Opini post authorKiwi 10 Mei 2025

Catatan Rosadi Jamani di HUT ke-11 Suara Pemred

Photo of Catatan Rosadi Jamani di HUT ke-11 Suara Pemred

Hari ini saya berkesempatan menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-11 Suara Pemred. Sebuah momentum yang tidak hanya layak dirayakan, tetapi juga direnungkan. Di tengah arus deras disrupsi media, di mana banyak surat kabar dan majalah cetak satu per satu tumbang atau bertransformasi ke format digital, Suara Pemred tetap tegak berdiri.

Saya kagum dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Ketika Koran SINDO, Harian Republika, Tabloid Nova, Majalah Bobo Junior, Suara Pembaruan, Koran Tempo, Indopos, Tabloid Bintang, Cek & Ricek, hingga Tabloid Bola memilih mundur dari panggung cetak, Suara Pemred justru tampil sebagai penjaga bara api jurnalisme cetak yang semakin langka.

Di Kalimantan Barat pun kita menyaksikan bagaimana Harian Equator (kemudian Rakyat Kalbar), Borneo Tribune, hingga Kapuas Post harus menutup lembar terakhir mereka. Ini bukti bahwa badai digitalisasi benar-benar mengguncang industri pers cetak nasional maupun daerah.

Namun, Suara Pemred seperti perahu tangguh yang tak tenggelam meski dihantam gelombang. Tetap bersuara, tetap mencerdaskan, tetap hadir dalam bentuk nyata: kertas dan tinta. Di tengah banjirnya informasi instan di media sosial, Suara Pemred hadir dengan kedalaman, ketajaman, dan keteguhan.

Ini tidak mungkin terjadi tanpa nahkoda yang berani dan awak kapal yang berdedikasi. Kepada para pemimpin redaksi, wartawan, editor, hingga seluruh tim di balik Suara Pemred, saya ucapkan selamat dan terima kasih. Anda semua telah membuktikan bahwa integritas dan idealisme jurnalistik belum punah.

Semoga Suara Pemred terus menjadi suara yang jernih di tengah kebisingan zaman. Selamat ulang tahun ke-11. Tetaplah menjadi suara yang memimpin.

Keywords

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda