Opini post authorBob 12 Agustus 2022

Hikmah Memperingati Tahun Baru Islam 1444 Hijriah

Photo of Hikmah Memperingati Tahun Baru Islam 1444 Hijriah Hikmah Memperingati Tahun Baru Islam 1444 Hijriah

Tahun Baru Islam masih hangat terasa. Umat Islam akan merayakan tahun barunya. Yaitu tahun baru Islam, Tahun ini diadakan dalam rangka memperingati hari besar kaum muslim.

Hari di mana umat Islam berbondong-bondong untuk melaksanakan tahun baru tersebut, yang jatuh pada tanggal 01 Muharram 1443 H/10 Agustus 2021 M.

Tahun baru Islam yang biasa dilaksanakan, mulai dari adat ritual hingga petasan kembang api. Salah satunya di daerah Jawa, ada perayaan tahun baru dikenal dengan Asyuro.

Tahun baru Islam atau yang dikenal dengan Tahun Hijriah. Terdapat peringan Hari Asyuro. Hari Asyuro adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam Kalender Hijriyah.

Sedangkan asyura sendiri berarti kesepuluh. Hari ini menjadi terkenal karena bagi kalangan Syi'ah dan sebagian Sufi merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Islam Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (Wikipedia).

Dalam masyarakat Indonesia, hari ini diadakan dengan kirab atau mubeng. Pada penyelenggaraan hari raya tersebut, pada mass Pandemi tahun baru mungkin dilaksanakan di rumah saja, namun terdapat hikmah dalam memperingati Tahun Baru Islam atau Hijriah, yaitu Pertama, Mengenal Tahun Baru Hijriah, Tahun baru Hijriah diadakan setahun sekali setelah bulan Dzulhijjah berakhir.

Tahun baru Islam memperkenalkan tahun Hijriah yang juga sama dengan tahun baru Masehi, hanya bedanya jika tahun baru Masehi diadakan pada tanggal 1 Januari di seluruh dunia. Sedangkan, tahun baru Islam dilaksanakan pada tanggal 01 Muharram.

Tahun baru masehi diadakan oleh semua penduduk yang ada di belahan dunia. Dari mulai pukul 00 atau jam 12 malam menandakan tahun baru.

Sementara tahun baru Hijriah diadakan oleh umat Islam; Kedua, Mencari Keberkahan, Pada tradisi masyarakat Jawa. Tahun baru Islam diadakan bertepatan dengan tanggal 01 Muharram dalam bulan Hijriah.

Selain itu, dalam tradisi ini juga ada mubeng. mubeng beteng atau mengelilingi benteng keraton. Dalam kirab satu Suro, orang-orang berdesak-desakan dan berebut kotoran kebo bule. Kotoran kebo bule dianggap dapat membawa berkah dan keselamatan (Indonesia Kaya).

Ketiga, Mendapat Pahala, Tahun baru Islam yang diadakan setahun sekali ini, pastilah mendapat satu pahala.

Tahun baru memberikan keberkahan, tidak hanya itu tahun baru memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi umat Islam. Ritual atau tradisi ini dipercaya bisa memohon perlindungan dari marah bahaya dan dijauhkan dari bala'.

Sehingga, perlu dilaksanakan dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang positif; Keempat, Mengisi Kegiatan Positif, Tahun baru dapat diisi dengan kegiatan yang positif. Seperti baca doa, tahlilan dan sebagainya.

Banyak manusia mengadakan tahun baru dengan kegiatan yang negatif, salah satunya berkumpul minum minuman miras, narkoba dan lain-lain.

Tidak heran besok paginya mereka teler akibat berlebihan. Di samping itu ada pun yang mengisi kegiatan yang positif, misalnya pada tahun baru masehi, biasanya bakar-bakar jagung, makan-makan, dan masih banyak lagi; dan yang Kelima, Melestarikan Budaya Pawai Taaruf, Arti pawai taaruf adalah pawai perkenalan. Arti lainnya dari pawai taaruf adalah pawai peragaan.

Dalam pawai taaruf mencari peserta untuk mengadakan pawai dengan membawa obor keliling kampung. Yakni golongan anak-anak, remaja hingga orang tua. Untuk melestarikan budaya tersebut. Pawai Taaruf dilaksanakan dalam rangka memohon Perlindungan kepada Allah dan meminta keselamatan dan keberkahan.

Pada masyarakat di kota juga sudah ikut-ikutan mengadakan Pawai Taaruf. Pada masa Pandemi seperti sekarang ini, pawai taaruf sepertinya sudah dapat digelar. Akan tetapi, sebelum itu, pawai yang diadakan dari Masjid di setiap kota.

Yaitu ada pengurus masjid, setiap peserta pawai taaruf diwajibkan membuat kostum atau seragam. Sebab pada pawai ini terdapat beberapa kelompok. Sehingga, masing-masing ada ciri khas. Mereka biasa membawa manggar, kereta hias, obor dan sebagainya. Selamat Tahun Baru Hijriah 1444 H. (*)

Keywords

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda