Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero menyampaikan di Kalimantan Barat sampai saat ini ada enam perusahaan terindikasi dalam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Hero mengungkapkan ke enam perusahaan tersebut berada di Kabupaten Ketapang dan Sanggau.
Meski demikian dirinya enggan menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut, lantaran masih dalam tahap indikasi.
"Tetapi khusus di Kabupaten Ketapang dan Sanggau indikasinya sudah ada di sana, tinggal nanti perlu waktu pembuktian di lapangkan, mengingat lokasi perkebunan inikan luas dan jauh untuk diakses," ungkap Hero.
Hero meminta pemerintah kabupaten untuk segera untuk berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Kalbar, dalam hal ini Hero menekankan agar kepada setiap perusahaan yang lahannya terindikasi Karhutla, segera melaporkan kepada pihak di lapangkan, seperti apa kondisinya dan apakah benar masuk dalam wilayah konsensi mereka atau itu jaraknya sangat dekat lahan mereka.
"Seperti ada beberapa waktu lalu indikasi kita di peta masuk positif di wilayah konsensi mereka, tetapi jaraknya 300 meter dari batas wilayah konsensi," terangnya.
Hero menambahkan meski ada indikasi ataupun positif Karhutla di wilayah konsensi, namun itu perlu konfirmasi kembali ke tingkat kabupaten dan perusahaan yang bersangkutan.
"Mengapa demikian, karena wewenang tindak lanjutnya ada di kabupaten yang memberikan izin," kata Hero.
Sementara itu, Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel mengatakan untuk mengatasi bencana asap akibat Karhutla, Pemprov Kalbar mendapat bantuan tujuh helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Dimana ketujuh helikopter tersebut nanti akan digunakan untuk patroli dan water bombing," katanya.
Daniel menyebut ketujuh bantuan helikopter tersebut nantinya akan digunakan sampai dengan tanggal 31 Oktober 2024, dan bantuan ini tentunya bisa diperpanjang kembali apabila status Karhutla di Kalbar masih tinggi. (mrg)