Ponticity post authorelgiants 04 Mei 2025

Kalbar Resmikan 11 Sekolah Baru di Pedalaman dan Perbatasan, Peringatan Hardiknas 2025

Photo of Kalbar Resmikan 11 Sekolah Baru di Pedalaman dan Perbatasan, Peringatan Hardiknas 2025

PONTIANAK, SP - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) digelar secara sederhana namun sarat makna. Upacara bendera yang berlangsung di halaman Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Pontianak pada Jumat (2/5/2025) itu dipimpin langsung oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan.

Di tengah suasana khidmat peringatan Hardiknas, Pemerintah Provinsi Kalbar memberi hadiah istimewa bagi dunia pendidikan, yakni peresmian 11 sekolah baru yang tersebar di berbagai kabupaten kota, terutama di wilayah pedalaman dan perbatasan negara Indonesia-Malaysia.

Penandatanganan prasasti peresmian dilakukan oleh Gubernur Ria Norsan didampingi Sekretaris Daerah Kalbar Harisson, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rita Hastarita. Momen ini menjadi simbol komitmen Pemprov Kalbar dalam memperluas akses pendidikan, terutama di kawasan 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Gubernur Ria Norsan menyampaikan langkah ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Hari Pendidikan Nasional ini sesuai arahan Presiden Prabowo melalui Menteri Pendidikan, bahwa Presiden ingin tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang tidak sekolah. Pendidikan dipermudah dari jenjang SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Bahkan kini sudah ada program Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan lainnya,” tegas Norsan.

Ia menegaskan, tidak boleh ada lagi anak-anak yang buta huruf di negeri ini. Negara, kata dia, hadir dengan fasilitas dan kebijakan yang mendukung penuh agar setiap anak Indonesia bisa sekolah.

Salah satu prioritas pembangunan sekolah adalah daerah terpencil dan perbatasan. Norsan mencontohkan pembangunan SMA baru di Pulau Karimata, Kabupaten Kayong Utara.

“Awalnya anak-anak SMA di sana harus menempuh perjalanan laut dua jam ke pusat kabupaten pakai speedboat. Kalau gelombang besar, mereka tidak bisa sekolah. Maka kita bangun sekolah lengkap dengan asramanya, agar mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Pemprov Kalbar memastikan pembangunan sekolah di daerah pedalaman dan perbatasan negara tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga bagian dari upaya memperkuat rasa kebangsaan dan pemerataan hak pendidikan.

Adapun 11 sekolah baru yang diresmikan dalam momen Hardiknas 2025 adalah SMA Negeri 4 Kubu, SMK Negeri 3 Ketapang, SMA Negeri 5 Sungai Kakap, SMA Negeri 1 Ketungau Hilir, SMA Negeri 2 Ketungau Hulu, SMK Negeri 1 Ambalau, SMA Negeri 5 Kubu, SMK Negeri 1 Silat Hulu, SMA Negeri 4 Ketungau Tengah, SMK Negeri 1 Teluk Pakedai dan SMA Negeri 2 Bonti.

Peresmian 11 sekolah ini sebagai langkah konkret dalam mengatasi kesenjangan pendidikan antarwilayah. Selain menambah kapasitas ruang belajar, pembangunan sekolah baru juga diharapkan memperkuat ikatan nasionalisme di daerah perbatasan negara.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kalbar Rita Hastarita menyampaikan Pemprov Kalbar tetap berfokus pada pemenuhan akses pendidikan di seluruh penjuru provinsi. Ia menyebut, revitalisasi sekolah, pemenuhan sarana dan prasarana, serta digitalisasi pembelajaran tetap menjadi prioritas di tahun ini.

“Kita membangun 11 unit sekolah baru menggunakan APBD tahun 2024. Sudah berjalan dan sudah menerima peserta didik. Tahun ini beberapa masih kita lanjutkan pembangunannya,” ujar Rita.

Untuk kebutuhan tenaga pengajar, pengusulan formasi guru jenjang SMA, SMK, dan SLB masih dilakukan melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Ia berharap formasi ini terus dibuka pada tahun-tahun mendatang.

Rita juga menegaskan komitmen Pemprov Kalbar terhadap pendidikan inklusif.

“SMA dan SMK di Kalbar kami wajibkan menerima anak-anak disabilitas atau yang memiliki keistimewaan khusus,” katanya.

Namun, menurut Rita, pendidikan inklusif tidak cukup dijalankan oleh pemerintah provinsi semata.

“Ini perlu kolaborasi dari masyarakat, perangkat daerah hingga ke desa, untuk mengajak anak-anak dengan keterbatasan agar bisa sekolah,” tambahnya.

Ia juga berharap agar SD dan SMP di tingkat kabupaten kota mulai membuka kelas inklusif dalam penerimaan peserta didik baru tahun ini. Meski jumlah siswa disabilitas belum terdata secara lengkap, Rita menegaskan bahwa komitmen untuk merangkul mereka tetap kuat.

Upacara bendera yang menjadi agenda utama peringatan Hardiknas tahun ini berlangsung dengan lancar. Sejumlah pelajar SMKN 4 Pontianak turut ambil bagian dalam formasi pasukan pengibar bendera, sementara jajaran pejabat pemprov dan insan pendidikan turut hadir mengikuti rangkaian acara.

Dengan tema nasional 'Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua', peringatan Hardiknas 2025 di Kalbar tidak sekadar seremoni, namun menjadi momentum untuk mempertegas arah kebijakan pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada masa depan.(din)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda