembali," ungkap Muzani.
Dengan demikian Muzani berharap akan segera dilakukan gencatan senjata agar Palestina dan rakyat Palestina bisa membangun kembali negaranya sampai merdeka. Mudah-mudahan itu segera terwujud, meski kita sering dibohongi, di-prank sehingga makin jauh dari kedamaian. Karena itu, kesabaran kita pun harus lebih tinggi dari rakyat Palestina," pungkasnya. (nif)