PONTIANAK, SP - Tahapan pendaftaran calon Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) untuk periode kepengurusan mendatang resmi ditutup.
Hingga batas waktu penutupan pada Senin, (5/5/2025), pukul 15.00 WIB, hanya satu bakal calon yang secara resmi mengembalikan berkas pencalonan kepada Panitia Musyawarah Daerah (Musda) BPD HIPMI Kalbar ke XVI tahun 2025.
Berkas pendaftaran tersebut diserahkan langsung oleh bakal calon dan diterima oleh Sekretaris Steering Committee (SC) Musda BPD HIPMI Kalbar, Alfi Wananda, yang didampingi oleh anggota SC, Haryono.
Serah terima berlangsung tertib di hadapan panitia, menandai berakhirnya tahap krusial dalam proses pemilihan pucuk pimpinan HIPMI Kalbar.
Ketua SC Musda BPD HIPMI Kalbar, Febriadi, menyampaikan, penutupan pengembalian berkas telah dilakukan sesuai dengan hasil keputusan Rapat Badan Pengurus Harian HIPMI (RBPH) dan Rapat SC, yang sebelumnya juga telah berkoordinasi dengan Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia Musda BPD HIPMI Kalbar dan kepada seluruh BPC HIPMI di Kalbar serta seluruh anggota HIPMI aktif. Hari ini, 5 Mei 2025 pukul 15.00 WIB, kami resmi menutup pendaftaran atau pengembalian berkas calon Ketua Umum BPD HIPMI Kalbar,” ujar Febriadi saat diwawancarai Suara Pemred pada Senin (5/5/2025).
Febriadi juga mengapresiasi partisipasi seluruh pihak yang telah mengikuti tahapan-tahapan Musda dengan baik, dan memastikan bahwa seluruh proses dijalankan secara terbuka dan sesuai regulasi organisasi.
“Alhamdulillah, hingga batas akhir pengembalian berkas, hanya ada satu bakal calon yang resmi mengembalikan berkas dengan lengkap yakni Ridho Adty Setiawan," jelas Febriadi.
"Kami akan segera memverifikasi keaslian berkas tersebut dan melakukan asistensi ke BPP HIPMI untuk penetapan bakal calon menjadi calon ketua umum,” tambahnya.
Verifikasi terhadap dokumen yang dikembalikan akan menjadi tahap lanjutan sebelum panitia menetapkan status resmi calon ketua umum. Proses asistensi ke BPP HIPMI menjadi bagian penting dalam memastikan legalitas dan kesesuaian dokumen sesuai AD/ART organisasi.
“Setelah hasil asistensi kami terima, tahapan selanjutnya akan kami informasikan secara terbuka kepada publik,” tegas Febriadi.
Dengan hanya satu calon yang mengembalikan berkas, besar kemungkinan Musda BPD HIPMI Kalbar akan berlangsung dengan proses aklamasi. Namun, panitia tetap menegaskan bahwa seluruh mekanisme akan dijalankan sesuai ketentuan dan mengedepankan transparansi.
Sebelumnya, sejak dibuka pada 27 April hingga 5 Mei 2025, terdapat dua kandidat yang telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon Ketua Umum HIPMI Kalbar.
Mereka adalah Ridho Adyt Setiawan, seorang pengusaha muda ternama yang bergerak di bidang properti dan periklanan. Kemudian Arief Rinaldi, seorang pengusaha dan politisi muda Kalbar yang juga merupakan putra sulung dari Gubernur Kalbar, Ria Norsan.
Namun, hingga batas akhir penutupan pendaftaran dan pengembalian berkas persyaratan, hanya satu kandidat yang telah mengembalikan berkas, yaitu Ridho Adyt Setiawan.
"Selanjutnya akan masuk ke tahap verifikasi berkas oleh panita SC dan unsur penanggung jawab MUSDA BPD HIPMI Kalbar Ke XVI tahun 2025 ini," jelas Sekretaris Umum BPD HIPMI Kalbar, Sudirman.
Diharapkan kandidat bakal calon Ketua Umum BPD HIPMI Kalbar benar-benar dapat memperhatikan dan melengkapi semua persyaratan dan kelengkapan yang telah ditentukan oleh Panitia SC, baik persyaratan umum maupun persyaratan khusus.
Salah satu syarat khusus adalah mengenai biaya pendaftaran yang diatur dalam Peraturan Organisasi PO:003/PO/HIPMI/07/2023 Bab VII Pasal 17 Ayat 3 poin f, yang menyebut bahwa biaya pendaftaran (termasuk biaya pengambilan dan pengembalian formulir pendaftaran) bakal calon Ketua Umum ditentukan oleh BPD/BPC. Dengan ketentuan tidak melebihi Rp250.000.000 untuk bakal calon Ketua Umum BPD, dan tidak melebihi Rp100.000.000 untuk bakal calon Ketua Umum BPC.
Selain membayar biaya pendaftaran sebesar Rp250 juta, bakal calon Ketua Umum BPD HIPMI Kalbar juga harus membayar iuran yang telah disepakati oleh Panitia SC bersama Badan Pengurus Harian HIPMI Kalbar sebesar Rp750 juta. Dengan demikian, total dana yang harus diserahkan oleh bakal calon Ketua Umum BPD HIPMI Kalbar kepada Panitia Musda ke-XVI HIPMI Kalbar berjumlah Rp1 miliar.
"Dana Rp1 miliar ini akan digunakan untuk rangkaian kegiatan pelaksanaan MUSDA ke XVI BPD HIPMI Kalbar," jelasnya.
Menurut Sudirman, semua persyaratan untuk bakal calon Ketua Umum HIPMI Kalbar telah sesuai dengan petunjuk dan aturan organisasi.
“Ini kan organisasi HIPMI, jadi yang memimpin organisasi ini juga harus benar-benar pengusaha muda, yang jelas usahanya dan juga kemampuan bisnisnya. Sehingga bisa membawa dan merangkul semua teman-teman pengusaha muda yang ada di Kalbar supaya bisa sinergisitas dengan semua pelaku usaha dan pemangku kebijakan,” tegasnya.
Setelah tahapan verifikasi dan penetapan, calon Ketua Umum HIPMI Kalbar akan melalui masa kampanye, yaitu kuliah umum serta debat kandidat, hingga memasuki masa tenang menjelang pelaksanaan Musda HIPMI Kalbar ke-XVI yang direncanakan berlangsung pada tanggal 15 atau 17 Mei 2025. Jadwal ini masih menunggu kepastian dari BPP HIPMI.
“Masa kampanye ini sekaligus kita memperkenalkan kandidat bakal calon Ketua Umum HIPMI Kalbar ke publik dan masyarakat, serta kemampuan mereka untuk menyampaikan visi dan misinya kepada Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Kalbar di 14 kabupaten/kota yang menjadi peserta dan pemilik suara pada pelaksanaan Musda ke-XVI nanti,” ungkap Sudirman.
Terpisah Ketua Umum BPD HIPMI Kalbar Ghulam Mohamad Sharon saat dikonfirmasi perihal biaya pendaftaran bakal calon Ketua Umum BPD HIPMI Kalbar memastikan hal tersebut merupakan sebuah keputusan yang telah disepakati.
"Uang pendaftraan Rp250 juta dan Rp750 juta sumbangan yang disepakati," jelas Ghulam Mohamad Sharon.
Dalam kesempatan itu, Sharon juga berpesan kepada seluruh anggota HIPMI Kalbar untuk mengingat bahwa tidak ada kesuksesan yang datang secara instan. Menurutnya, keberhasilan membutuhkan pengorbanan dalam bentuk waktu, tenaga, dan pikiran.
“Tidak ada kesuksesan yang jatuh dari langit. Untuk sukses, kita harus berkorban, baik waktu, tenaga, maupun pikiran,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan keterlibatannya di HIPMI telah menjadi salah satu jalan penting dalam perjalanan kariernya, termasuk membuka peluang untuk melangkah ke dunia politik.
“HIPMI ini salah satu jalan yang bisa membuat saya menjadi anggota DPR RI,” tegas Sharon.
HIPMI, sebagai organisasi pengusaha muda yang memiliki jaringan kuat di seluruh Indonesia, termasuk Kalbar, terus menjadi wadah strategis bagi kader muda dalam memajukan dunia usaha sekaligus mendorong kontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah.
Pemilihan Ketua Umum BPD menjadi momentum penting dalam melanjutkan estafet kepemimpinan dan memperkuat konsolidasi organisasi ke depan.
Musda BPD HIPMI Kalbar direncanakan akan digelar dalam waktu dekat, dan akan menjadi forum tertinggi untuk menentukan arah gerak organisasi selama periode berikutnya. (*)