Opini post authorBob 29 Oktober 2020

Sumpah Pemuda, Peran Pemuda dalam Memajukan Negara  

Photo of Sumpah Pemuda, Peran Pemuda dalam Memajukan Negara   Ulfa Mardiyah, Fungsional Statistisi Ahli Pertama, BPS Provinsi Kalbar

“Beri Aku 1000 Orang Tua, Niscaya akan Ku Cabut Semeru dari Akarnya. Beri Aku 10 Pemuda Niscaya akan Ku Guncangkan Dunia.” Kalimat diatas merupakan kutipan dari Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Kutipan tersebut mengandung arti bahwa peran pemuda sangatlah penting untuk suatu negara. Pemuda merupakan salah satu pemegang utama keberhasilan pembangunan negara.

Pada momentun Hari Sumpah Pemuda ini, 28 Oktober 2020, hendaknya generasi muda terus mengobarkan semangatnya dalam berkarya dan berinovasi. Tentunya berkarya dalam hal yang positif dan bermanfaat serta tetap menjaga identitas negara kita yang berasaskan Pancasila.

Dalam berkarya tentunya banyak tantangan yang dihadapi generasi muda masa kini. Tantangan pemuda di masa penjajahan dan di masa kini jelas sangat berbeda. Namun tujuannya tetap sama, memperjuangkan kemakmuran bangsa dan negara.

Tantangan pemuda saat masa penjajahan yaitu harus berhasil mengusir penjajah. Peran pemuda saat itu, yaitu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui ide dan gagasan mereka. Sehigga lahirnya gerakan pemuda yang menjadi titik awal semangat para pemuda untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sedangkan tantangan yang harus dihadapi para pemuda dimasa sekarang ini bervariasi. Mulai dari daya saing kerja yang ketat hingga kemajuan teknologi yang semakin canggih. Sehingga generasi muda sekarang ini diharapkan untuk terus menggali potensi yang dimiliki sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.

Dengan begitu, generasi muda sudah mulai fokus untuk mempersiapkan pekerjaan yang sesuai dengan passion mereka.

Namun perlu proses dan usaha untuk mempersiapkan itu semua, karena untuk mencapai kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi di era pandemi ini yang semua kegiatan perlu dibatasi. Sehingga butuh upaya yang extra untuk tetap menjadi pemuda yang produktif dan terus berkarya.

Namun pada masa pandemi seperti ini, peran generasi muda sangat diperlukan, khususnya untuk mengedukasi lingkungan masyarakat sekitar agar tetap patuh menjaga protokol kesehatan dalam upaya memutuskan mata rantai Covid-19. Misalnya, para pemuda dapat memberikan contoh ketika keluar rumah harus memakai masker dan ketika ada tetangga yang keluar rumah tidak memakai masker bisa mengingatkan. Hal yang terlihat sangat sepele memang, namun dapat berpengaruh besar terhadap kesejahteraan rakyat.

Selain itu, ada beberapa tugas yang harus di lakukan para generasi muda dalam proses meningkatkan potensi diri untuk menuju negara yang maju. Melansir di webpage kejarmimpi.id, berikut hal yang menjadi peran pemuda dimasa kini:

Pertama, Meningkatkan Literasi. Membaca literasi atau buku setiap hari bisa menambah wawasan dan merangsang kemampuan verbal serta kreativitas.

Menurut BPS, kualitas pendidikan disuatu daerah salah satunya dapat diukur dari angka melek huruf. Angka melek huruf adalah angka yang menggambarkan persentase penduduk kelompok umur 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya. Angka melek huruf di Kalimantan Barat Tahun 2019 sebesar 93,21 persen.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa hampir seluruh masyarakat Kalimantan Barat yang berusia 15 tahun keatas dapat membaca dan menulis huruf latin atau lainnya. Dengan begitu masyarakat Kalimantan Barat dapat meningkatkan literasi untuk menambah wawasan, sehingga mampu untuk lolos dari daya saing kerja yang ketat.

Kedua, Terbuka dalam menerima berbagai pemikiran dan pengalaman baru. Bergabung dengan organisasi maupun komunitas sosial dapat membiasakan diri untuk menerima perbedaan pendapat, lebih peka terhadap lingkungan dan aktif dalam diskusi. Dalam hal ini juga bisa belajar berdemokrasi.

Indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi adalah Indeks Demokrasi (ID). ID Kalimantan Barat 2019 mencapai angka 77,66 dalam skala 0 sampai 100. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat demokrasi Kalimantan Barat Tahun 2019 berada pada kategori sedang sama halnya dengan tingkat demokrasi Indonesia. (Berita Resmi Statistik BPS Kalimantan Barat)

Ketiga, Berkontribusi memajukan Indonesia dengan menjadi relawan. Ikut serta menjadi relawan dalam kegiatan sosial yang ada di daerah sekitar yang sesuai dengan minat. Mulai dari mengajar anak-anak kurang mampu, menjadi pendamping untuk orang dengan masalah kejiwaan, hingga aksi sapu pantai.

Menurut BPS, masih terdapat penduduk yang berusia 7 sampai dengan 24 tahun yang tidak/belum pernah sekolah dengan persentase sebesar 0,89 persen dan tidak bersekolah lagi dengan persentase sebesar 29,25 persen.

Hal ini ada dua kemungkinan untuk dua masalah diatas, antara ada penduduk yang belum masuk sekolah dasar dan memilih tidak sekolah dengan beraragam alasan, mulai dari alasan jarak tempat tinggal dan sekolah yang jauh hingga orang tua yang tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.

Angka ini seharusnya bisa diminimalisir apabila generasi muda yang ada di daerah tersebut bersatu menjadi relawan untuk mengajarkan anak-anak yang kurang mampu agar mereka tetap mendapatkan pendidikan yang baik.

Keempat, Mendukung produk lokal Indonesia. Membeli dan menggunakan produk lokal sebagai bentuk dukungan untuk usaha kecil menengah (UKM).

Hasil dari Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) yang dilaksanakan oleh BPS, jumlah Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha Menengah Besar (UMB) di Kalimantan Barat sebesar 297,2 ribu usaha, dengan jumlah UMK sebesar 292,71 ribu dan jumlah UMB sebesar 4,54 ribu. Dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa UMK telah mendominasi usaha di wilayah Kalbar.

Sektor yang mendominasi usaha di Kalbar yaitu sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor. Sehingga kita di anjurkan untuk mendukung UKM dengan cara membeli dan menggunakan produk yang dihasilkan dari usaha tersebut untuk mendorong perekonomian yang lebih maju di Kalimantan Barat.

Kelima atau yang terakhir yaitu Menjadi pengguna Internet dan media sosial yang baik. Menurut Data Susenas Maret 2019, bahwa sebesar 38,38 persen penduduk Kalbar berumur 5 tahun ke atas yang mengakses Internet (Termasuk Facebook, Twitter, BBM, WhatsApp) dalam 3 bulan terakhir. Hal ini berarti kurang dari setengah penduduk Kalbar berumur 5 tahun keatas sudah aktif mengakses internet dan bersosial media di dunia maya.

Sebagai generasi penerus, kita harus bijak dalam memanfaatkan media sosial, mulai dari membuat konten, menyebarkan hingga menanggapi konten yang diterima. Serta dapat memanfaatkan media sosial dan internet untuk berkarya atau tukar pikiran maupun informasi positif.

Apabila generasi muda mengaplikasikan tugas-tugas diatas maka peran pemuda sebagai salah satu pemegang utama pembangunan perekonomian negara dapat terealisasikan. Sehingga dapat membangun negara Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera rakyatnya. Sumpah Pemuda, Bersatu dan Bangkit. (*)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda