Opini post authorBob 10 April 2020

Kolesterol: Faktor Penyebab, Proses Terjadi, Proses Peningkatan dan Cara Pencegahannya

Photo of Kolesterol: Faktor Penyebab, Proses Terjadi, Proses Peningkatan dan Cara Pencegahannya Desi Padupu, Mahasiswi Angkatan 2017 Program Studi Kimia FMIPA Universitas Tanjungpura

Oleh:

Desi Padupu, Mahasiswi Program Studi Kimia FMIPA Universitas Tanjungpura

 

Salah satu penyebab munculnya penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah lemak kolesterol yang menumpuk di pembuluh darah. Hasil penelitian Maryati pada tahun 2017 yang membahas hubungan antara kadar kolesterol dengan tekanan darah penderita hipertensi menyebutkan bahwa kolesterol tinggi dalam darah berhubungan dengan tekanan darah tinggi, hubungan tersebut ditunjukkan pada penyempitan dan kakunya dinding pembuluh darah akibat dari penumpukan kolesterol pada pembuluh darah, masalah tersebut dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.Tingginya kadar kolesterol di dalam darah merupakan permasalahan yang serius karena merupakan salah satu faktor resiko dari berbagai macam penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes mellitus (Yoeantafara, 2017).

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, kadar kolestrol dalam darah dan tubuh sangat penting untuk diperhatikan dan dijaga agar kolesterol tersebut tidak mengancam pembuluh darah dan kesehatan kita. Topik yang akan dibahas dalam tulisan ini diantaranya adalah definisi dan fungsi kolesterol, pengaruh pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya kolesterol, proses terjadinya kolesterol dan peningkatannya, serta cara pencegahannya.

Kolesterol merupakan zat lemak yang dibuat dalam hati dan hasil lemak jenuh dalam makanan. Menurut Listiyana dalam artikel Jurnal Kesehatan Masyarakat (2013), Kolesterol merupakan zat alamiah dengan sifat fisik berupa lemak tetapi memiliki rumus steroida.

Kolesterol berfungsi untuk membangun dinding dalam membran sel tubuh, bahan pembangun esensial bagi tubuh untuk sintesis zat-zat penting seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf. Selain itu, kolestrol juga berperanpenting dalam memproduksi begitu pula hormon kelamin (seks), anak ginjal, vitamin D,asam empedu, dan berperan penting dalam menjalankan fungsi saraf dan otak.

Pengaruh pola konsumsi makanan yang berlebihan merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya kolesterol dalam darah.Kolesterol secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani seperti daging ayam, usus ayam, telur ayam, burung dara, telur puyuh, daging bebek, telur bebek, daging kambing, daging sapi, sosis daging, babat, ampela, paru, hati, bakso sapi, gajih sapi, susu sapi, ikan air tawar, kepiting, udang, kerang, belut, cumi-cumi (Listiyana, 2013). Hasil penelitian Listiyana menunjukkan bahwa faktor lainnya yang mempengaruhi meningkatnya kadar kolestrol dalam darah adalah obesitas (kegemukan) sentral, merokok dan kurangnya aktivitas olah raga.

Menurutnya, jika kadar kolesterol darah tidak dijaga melalui pola hidup yang sehat dan mengatur pola makan yang baik maka akan terjadi peningkatan kadar kolesterol darah yang disebut hiperkolesterolemia, suatu keadaan dimana kadar kolesterol tinggi dalam darah.

Hasil wawancara dalam penelitiannya yang menggunakan food frequency semi quantitative pada 81 responden berdasarkan batas konsumsi kolesterol per hari menunjukkan bahwa sebanyak 55,6% (45 orang) responden memiliki pola makan tinggi kolesterol, sedangkan 44,4% (36 orang) responden yang memiliki pola makan dalam kategori baik. Keadaan tersebut disebabkan karena pola makan dan pemilihan makanan responden yang kurang tepat dan kurang sehat seperti makanan siap saji dan sering mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol serta kurangnya aktivitas fisik sehari-hari yang dapat menyebabkanpenimbunan lemak tubuh penyebab risikopenyakit degeneratif.

Lemak yang yang terkandung didalam darah terdiri atas kolesterol, trigliserida fosfolipid dan asam lemak bebas. Kolesterol yang terkandung didalam darah hanya beberapa atau bahkan hanya seperempat yang berasal dari sari makanan yang diserap oleh saluran pencernaan. Sedangkan sisanya adalah hasil produksi oleh tubuh melalui sel-sel hati. Lemak yang terdapat dalam makanan akan dicerna didalam usus  dan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Usus akan menyerap keempat unsur lemak tersebut dan masuk kedalam darah, sementara kolesterol dan unsur lemak lainnya tidak larut dalam darah. Agar dapat masuk dalam aliran darah unsur lemak tersebut diberikan protein sebagai syarat untuk membentuk senyawa yang larut atau disebut lipoprotein.

Lipoprotein akan mengangkut lemak dan menuju ke hati atau sering disebut kilomikron. Kilomikron adalah lipoprotein yang terbentuk dari sel usus. Didalam hati, ikatan lemak tersebut akan diuraikan sehingga akan membentuk kembali empat unsur lemak. Kemudian, asam lemak yang sudah terbentuk akan digunakan sebagai sumber energi bila jumlah asam lemaknya berlebih akan disimpan didalam jaringan lemak atau adiposa. Dan akan digunakan sewaktu-waktu tubuh memerlukan energi.

Bila asupan kolseterol tidak mencukupi, maka sel hati yang akan memproduksinya. Dari sel hati kolesterol akan diangkut oleh lipoprotein. Jika kelebihan kolesterol maka akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang sering sebut juga HDL untuk kemudian dibawa ke hati, yang akan diuraikan dan dibuang kedalam kantung empedu. HDL (high density lipoprotein) merupakan kolesterol yang bermanfaat didalam tubuh yang berfungsi mengangkut kolesterol jahat atau LDL didalam jaringan perifer ke hepar, HDL akan membersihkan lemak-lemak yang menempel dipembuluh darah dan dikeluarkan melalui saluran empedu. LDL (low density lipoprotein) merupakan kolesterol jahat yang akan menyebabkan terjadinya pembetukan zat yang keras atau plakat kolesterol. Bila seiring berjalannya waktu dapat menempel didalam dinding arteri dan terjadi penyempitan arteri (Yovina, 2012).

Menjaga kadar kolestrol adalah suatu keharusan, agar tubuh kita tetap sehat dan terhindar dari beberapa penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes mellitus. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menjaga kadar kolestrol agar tidak berlebihan diantaranya adalah menjaga pola makan yang berlebihan, rajin makan sayur dan buah, serta rajin berolahraga.

Menurut Listiyana (2013), olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang melibatkan otot-otot besar tubuh seperti paha, lengan atas serta pinggul, seperti senam aerobik, jalan kaki, berenang, jogging atau bersepeda. Menurutnya, manfaat olahraga yang teratur dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol, memperbaiki fungsi paru dan pemberian oksigen ke miokard, menurunkan berat badan sehingga lemak tubuh yang berlebihan berkurang bersama-sama dengan menurunkan LDL kolesterol, membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesegaran jasmani.Satu diantara buah yang direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolestrol adalah Buah Melinjo.

Penelitian Sagith dan kawan-kawannya yang berjudul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Melinjo (Gnetum gnemon) Terhadap Kadar Kolesterol LDL Pada Tikus Galur Wistar (Rattus norvegicus) Model Hiperkolesterolemia” tahun 2018 menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak biji melinjo dapat menurunkan kadar kolesterol LDL serum pada tikus yang diinduksi diet tinggi lemak pada dosis 2000 mg/kgbb/hari. Tikus pada penelitian tersebut menjadi objek penelitiannya. Pada kasus yang sama pemberian ekstrakBuah Melinjo tersebut juga memiliki fungsi yang sama jika diterapkan pada manusia.

Semoga tulisan Esai tentang definisi dan fungsi kolestrol, pengaruh pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya kolestrol, proses terjadinya kolestrol dan peningkatannya, serta cara pencegahannya ini dapat menjadi pengetahuan kita bersama dan memberikan manfaat positif bagi yang membacanya.

Salam hangat dan jaga kesehatan kita di tengah wabah Pandemi COVID-19 ini, tetap dirumah aja ya.

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda