Pontianak,SP - Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel mengatakan Kalimantan Barat saat ini telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Daniel menyebut status tanggap darurat berlangsung selama satu bulan di mulai dari 1- 30 September 2023 nanti.
Ia menjelaskan dengan adanya status tanggap darurat itu, artinya Kalbar tidak lagi dalam status siaga.
"Status tanggap darurat kita tingkatkan, melihat situasi saat ini semakin panas, kemudian sebaran api ada di mana-mana," jelas Daniel, Selasa (5/9).
Dalam kesempatan ini, Daniel mengimbau masyarakat Kalimantan Barat untuk bersama- sama mencegah adanya kebakaran hutan dan lahan , dengan tidak melakukan pembukaan lahan perkebunan dan pertanian melalui cara dibakar.
"Saya mengimbau masyarakat Kalbar mari bersama-sama kita cegah karhutla dengan tidak membakar lahan pertanian dan perkebunan," imbaunya.
Daniel mengungkapkan sebaran titik api hampir terjadi di seluruh kabupaten kota di Kalimantan Barat. Oleh karena itu, kata Daniel BPBD Provinsi Kalbar melalui satgas yang dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terus melakukan patroli darat dengan melibatkan semua unsur terkait termasuk TNI dan Polri.
Lebih lanjut, Daniel menerangkan beberapa wilayah yang hingga sampai saat ini masih terjadi kebakaran, di antaranya Ketapang, Singkawang , Sambas hingga beberapa daerah lainnya disebabkan faktor sumber air yang ada.
"Persoalan pertama di lapangan yang dihadapi pertama yakni mengenai ketersediaan air di parit-parit dan sungai yang sudah kering. Meski secara perlengkapan dan jumlah personel cukup siap," beber Daniel.
Disampaikan Daniel, meski di beberapa daerah sampai saat sekarang masih terjadi kebakaran hutan dan lahan, pihak BPBD Kalbar belum bisa merilis atau menyampaikan berapa luas lahan yang terbakar.
"Kita belum bisa memprediksi berapa luas lahan yang terbakar, karena yang berhak mengukur jumlah luas lahan dari pihak Manggala Agni, dimana luas lahan ini nanti akan diverifikasi oleh tim setiap akhir bulan," terang Daniel.
Daniel mengungkapkan rata- rata kebakaran hutan dan lahan yang terjadi berada di hutan gambut baik yang dimiliki oleh perseorangan atau perusahaan. (mrg)