Nasional post authorPatrick Sorongan 25 Januari 2021

Awas, Polri Buru Penebar Berita Hoaks Vaksin Korona

Photo of Awas, Polri Buru Penebar Berita Hoaks Vaksin Korona Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono SIK MSi dalam jumpa pers mengenai pengusutan berita hoaks tentang vaksin korona di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (23/1).(Foto: Tribratanews)

JAKARTA, SP-   Kepolisian bergerak cepat menyelidiki munculnya informasi palsu (hoaks) berkenaan vaksin Covid-19. Informasi yang menyesatkan ini, antara lain, Sinovac bisa membesarkan alat kelamin dan ditanami chip untuk melacak yang disuntik.

"Ya, kita akan selidiki hoaks soal vaksin Covid-19," tegas  Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, S.I.K., M.Si., di Jakarta, Sabtu (23/1/21) sebagaimana dilansir Tribratanews, Minggu (24/1).

Menurut Argo, salah satunya adalah hoaks bahwa vaksin tersebut ditanam chip yang bisa melacak masyarakat yang telah menerima vaksin. Hal tersebut dipastikan hoaks oleh Satgas Covid-19.

Berikutnya, adanya informasi palsu soal meninggalnya Danramil Kebomas Gresik, Jawa Timur, usai disuntik vaksin Covid-19. Kemudian, terdapat juga soal vaksin tersebut dapat membesarkan alat kelamin.

Karena itu Polri menyatakan pihaknya melakukan pengawalan terhadap proses vaksinasi Covid-19 dalam skala nasional. Proses tersebut dilakukan dari proses distribusi sampai pelaksanaan.

Terpisah, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Drs Rusdi Hartono M.Si menyatakan, pengamanan itu dilakukan sejak distribusi di provinsi hingga ke tingkat paling bawah. Hal itu dilakukan bersama dengan TNI.

"Kami amankan, dari Bio Farma ke provinsi kami amankan, provinsi ke kabupaten/ kota bahkan sampai pelaksanaan vaksin. Polri laksanakan pengamanan bersama rekan-rekan TNI," tegas Brigjen Pol Rusdi.

Karo Penmas menambahkan, sejak awal, polisi telah melakukan pengamanan Sinovac, vaksin Covid-19 asal China setelah didatangkan ke Indonesia. "Polri terlibat pengamanan program vaksinasi nasional. Polri instansi terkait amankan sejak vaksin datang di Bandara Soetta kemudian bergerak ke Bio Farma," tutur Brigjen Pol Rusdi.

Polri sendiri menerjunkan 83.566 personel untuk melakukan pengawalan dan penjagaan proses distribusi vaksin Covid-19 tersebut. "Amankan program vaksinasi nasional. Polri libatkan 83.566 personel," tutup Brigjen Pol Rusdi. 

Sementara itu, Polres Gresik melaksanakan jumpa pers terkait berita hoaks tentang Mayor Inf Sugeng Riyadi (Kasdim 0817 Gresik) dan Alm Mayor Kav Gatot Supriono (Danramil Kebomas) bertempat  di Halaman Mako Polres Gresik, Rabu ( 20/1).

Acara ini dihadiri Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs Slamet Hadi Supraptoyo, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Kapendam V/Brawijaya Kolonel Inf Imam, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto SH SIK M.M, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Taufik Ismail S.Sos, dan juga Kadinkes Kabupaten Gresik Saifudin Ghozali.

Wakapolda Jatim dalam acara ini menyampaikan bahwa jajaran cyber crime polda dan Polres Gresik telah berhasil mengamankan seorang tersangka berinisal TS, Lk, 44 Th, WNI yang diduga melakukan pelanggaran UU RI Nomor 19 Tahun 2016 pasal 45A ayat 1, jo pasal 28 Ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2008.

Wakapolda Jatim menyatakan, giat vaksisnasi ini merupakan bagian ikhtiar bagi bangsa Indonesia agar segera terhindar dan terbebas dari pandemi Covid 19. Wakapolda sendiri adalah orang kedua yang mendapatkan Vaksin dan kondisinya baik-baik saja.

Sementara Kapolres Gresik  mengimbau masyarakat jangan mudah menyebarkan berita bohong karena bisa di jerat dengan UU ITE . Masyarakat diminta Jangan mudah percaya informasi di media sosial. Disaring dulu sebelum di-sharing.(001)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda