Ponticity post authorKiwi 05 Juni 2020

Midji: Giat Pembangunan Paling Cepat Juli-Agustus

Photo of Midji: Giat Pembangunan Paling Cepat Juli-Agustus

Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengikuti Desiminasi Kajian Regional (KFR) Triwulan 1 Tahun 2020 dengan tema Menjaga Stabilitas Perekonomian Kalbar di Tengah Pandemi Covid-19 di Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (3/6).

Pada kesempatan tersebut Sutarmidji mengakui sejak awal sebetulnya dirinya tidak sependapat dengan pemotongan anggaran sampai 50 persen yang kemudian menjadi 35 persen. Menurut dia dengan pemotongan sebesar itu, akibatnya tidak bisa melaksanakan pembangunan yang sudah direncanakan, karena dana-dana numplek di Belanja Tak Terduga (BTT).

"Tentang kondisi perekonomian Kalbar kita melihat dari awal sebetulnya saya kurang sependapat dengan pemotongan sampai 50 persen kemudian menjadi 35 persen itu menunjukan kepanikan kita dalam menghadapi pembiayaan Covid, sehingga dana-dana yang kita potong itu semuanya numplek di  BTT (Belanja Tak Terduga) akibatnya kita tidak bisa melaksanakan pembangunan-pembangunan," jelas Sutarmidji.

Sebenarnya kata Midji, pemerintah pusat membolehkan dilaksanakan padat karya di saat kondisi sekarang ini, namun dana yang ada sudah digeser pos BTT. Sehingga ketika ingin menggunakan harus memenuhi kondisi tertentu.

"Saya konsultasi dengan pusat, katanya boleh dilaksanakan padat karya, tapi duit itukan sudah numplek di pos BTT, kalau kita keluarkan dengan padat karya itu menyalahi aturan karena BTT pengeluaran anggarannya harus dengan ketentuan kondisi misalnya ada emergency dan lain sebagainya," ujarnya.

Dijelaskan Sutarmidji, kegiatan pembangunan di Provinsi Kalbar akan mulai paling cepat sekitar Juli-Agustus, sehingga pergerakan pertumbuhan ekonomi kita semester pertama itu akan lebih baik di semeter kedua nanti.

"Indeks Ekspor Kalbar lebih besar dari pada impor karena kita bukan industri pembentukan bahan baku dari luar sehingga impornya terbatas karena hal tertentu tapi ekspornya tambang sumber daya alam, kemudian sawit dan sebagainya sehingga kondisi pengaruh covid di Kalbar ke depannya tidak begitu besar bahkan kita dengan penanganan seperti ini, mudah-mudahan ini masih terus bisa dipertahankan InsyaAllah akan lebih baik," jelasnya. (iat)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda