Ponticity post authorKiwi 02 Agustus 2020

Polemik Gas Melon di Kalbar, Pengamat: Cabut Subsidi Elpiji 3Kg Karena tidak Tepat Sasaran

Photo of Polemik Gas Melon di Kalbar, Pengamat: Cabut Subsidi Elpiji 3Kg Karena tidak Tepat Sasaran
Tambahkan 149.160 Tabung

Permintaan Gas Elpiji 3 Kg di Kalbar tinggi jelang dan pasca Hari Raya Iduladha 2020. Untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi di Kalbar. Pertamina melakukan penambahan stok Elpiji 3 Kg sebanyak 149.160 tabung yang disalurkan secara bertahap mulai dari 30 Juli hingga 5 Agustus 2020.

Penambahan cadangan stok Elpiji 3 Kg. Ini mengau pada rata-rata konsumsi harian bulan Juli 2020 meningkat sebanyak 5,7 % atau 133.966 tabung per hari dari rata-rata konsumsi harian 126.769 tabung per hari.

Pada bulan Agustus. Diprediksi bahwa konsumsi Elpiji 3 Kg di Kalimantan Barat meningkat sebanyak 3.6 persen dari rata-rata harian normal atau sebanyak 127.025 tabung per hari menjadi 131.574 tabung per hari.

Roberth M.V. Dumatubun Region Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan menjelaskan bahwa Pertamina tentu berkomitmen untuk dapat memenuhi kebutuhan akan Elpiji subsidi di tengah masyarakat. Namun hal ini harus didukung juga oleh masyarakat.

“ Kami berharap bahwa penggunaan akan ELPIJI subsidi ini benar-benar bagi mereka yang berhak. Bagi mereka yang mampu. Segeralah beralih ke ELPIJI nonsubsidi. Yaitu produk Bright Gas dengan varian 220 gram, 5.5 kg, dan 12 kg,” kata Roberth.

Pertamina menyalurkan Elpiji 3 Kg melalui lembaga penyalur resmi yaitu pangkalan-pangkalan. Untuk mencegah adanya masyarakat yang membeli tidak sesuai peruntukannya apalagi cenderung ke panic buying. Pertamina telah melakukan sistem pembelian satu tabung/KK.

Lebih lanjut Roberth menambahkan, untuk mencegah adanya penjualan Elpiji di atas HET di tingkat pengecer, ia mengimbau untuk membeli Elpiji di pangkalan resmi. Di mana di Kalimantan Barat, pangkalan PSO sebanyak 2.767 pangkalan.

“Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam pengawasan distribusi ELPIJI. Untuk meningkatkan pelayanan dari Pertamina. Masyarakat dapat melaporkan ke Call Centre 135 dan ke email [email protected],” tuturnya.

Cabut subsidi Elpiji 3 Kg

Pengamat Migas Kalbar, Deni Purwanto, sangat mendukung rencana kebijakan itu sudah tepat, yaitu mencabut subsidi Gas Elpiji 3 KG. Sebab di lapangan kasus peyalahgunaan gas subsidi yang diperuntukan untuk warga miskin akan tetap terus terjadi, jika tidak ada kebijakan tegas.

Menurut dia, dari hasil investigasi yang didapat dilapangan, di kota dan kabupaten di Kalbar, serta data dan wawancara berbagai sumber bahwa kontrol untuk pengawasan gas elpiji 3kg hanya untuk orang miskin tidak jelas.

Sehingga, lanjutnya, marak terjadi penyelewengan termasuk banyak terjadi persoalan, mulai dari siapapun boleh membeli, terjadi kelangkaan, harga subsidi tak berlaku atau tidak terkontrol, penjualan diluar wilayah, serta menjamurnya penjual eceran dan masih banyakpersoalan lainnya.

"Rencana non subsidi elpiji 3 kg dengan harga 30 hingga 35 ribu rupiah pertabung bisa diterima masyarakat. Selain harganya masih terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah, berat dan bentuk gas 3 kg mudah dibawa. Beda dengan gas elpiji non subsidi 5 kg yang harganya tidak terjangkau dan susah dibawa ibu rumah tangga atau pekerja rumah tangga," ungkap Deni.

Menurut Deni, jika subsidi 3kg tetap diterapkan, Pertama yang sangat dirugikan dalam hal ini adalah orang yang berhak menerima subsidi yaitu orang miskin yang justru sulit mendapatkannya. Jika dapat pun, lanjut dia, harganya bisa Rp25-30 ribu bahkan hingga Rp40-60 ribu per tabung jika makin ke pelosok atau ke daerah pedalaman.

"Pemerintah atau negara kita yang terus rugi akibat telah mensubsidi 50 persen setiap tabung. Bayangkan berapa besar kerugian itu. Yang diuntungkan yaitu pemakai yang tidak berhak, bisa orang mampu, restoran, pedagang, pegawai kantoran, PNS, pangkalan nakal, agen elpiji nakal," kata Deni.

Deni juga menyayangkan sikap penolakan DPR RI dalam rapat kerja dengan kementerian SDM.

"Saya berharap anggota dewan pusat lebih sering turun ke masyarakat. Biar tahu keadaan sebenarnya. Agar tidak salah mengambil keputusan. Jangan bicara demi masyarakat miskin tapi masyarakat miskin yang dibela tetap saja tidak mendapatkan hak haknya. Dan justru pihak lain yang mendapatkan keuntungan dari subsidi tersebut," paparnya

Deni juga meminta Pemerintah dan DPR RI juga DPD RI segera membuat sistem yang jitu, agar subsidi gas Elpiji 3kg bisa diterima oleh masyarakat yang benar benar miskin.

"Caranya bisa bekerjasama dengan dinas sosial di masing-masing daerah kota dan kabupaten," tuturnya.

Halaman Selanjutnya

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda