Oleh: Sukhma Kusuma Dewi (Akademisi Politeknik Negeri Pontianak)
I Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil atau VCO) merupakan produk olahan asli Indonesia yang terbuat dari daging kelapa segar yang diolah pada suhu rendah atau tanpa melalui pemanasan, sehingga kandungan yang penting dalam minyak tetap dapat dipertahankan.
Kandungan antioksidan di dalam VCO sangat tinggi seperti tokoferol yang berfungsi untuk mencegah penuaan dini dan menjaga vitalitas tubuh.
Di samping itu VCO pun efektif dan aman digunakan sebagai moisturizer pada kulit sehingga dapat meningkatkan hidratasi kulit dan ketersediaan VCO yang melimpah di Indonesia membuatnya berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pembawa sediaan obat, diantaranya sebagai peningkat penetrasi dan emollient. VCO juga memiliki sejumlah sifat fisik yang menguntungkan.
Di antaranya, memiliki kestabilan secara kimia, bisa disimpan dalam jangka panjang dan tidak cepat tengik, serta tahan terhadap panas. Komponen utama dari VCO adalah asam lemak jenuh dan memiliki ikatan ganda dalam jumlah kecil, VCO relatif tahan terhadap panas, cahaya dan oksigen.
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar nabati terbarukan yang dapat diproduksi dari minyak nabati dan lemak hewani. Pembuatan biodiesel menggunakan metode transesterifikasi adalah reaksi antara minyak nabati atau lemak hewani bereaksi dengan methanol dengan bantuan katalis yang menghasilkan metil ester.
Metode ini dapat menggunakan katalis asam maupun basa dengan syarat minyak nabati atau lemak hewani yang digunakan mengandung Free Fatty Acid (FFA) kurang dari 2%.
Metode transesterifikasi lebih umum digunakan dalam pembuatan biodiesel karena mampu menghasilkan yield yang tinggi, sehingga dalam penelitian ini pun akan digunakan metode tersebut. Langkah-langkah pembuatan biodiesel menggunakan metode transesterifikasi terdiri dari (1) Penyiapan minyak nabati, methanol dan katalis; (2) Proses transesterifikasi; (3) Pemisahan; (4) Pencucian dan (5) Pengeringan.
Pada tahun 2021 penulis bersama tim melakukan penelitian tentang pembuatan biodiesel menggunakan bahan baku minyak kelapa murni dengan metode transesterifikasi. Hasil menunjukkan bahwa besar yield bisa mencapai 86% dalam pembuatan biodiesel menggunakan minyak kelapa murni.
Nilai kalor tertinggi yang dihasilkan adalah 10.189,85 cal/gram yang itu berarti bahan bakar tersebut mampu menghasilkan energi sebesar tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa minyak kelapa murni mampu untuk menjadi bahan baku dalam pembuatan biodiesel.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang minyak kelapa murni ini sebagai bahan bakar biodiesel supaya didapatkan yield yang lebih tinggi dan nilai kalor yang optimal. Mengingat Indonesia ini merupakan penghasil minyak kelapa murni yang besar, maka bisa dijadikan pengganti minyak kelapa sawit ke depannya. Hal ini sangat menguntungkan bagi Indonesia sesuai mandatori Pemerintah untuk beralih ke B50.(*)