Opini post authorBob 23 September 2020

Menuju Pertanian Modern untuk Indonesia Maju 

Photo of Menuju Pertanian Modern untuk Indonesia Maju  Ulfa Mardiyah Fungsional Statistisi Ahli Pertama BPS Provinsi Kalbar

Setiap tanggal 24 September telah diperingati sebagai hari Tani Nasional.Momentum ini kiranya harus mendapatkan perhatian khusus dan harus disikapi dengan hal-hal yang positif oleh semua insan pertanian untuk kemajuan pertanian di Indonesia.

Mengingat bahwa sektor pertanian saat ini menjadi garda terdepan disaat masa krisis ekonomi akibat pandemi covid-19 karena menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Sehingga pertanian juga sedang menjadi prioritas untuk ditingkatkan produktivitasnya.

Di Kalimantan Barat, sektor pertanian dari sisi produksi merupakan sektor yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada triwulan II 2020 , kontribusi Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Barat sebesar 20,80 persen dengan Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian (y-on-y) yang positif, yaitu sebesar 2,84 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian mampu bertahan di tengah pandemic covid-19 dan tetap menjadi sektor andalan di wilayah Kalimantan Barat.

Menjadi salah satu sektor andalan tentunya tidaklah mudah, segala hambatan dan tantangan telah dihadapi oleh para petani.Selama ini, yang menjadi permasalahan bagi petani adalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.BPS mencatat pada bulan Agustus, penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu yang lalu di sektor pertanian sebesar 146,19 ribu jiwa.

Latar belakang pendidikan yang mendominasi petani yaitu tingkat SD kebawah sebesar 83,81 persen, sedangkan sisanya berpendidikan tingkat, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa peran pemerintah sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas SDMpertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik khususnya bagi generasi muda atau millennial.

Generasi millennial merupakan sasaran pemerintah untuk menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan. Karena mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan pertanian.

Apalagi pada era revolusi industri 4.0 dan kemajuan teknologi ini menjadi tantangan baru bagi para petani menuju era pertanian 4.0yang diharapkan mampu menjadikan teknologi sebagai sarana yang memudahkan petani atau disebut juga dengan Pertanian Modern.

Di masa sekarang ini, generasi muda sangat tertarik dengan pekerjaan yang berbau teknologi.Karena mereka sudah dimanjakan dengan kehadiran teknologi-teknologi yang membantu pekerjan menjadi lebih mudah dan cepat selesai.

Sehingga dengan adanyapertanian modern dan penerapan mekanisasi pertaniantersebut, menjadi langkah awal untukmenarik minat kaum milenial untuk bergelut di sektor pertanian.

Namun pertanian modern tidak hanya didukung oleh SDM yang berkualitas, melainkan juga menentukan bibit yang berkualitas tinggi, pemberian pupuk yang teratur, kondisi lahan yang baik, waktu yang tepat untuk mulai menanam, hasil pertanian yang berkualitas serta mekanisasi yang berteknologi tinggi.

Faktor-faktor tersebut termasuk sistem manajemen pertanian yang baik dan sempurna, sehingga hal tersebut menjadi bagian yang sangat penting dari pertanian modern.

Perlu adanya tahapan-tahapan untuk menerapkan sistem manajemen tersebut.Tahapan ini tidak terlepas oleh peran pemerintah yang telah membuat regulasi dan kebijakan di bidang pertanian. Salah satu peran nyata pemerintah dalam mendorong sektor pertanian adalah dengan adanya Penyuluh Pertanian  Lapangan (PPL).

Penyuluh bertugas memberikan dorongan kepada petani untuk berinovasi atau mengubah cara berpikir tradisonal menjadi lebih modern, cara kerja yang sesuai dengan perkembangan zaman, yaitu perkembangan teknologi pertanian yang lebih maju. Hal ini merupakan contoh kongret untuk meningkatkan kualitas SDM petani, apalagi jika penyuluhan tersebut juga diikuti oleh generasi muda, maka sasaran pemerintan untuk menarik perhatian kaum milenial telah berhasil dan pertanian modern perlahan mulai terealisasi.

Pertanian modern merupakan upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung Pangan Dunia dengan target realisasi pada tahun 2045.

Dengan adanya sistem pertanian modern yang memanfaatkan teknologi, perkerjaan petani menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.Sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani dan memberikan keuntungan yang berlipat.Dengan begitu kesejahteraan petani juga meningkat.

Untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani, BPS mengeluarkan data Indeks Nilai Tukar Petani (NTP). Pada bulan Agustus 2020, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Barat mencapai 106,86 poin naik 2,60 persen dibanding NTP bulan Juli 2020 sebesar 104,15 poin.

Angka tersebut menunjukkan bahwa pada bulan Agustus dan Juli, petani Kalbar mengalami surplus, dimana harga komoditas pertanian naik lebih besar daripada kenaikan harga barang/jasa konsumsi dan biaya produksinya.Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan petani meningkat.

Padahal saat ini, pertanian modern belum diterapkan oleh seluruh petani di Kalbar, hanya beberapa wilayah saja yang sudah menggunakannya, itupun masih digunakan sebagai kawasan percontoh pertanian modern.

Namun kesejahteraan di akhir-akhir bulan ini tetap meningkat.Bagaimana jika pertanian modern sudah diterapkan di seluruh wilayah? Maka hasil produksi akan meningkat dan produktivitas akan lebih baik.

Harapannya, semoga petani di Indonesia khususnya di Kalbar bisa menjadi lebih mandiri dan mampu berdaya saing sehingga meningkatan kesejahteraan petani dan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.Dengan pertanian modern, Indonesia maju.(&)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda